Batalyon Infanteri 500

Batalyon Infanteri Raider 500/Sikatan atau Yonif Raider 500/Sikatan[2] Kodam V/Brawijaya adalah sebuah pasukan elit infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sebelumnya bernama Yonif 500/Raider dan Yonif 507/Sikatan.[3] Batalyon ini dibentuk sejak 30 Oktober 1945. Satuan ini terdiri atas Kompi Markas, Kompi Senapan A, B, C, Kompi Bantuan, Tim K-9, dan Tim Gultor yang bermarkas di Jl. Gadjah Mada, Surabaya.

Batalyon Infanteri Raider 500/Sikatan
Lambang Yonif 500/R
Dibentuk30 Oktober 1945
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitPasukan Elit Infanteri
MarkasJl. Gadjah Mada, Surabaya
JulukanYonif 500/R
MotoRaider
Situs webwww.kodam5-brawijaya.mil.id
Tokoh
Komandan BatalyonMayor Inf Sidik Wiyono, S.H.,M.Tr (Han)[1]

Sedang angka 507 rencananya akan dipakai untuk angka batalyon infanteri baru yang akan ditempatkan di Bojonegoro sebagai Yonif pengaman lokasi pengeboran minyak di Bojonegoro. Yonif 507 Bojonegoro menurut rencana akan ditempatkan di Banjarsari sebagai Markas Yonif dan Kompi Senapan akan dilokasikan di daerah Kecamatan Malo dan Padangan.[butuh rujukan]

Sejarah

Pembentukan batalyon dimulai dengan terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Mojokerto, Jawa Timur, pada Agustus 1945 dipimpin Shodanco RM. Soedarsono. Pada 30 Oktober 1945, personelnya bertambah, maka diberi nama Batalyon 7420 di bawah pimpinan Shodanco R. Soemardjo dan wakilnya Shodanco RM. Soedarsono . Saat bertempur dengan tentara Ghurka, Shodanco R. Soemardjo gugur, Komandan batalyon kembali dijabat Shodanco RM. Soedarsono. Dua tahun kemudian, Yon 7420 menjadi Yon 6010 dan menjadi Yon Stoof di bawah Divisi I Jawa Timur. Tak lama kemudian diubah lagi menjadi Yon 131 tanggal 4 Januari 1948. Komando batalyon 131 berganti dari Divisi I Jatim ke Brigade 2/Divisi I Jatim, dan penamaan batalyon berubah menjadi Yon 23/Sikatan tanggal 10 September 1948.

Personel Yon 23/Sikatan bertambah dengan bergabungnya Kompi Sobirin Mochtar eks Yon 124 Kediri dan Kompi R. Affandi eks Divisi Siliwangi yang hijrah dari Jawa Barat. Penggabungan guna kepentingan penumpasan pemberontakan PKI-Muso di Madiun. Terjadi penggabungan kembali 1 kompi dari Yon 124 dan 1 kompi dari Divisi Siliwangi tanggal 25 Oktober 1948. Kemudian diresmikan oleh Komandan Brigade 2/Divisi I Jatim menjadi Yonif 507/BS Sikatan Mahastra Yudha dengan Komandan Batalyon Mayor RM. Soedarsono.

Markas Komando

Pertama kali batalyon ini bermarkas di [Mojokerto]] (1945 – 1948), kemudian pindah ke Kediri hingga tahun 1949. Dalam operasi penumpasan pemberontakan PKI-Muso, batalyon bersifat mobile di daerah Tulungagung, Blitar, Ponorogo dan Madiun. Dan menetap hingga sekarang di Gunungsari, Surabaya.

Pembentukan Raider

Batalyon Infanteri (Yonif) 500 Raider/Kodam V Brawijaya merupakan perubahan dari Yonif 507/BS Sikatan/Kodam V Brawijaya setelah ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan raider di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Asembagus, Situbondo, 16 Juli hingga 26 Oktober 2003. Pelatihan ini diikuti oleh 850 prajurit Yonif 507/BS. 50 prajurit kembali dilatih anti teror di Pusdikpassus Kopassus. Pelantikan Batalyon Infanteri menjadi Batalyon Raider dilakukan Kasad Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, bertepatan Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat di Kemayoran, Jakarta 22 Desember 2003. Pembentukan batalyon raider merupakan keputusan rapat komando TNI AD 26-28 Maret 2003 di Lhoukseumawe, Aceh. Dimana akan dibentuk 10 batalyon Raider, delapan di yonif Kodam dan dua di yonif Kostrad. dan berubah nama menjadi Yonif 500/Raider.[4]

Tim Jayabaya – I Yonif 500/Raider

Tim Jayabaya – I Yonif 500/Raider berhasil menembak mati Ishak Daud, Komandan Ope­rasi GAM wilayah Peureulak dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata GAM Komando Pusat Tiro pada tanggal 8 September 2004 di desa Babah Krueng.

Setelah baku tembak di kawasan hutan Kampung Babah Krueng, Peureulak sekitar 392 Km sebelah timur kota Banda Aceh sekitar pukul 12.30 WIB, 8 September 2004. Selain menewaskan Ishak Daud, turut tewas Cut Rostina istri Ishak Daud anggota Inong Bale (Tentara Wanita GAM) serta 14 anggota GAM. Sedangkan satu prajurit Yonif 500/Raider Praka Abubakar Siddiq gugur. Usai baku tembak anggota Tim Jayabaya I berhasil menyita 320 butir amunisi AK, tiga buah magazen AK, tiga buah Box Magazen, satu sangkur, dua helm tempur, sebuah teropong besar, sebuah kopel riem, dua lembar bendera GSA, dan 23 buah tenda plastik hitam.

Komandan

  1. Mayor RM. Soedarsono (1948)
  2. Letkol Inf M. Syaiful Azis (-2007)
  3. Letkol Inf Supriono (2007-)
  4. Letkol Inf Kunto Arief Wibowo (2010)
  5. Letkol Inf I Nyoman Sukasana (2010-2011)
  6. Letkol Inf Yulka Endriarta (2011-2011)
  7. Letkol Inf Lucky Avianto (2012-2014)
  8. Letkol Inf Mulliadi, SH (2014-2015)
  9. Letkol Inf Sutrisno Pujiono (2015-2016)
  10. Letkol Inf Ruli Nuryanto (2016-2017)
  11. Mayor Inf Sidik Wiyono, S.H.,M.Tr (Han) (2017-Sekarang)

Referensi