Roti buaya

variasi makanan khas Indonesia
Revisi sejak 1 Oktober 2017 17.23 oleh Creutzen (bicara | kontrib) (cabang dari pending edit, hapus self-promotion)

Roti buaya adalah hidangan Betawi berupa roti manis berbentuk buaya.[1] Roti buaya senantiasa hadir dalam upacara pernikahan dan kenduri tradisional Betawi.[1][2] Ukurannya beraneka ragam. Namun yang biasa di sajikan dalam upacara pernikahan Betawi adalah roti buaya dengan ukuran besar.[butuh rujukan]

Roti Buaya

Makna

Suku Betawi percaya bahwa buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya; karena itu roti ini dipercaya melambangkan kesetiaan dalam perkawinan.[1][2] Pada saat pernikahan, roti diletakkan di sisi mempelai perempuan dan para tamu kondisi roti ini melambangkan karakter dan sifat mempelai laki-laki.[3] Buaya secara tradisional dianggap bersifat sabar (dalam menunggu mangsa) , buaya juga merupakan hewan yang setia hanya kepada pasangannya saja.[3] Selain kesetiaan, buaya juga melambangkan kemapanan.[4] Akan tetapi kini dalam simbolisme budaya modern, makna buaya berubah menjadi hal yang buruk, misalnya buaya judi, buaya minum (pemabuk) dan buaya darat (orang yang mata keranjang).[1][3]

  1. ^ a b c d "The Symbolism of Crocodile Bread: Jakarta, West Java". indonesialogue.com. April 8, 2008. Diakses tanggal July 9, 2011. 
  2. ^ a b Garmina, Rina. "Aneka Makanan Khas Betawi nan Lezat". Diakses tanggal July 9, 2011.  (Indonesia)
  3. ^ a b c Shahab 2001, hlm. 176
  4. ^ "Nikmatnya Kuliner Khas Betawi". bataviase.co.id. June 26, 2010.  (Indonesia)

Daftar pustaka