Bang Ali

Bergabung 30 September 2017
Revisi sejak 30 September 2017 12.29 oleh Bang Ali (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ' == '''PANDANGAN ISTILAH MELAYU''' Melayu merupakan bangsa, adat istiadat, suku , ras, bahasa atau kebudayaan yang sudah ada pada zaman dahulu. Bangsa Melayu (suku)...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

== PANDANGAN ISTILAH MELAYU


Melayu merupakan bangsa, adat istiadat, suku , ras, bahasa atau kebudayaan yang sudah ada pada zaman dahulu. Bangsa Melayu (suku) sendiri banyak terdapat di berbagai belahan dunia terutama di indonesia, malaysia . Kata melayu sendiri berasal dari kata “ Mala” yang berarti mula dan “Yu” yang berarti negeri. Kemudian kata melayu dalam bahasa tamil yang berarti tanah tinggi atau bukit. Di samping itu melayu juga yang berasal dari istilah ”Malay” yang artinya hujan. Hal sesuai dengan negeri-negeri orang melayu yang pada awalnya terletak pada perbukitan, seperti tersebut dalam sejarah melayu, Bukit Sigantang Mahameru, negeri ini dikenal sebagai negeri yang banyak mendapatkan hujan karena terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Autralia. Sejarah perkembangan bangsa atau kebudayaan melayu sejak zaman prasejarah bisa kita lihat dari beberapa keterangan-keterangan tentang manusia serta kebudayaannya masa itu yaitu: 1. peninggalan manusia prasejarah serta kebudayaannya yang meliputi fosil-fosil (sisa tulang belulang manusia dan hewan) dan artefak-artefak (alat yang dipergunakan oleh manusia prasejarah) yang ditemukan di dalam tanah. 2. suku-suku bangsa yang waktu itu hidup terbelakang.

Dalam artian luas istilah melayu sendiri merujuk kepada bangsa-bangsa Austronesia yang terdapat disemenanjung tanah melayu dan kawasan-kawasan gugusan kepulauan melayu. Berdasarkan ”The Malay Culture Studi Project (1972) konsep melayu merujuk kepada suku bangsa disemenanjung tanah melayu termasuk orang-orang di thailand, indonesia, indonesia, Filiphina, Madagaskar. Secara umum, pengertian melayu sendiri merujuk kepada bangsa yang berbahasa melayu yang mendiami semenanjung Tanah Melayu, pantai timur Sumatra, dan beberapa tempat lainnya di wilayah Nusantara. Dalam artian sempit yang terdapat daalam perlembagaan Malaysia yakni perkara 153 mengatakan bahwa seseorang itu dapat di kategorikan sebagai melayu apabila memiliki ciri-ciri seperti a. Lazimnya berbahasa melayu b. Berkebudayaan melayu c. Beragama islam

Pengertian melayu sendiri dapat kita liat dari berbagai aspek seperti Suku Bangsa, Bahasa,dan agama yaitu: 1. Pengertian melayu menurut pengertian suku bangsa lebih berdasarkan etnis, walaupun begitu syarat berbahasa melayu dan kebudayaan melayu masih dieperlukan, tetapi mereka tidaklah semestinya beragama islam. Berdasarkan ini orang-orang melayu adalah: a. Orang-orang melayu yang mendiami kawasan Thai, pesisir Sumatra ( utara medan, deli, serdang, palembang, riau lingga ) b. Ada yang beragamabudha dan kristen c. Orang-orang melayu di Brunai dan Sabah

2. Pengertian melayu berdasarkan Ras, yaitu menerangkan penduduk seluruh nusantara yang memiliki ras melayu yang melekat pada dirinya sejak nenek moyang mereka.

Di Sumatra khususnya di Riau kita selalu menghadapi pesoalan prasejarah yang sulit, terutama dalam usaha memperoleh gambaran tentang asal-usul penghuni pertama yang ada di riau, beserta kebudayaannya. Hampir tidak ditemukannya fosil-fosil atau artefak-artefak yang dapat mendukung ke arah penelitian itu. Hal ini berbeda dengan jawa yang banyak ditemuka fosil-fosil dan artefak-artefak.Akhirnya penelitian arkeologi menyimpulkan di Sumatra 28 Mei – 8 Juli 1973, tidak menghasilkan tulang-tulang dari manusia pertama.

Walupun di Riau tidak ditemukannya fosil-fosil atau artefak-artefak namun kita bisa melihat para peneliti masih dapat mengambil manfaatnya karena terdapatnya suku-suku terbelakang di Riau saat ini, yaitu: suku sakai di daerah Minas, Duri, Siak, Sungai Apit, Suku Orang Hutan atau Oran Bonai di Kecamatan Kuto Darussalam dan Kepunahan Kampar, Suku Akik di Kecamatan Rupat Bengkalis, Suku Talang Mamak di siberida, Rengat dan Pasir Penyu, Suku Laut atau Orang Laut atau Orang Laut di Indragiri Hilir dan Kepulauan Riau.

