Khojali

provinsi di Azerbaijan
Revisi sejak 6 Oktober 2017 04.26 oleh Abdullah Faqih (bicara | kontrib) (Pranala luar: Penjelasan lebih detail konflik Armenia-Azerbaijan)

Khojali, juga disebut Ivanyan (bahasa Armenia: Իվանյան; bahasa Azerbaijan: Xocalı), juga disebut Khojaly, Khodjaly dan Hojaly, adalah kota dan rayon di wilayah Nagorno-Karabakh, Azerbaijan, yang kini dikuasai oleh Armenia. Rayon ini adalah lokasi Pembantaian Khojaly pada Februari 1992.

Peta Azerbaijan menunjukan rayon Xocali.

Khojaly adalah kota di Azerbaijan yang terletak di dalam batas-batas administratif wilayah Nagoro-Karabkh, Khankendi–Askeran, di dekat satu-satunya bandara di wilayah tersebut. Ditelik dari sejarahnya, secara de facto Khojaly merupakan bagian dari Azerbaijan. Wilayah ini kemudian dikuasai oleh Dinasti Romanov dari Kekaisaran Rusia. Sebelum terjadinya konflik, Armenia dan Azerbaijan memang kerap terlibat ketegangan sebagai akibat dari persoalan etnis. Hal itu bermula ketika Rusia melakukan perjanjian dengan Iran (1813) dan perjanjian dengan Turki (1823) bahwa sekitar 130.000 warga Armenia yang berada di Iran dan Turki ditempatkan di Azerbaijan. Lebih spesifik, sebanyak 50.000 warga Armenia berada di Nagoro-Karabakh. Jumlah itu terus meningkat hingga komposisi orang Armenia di wilayah itu mencapai 76,9% pada tahun 1989[1]

Banyaknya etnis Armenia di Nagoro-Karabkah membuat Armenia merasa berhak memiliki otoritas atas wilayah itu. Ketika sama-sama menjadi bagian dari Uni Soviet, Armenia berulang kali mengajukan klaim atas Nagoro-Kabarkh. Akan tetapi, Uni Soviet memutuskan bahwa [[1]] otonom Nagoro-Karabakh tetap berada dalam otoritas Azerbaijan. Pada tahun 1989, sekitar 120.000 warga Armenia dan 40.000 warga Azerbaijan hidup bersama di Nagoro-Karabakh[2]. Seiring dengan kekacauan dan menurunnya legitimasi terhadap Uni Soviet, Armenia pun berhasil memerdekakan diri dari Uni Soviet pada 23 Agustus 1990. Armenia kemudian mulai menyusun strategi untuk menganeksasi wilayah Nagoro-Karabakh[3].

Pada tahun 1988 sampai tahun 1994, ketegangan Armenia-Azerbaijan pun berubah menjadi konflik. Puncaknya terjadi pada 26 Februari 1992. Militan Armenia melakukan agresi ke Azerbaijan sebagai akibat dari persoalan etnis-agama dan perebutan wilayah. Dalam agresi tersebut, Armenia mendapat dukungan dari tentara infanteri resimen 366 bekas Uni Soviet dan negara-negara lain yang tergabung dalam Collective Security Treaty Organization (CSTO) seperti Rusia, Belarusia, Kazakhtan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan[4]

Pranala luar

Tragedy Massacre in Khojaly
Massacre by Armenians Being Reported

  1. ^ Tofig Musayev, From Territorial Claims To Belligerent Occupation: Legal Appraisal, Journal World of Diplomacy, No 18-19, 2008, halaman.34    
  2. ^ Ibid, halaman 33
  3. ^ Suny, Ronald Grigor, dalam Edmund Herzig (ed.), The Armenians : Past and Present in The Making of National Identity, hal. 122-123.    
  4. ^ Peimani, Hooman, Conflict and Security in Central Asia and the Caucasus, California :ABC-CLIO. 2009. Halaman  312.