Anggur yang Baru dalam Kantong Kulit yang Tua

Revisi sejak 26 September 2017 08.16 oleh Glorious Engine (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Berkas:Niko Pirosmani. Porter with a Wineskin. Diptych. Oil on oil-cloth, 51x34 cm. The State Museum of Fine Arts of Georgia, Tbilisi.jpg|thumb|161px|Pria dengan Kan...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Anggur yang Baru dalam Kantong Kulit Tua adalah sebuah perumpamaan Yesus. Perumpamaan tersebut ditemukan dalam Matius 9:14–17, Markus 2:21–22 dan Lukas 5:33–39.

Pria dengan Kantong Anggur karya Niko Pirosmani.

Pasal

Perumpamaan tersebut menyusul pengangkatan Matius sebagai murid Yesus, dan tampil menjadi bagian dari sebuah diskusi di sebuah perjamuan makan yang diadakan oleh-Nya (Lukas 5:29).[1] Perumpamaan tersebut dikeluarkan dalam menjawab sebuah pertanyaan tentang puasa: {{quote|Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa.|Lukas 5:33–35]]

Yesus menjawab dengan dua perumpamaan pendek. Lukas memiliki versi yang paling mendetail:

Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik.

Referensi

  1. ^ Joel B. Green, The Gospel of Luke, Eerdmans, 1997, ISBN 0-8028-2315-7, pp. 248-250.