Ada 6 macam kelompok melayu yang ada di Riau 1. Kelompok melayu Riau – Lingga, mendiami kerajaan Riau Lingga, yaitu sebagian besar daerah kepulauan Riau yang sekarang terdiri dari kabupaten kepulauan Riau, karimun dan natuna. Mereka sebagian telah nikah – kawin dengan perantau Bugis dalam abab ke- 18. 2. Kelompok melayu Siak, mendiami bekas kerajaan Siak yang sebagian besar merupakan daerah aliran sungai Siak. Mereka sebagian nikah – kawin dengan keturunan Arab sehingga sebagian dari sultan Siak keturunan Arab. 3. Kelompok melayu Kampar, mendiami daerah aliran batang Kampar, mereka ada yang nikah – kawin dengan perantau minangkabau dan ada pula dengan orang jawa yang menjadi Romusha Jepang. 4. Kelompok melayu Indragiri, mendiami daerah Indragiri takni daerah aliran sungai Indragiri, mereka ada yang nikah – kawin dengan perantau Banjar dan juga keturuanan Arab. 5. Kelompok melayu Rantau Kuantan, mendiami daerah aliran Batang Kuantan yang telah masuk kedalam kabupaten Kuantan Singingi. 6. Kelompok melayu Petalangan, mendiami daerah Belantara yang dilalui beberapa cabang (anak) sungai didaerah Pangkalan Kuras.

Melayu dapat dibedakan antara melayu tua ( Proto Melayu ) dengan melayu muda (Deutro Melayu).

1. Melayu Tua (Proto Melayu) Kenapa Disebut melayu tua (proto melayu) karena orang parantau melayu pertama yang datang ke kepulauan melayu. Leluhur melayu tua ini diperkirakan oleh para ahli arkeologi dan sejarah tiba sekitar 3000-2500 sebelum masehi Adapun golongan kedalam keturunan melayu tua (Proto Melayu) itu antaranya adalah orang talang mamak, oran sakai, dan suku laut. Keturunan melayu tua ini terkenal amat tradisional, karena mereka amat teguh sekali memegang adat dan tradisinya.


Perkampungan kelompok melayu tua pada masa dulu jauh terpencil dari perkampungan melayu muda. Ini mungkin berlaku karena mereka ingin menjaga kelestarian adat dan tradisi mereka. Keadaan ini menyebabkan mereka jauh ketinggalan dalam bidang pendidikan sehingga kemajuan kehidupan mereka amat lambat sekali.

2 . Kelompok melayu muda Kelompok melayu muda yang disebut juga Deutro Melayu. Kedatangan nenek moyang mereka tiba antara 300 – 250 tahun sebelum masehi, mereka lebih suka mendiami daerah pantai yang ramai disinggahi perantau dan daerah aliran sungai-sungai besar yang menjadi lalu lintas perdagangan, karena itu mereka bersifat lebih terbuka dari melayu tua. System social dan system nilainya punya potensi menghadapi perubahan ruang dan waktu, serta selera zaman.

Pada masanya, baik melayu tua maupun melayu muda sama-sama memegang kepercayan nenek moyang yang disebut animisme (Semua benda yang mempunyai roh) dan dinamisme( roh-roh nenek moyang) kepercayaan ini kemudian semakin kental, oleh ajaran hindu dan Buddha sebab antara kedua kepercayaan ini hamper tidak ada bedanya., sehingga bermuatan spiritual, maka setelah kehadiran agama islam terutama didaerah pesisir pantai serta daerah aliran sungai-sungai besar di Riau. Kepemimpinan melayu, baik melayu tua maupun melayu muda terdiri dari pemangku adat (sebagai pemimpin formal) disamping tokoh tradisi seperti dukun, sebagai pemimpin informal. Tetapi setelah melayu muda membentuk guru beberapa kerajaan melayu dengan dasar islam maka muncullah pemegang kendali, kerajaan yang disebut raja, sultan dan pertuah. Kehadiran islam juga telah menampilkan cendikiawan yang disebut ulama. Dengan demikian kehidupan melayu muda ini dipandu oleh raja (sultan), ulama, emangku adat dan tokoh tradisi.

Jadi kesimpulannya melayu saat ini merupakan kelompok melayu muda dimana melayu melakukan perkembangan dari zaman prasejarah , sejarah sampai sekarang. Maka dari itu sulit kita memahami melayu itu apa sebenarnya karna terdapat dari berbagai aspek seperti suku, bangsa, bahasa, dan ras. Sehingga tergantung pandangan orang dari segi mana

sumber : Lingga Saputra