Sekolah rumah

Revisi sejak 24 September 2017 15.18 oleh Bhant (bicara | kontrib) (Masalah ejaan dan kerapian)

Sekolah rumah atau Homeschooling adalah metode pendidikan alternatif yang dilakukan di rumah, di bawah pengarahan orangtua atau tutor pendamping, dan tidak dilaksanakan di tempat formal lainnya seperti di sekolah negeri, sekolah swasta, atau di institusi pendidikan lainnya dengan model kegiatan belajar terstruktur dan kolektif.

Homeschooling bukanlah lembaga pendidikan, bukan juga bimbingan belajar yang dilaksanakan di sebuah lembaga, melainkan model pembelajaran di rumah dengan orang tua sebagai guru utama. Bisa juga mendatangkan guru pendamping atau tutor ke rumah.

Sekolah rumah bukan berarti kegiatannya selalu di rumah. siswa dapat belajar di alam bebas baik di laboratorium, perpustakaan, museum, tempat wisata, dan lingkungan sekitarnya. Namun orang tua tetap berperan aktif sebagai guru utama.

Para orang tua memiliki sejumlah alasan yang membuat mereka memilih model pendidikan homeschooling untuk anak-anak mereka. Tiga alasan yang kebanyakan dipilih di Amerika Serikat adalah masalah mengenai lingkungan sekolah yang tidak kondusif, untuk lebih menekankan pengajaran agama atau moral, dan ketidaksetujuan dengan pengajaran akademik di sekolah negeri maupun sekolah swasta.

Saat ini, homeschooling sangat populer di Amerika Serikat, dengan persentase anak-anak 5-17 tahun yang diberikan homeschooling meningkat dari 1.7% pada 1999 menjadi 2.9% pada 2007.[1]

Homeschooling di Indonesia

Makna homeschooling di Indonesia telah disalahartikan oleh beberapa pihak. Saat ini banyak lembaga pendidikan non-formal yang berdiri dengan menggunakan merek homeschooling tetapi kegiatan belajar dilaksanakan di lembaga. Tentunya hal ini tidak jauh berbeda dengan model sekolah nonformal lainnya. Padahal di luar negeri tidak ada istilah lembaga homeschooling, kecuali konsultan homeschooling, atau komunitas homeschooling. Adapun terkadang orang tua memanggil tutor datang ke rumah melalui perusahaan jasa penyedia tutor atau semacam lembaga les privat, atau juga mencari tutor dengan cara mencari informasi pada konsultan homeschooling dan komunitas homeschooling.

Di Indonesia, homeschooling semakin dikenal masyarakat setelah berdirinya beberapa lembaga pendidikan nonformal elit yang menggunakan merek homeschooling. Selain itu, banyak artis, seniman, hingga atlet memilih model pendidikan seperti ini. Hal ini membuat homeschooling terkesan esklusif dan hanya untuk kalangan masyarakat menengah ke atas. Padahal pada hakikatnya, kegiatan homeschooling dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, asalkan orang tua benar-benar mengatur model kegiatan belajar mengajar dan kurikulum yang paling efektif, sesuai, dan tepat bagi anak-anaknya.

Macam-macam Homeschooling

Ada beberapa klasifikasi model homeschooling[2], antara lain:

  1. Homeschooling tunggal. Model ini dilaksanakna dalam satu keluarga dan tidak bergabung dengan keluarga lainnya yang melakukan homeschooling terhadap anak-anaknya.
  2. Homeschooling majemuk. Model ini dilaksanakan oleh beberapa keluarga dengan kegiatan-kegiatan tertentu juga kegiatan pokok dan kegiatannya tetap dilaksanakan di rumah masing-masing.
  3. Komunitas homeschooling. Komunitas homeschooling adalah gabungan dari komunitas majemuk dan mereka menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok, dan hal-hal lainnya.

Referensi

Pranala luar