Halimah Yacob

kepala negara Singapura
Revisi sejak 12 September 2017 09.32 oleh Tunku Tun Sarah (bicara | kontrib) (Kesalahan)

{{Infobox officeholder Puan Yang Terutama |image = Halimah Yacob APEC Women and the Economy Forum 2012.jpg |caption = Halimah Yacob di Asia-Pacific Economic Cooperation Women dan Forum Ekonomi di Saint Petersburg, 2012 |cabinet = |committees = |office = Presiden Singapura |order = 8 |term_start = 13 September 2017 |term_end = |primeminister = Lee Hsien Loong |deputy = |predecessor = Tony Tan |succeeded = |office1 = Ketua Parlemen Singapura[1] |term_start1 = 14 Januari 2013 |term_end1 = 7 Agustus 2017 |president1 = Tony Tan Keng Yam |primeminister1 = Lee Hsien Loong |deputy1 = Charles Chong
Seah Kian Peng |predecessor1 = Michael Palmer |succeeded1 = Tan Chuan-Jin |office2 = Menteri Negara, Kementerian Pengembangan Komunitas, Pemuda, dan Olahraga |term_start2 = 21 Mei 2011 |term_end2 = 13 Januari 2013 |predecessor2 = Yu-Foo Yee Shoon |succeeded2 = TBA |constituency_MP3 = Jurong GRC |parliament3 = Singapura |term_start3 = 3 November 2001 |birth_date = 23 Agustus 1954 (umur 70) |birth_place = Singapura |nationality = Singapura |party = Partai Aksi Rakyat |religion = Islam }} Halimah binte Yacob (lahir 23 Agustus 1954) adalah politisi Melayu yang berasal dari Singapura.[2] Pada September 2017, Halimah terpilih menjadi Presiden Singapura dan dilantik pada 13 September 2017, setelah dinyatakan sebagai satu-satunya kandididat yang memenuhi syarat oleh Departemen Pemilu Singapura[3]. Ia merupakan wanita pertama yang menjabat sebagai Presiden Singapura dan etnis Melayu pertama dalam 47 tahun yang menjabat sebagai Presiden Singapura[4]. Ia adalah anggota dari partai pemerintah Partai Aksi Rakyat (PAP), ia adalah Ketua Parlemen Singapura yang kesembilan,[5] dimana ia mulai menjabat sejak tanggal 14 Januari 2013. Ia adalah wanita pertama yang menduduki posisi ini dalam sejarah Republik Singapura. Ia adalah orang ketiga yang menjadi Ketua Parlemen dari ras minoritas secara berturut-turut, setelah Abdullah Tarmugi dan Michael Palmer.[6]

Referensi

Pranala luar