Edi Sudradjat

tokoh militer dan menteri Indonesia
Revisi sejak 8 Oktober 2017 04.43 oleh 112.215.152.131 (bicara) (Added links)

Jenderal TNI (Purn.) Edi Sudradjat (22 April 1938 – 1 Desember 2006) adalah salah seorang tokoh militer Indonesia. Ia adalah satu-satunya orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI-AD (KSAD), Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.

Edi Sudradjat
[[Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia]] 19
Masa jabatan
17 Maret 1993 – 14 Maret 1998
PresidenSoeharto
Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 7
Masa jabatan
19 Februari 1993 – 21 Mei 1993
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Try Soetrisno
Sebelum
Kepala Staf TNI Angkatan Darat 16
Masa jabatan
2 Februari 1988 – 23 Maret 1993
PresidenSoeharto
[[Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia]] 1
Masa jabatan
15 Januari 1999 – 1 Desember 2006
Sebelum
Pendahulu
Tidak Ada
Pengganti
Meutia Hatta
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1938-04-22)22 April 1938
Belanda Jambi, Hindia Belanda
Meninggal1 Desember 2006(2006-12-01) (umur 68)
Indonesia Jakarta, Indonesia
Suami/istriKapten (Pnb) Lulu Lugiyati
AlmamaterAkademi Militer Nasional
PekerjaanTentara
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1960–1993
Pangkat Jenderal TNI
SatuanInfanteri (Kopassus)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier di militer

Sebagai Perwira

Lulusan Akademi Militer Nasional angkatan pertama (1960) di mana ia juga terpilih sebagai lulusan terbaik angkatan tersebut, ia lalu ditugaskan sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri 515/Tanggul, Jember selama dua tahun (1961-1962) dan berpartisipasi dalam Operasi Trikora. Setelah itu pada tahun 1960-an Sudradjat ditugaskan dalam operasi melawan pihak Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka, serta Gerakan 30 September.

Sebagai Perwira Tinggi

Pada tahun 1980 ia menjadi Brigadir Jenderal dengan jabatan Panglima Komando Tempur Lintas Udara Kostrad. Setahun kemudian ia menjadi Panglima Kodam II/Bukit Barisan di Medan dengan pangkat Mayor Jenderal hingga tahun 1983, dan lalu menjadi Pangdam Kodam III/Siliwangi di Bandung pada tahun 1983-1985.

Selama dua tahun setelah itu (85-86), Sudradjat diangkat sebagai Asisten Operasi Kasum ABRI sebelum lalu menjadi Letnan Jenderal untuk jabatan Wakil Kepala Staf TNI-AD dari tahun 1986 hingga 1988. Kemudian dari tahun 1988 hingga 1993, ia menjadi Kepala Staf TNI-AD. Tahun 1993, ia dipercaya menjadi Panglima ABRI menggantikan Try Sutrisno. Sudradjat adalah perwira tinggi pertama lulusan AMN yang menjadi Panglima ABRI. Selain itu, pada tahun yang sama ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan VI. Jabatan rangkap tersebut ia laksanakan sebelum ia menyerahkan jabatan Panglima ABRI kepada Jenderal TNI Feisal Tanjung, mantan Kasum ABRI yang melejit setelah memimpin DKP pada kasus Santa Cruz, Timor Leste. Terakhir ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Back to basic

Saat menjabat KSAD, Edi termasuk pimpinan TNI yang menyerukan gerakan back to basic atau "kembali ke barak" bagi tentara. Artinya tentara harus mulai meninggalkan bisnis militernya dan benar-benar berkonsentrasi pada tugas-tugasnya sebagai garda bangsa yang profesional.

Meninggal Dunia

Jenderal (Purn) Edi Sudradjat (68), meninggal dunia sekitar pukul 13.15, Jumat 1 Desember 2006 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Jenazahnya Dimakamkan di TMP Kalibata

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
L.B. Moerdani
Menteri Pertahanan dan Keamanan
1993-1998
Diteruskan oleh:
Wiranto
Jabatan militer
Didahului oleh:
Try Soetrisno
Panglima ABRI
1993
Diteruskan oleh:
Feisal Tanjung
Didahului oleh:
Try Sutrisno
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
1988-1993
Diteruskan oleh:
Wismoyo Arismunandar
Didahului oleh:
Yogie S. Memet
Pangdam Siliwangi
1983-1985
Diteruskan oleh:
R. I. Siregar
Didahului oleh:
Muhammad Ismail
Pangdam Bukit Barisan
1981-1983
Diteruskan oleh:
Harsudiyono Hartas
Didahului oleh:
Djoni Abdurrachman
Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad
1980–1981
Diteruskan oleh:
Feisal Tanjung