Celepuk jawa
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus pada 27 Oktober 2017. |
Celepuk jawa (Otus angelinae) adalah jenis spesies burung hantu langka yang endemik di hutan-hutan Pulau Jawa, Indonesia.[1] Tidak ada subspesies lain kecuali spesies ini.[1]
Celepuk jawa | |
---|---|
Berkas:Bulletin of the British Ornithologists' Club (1993) (20434200512).jpg | |
Klasifikasi ilmiah | |
Takson tak dikenal (perbaiki): | Otus |
Spesies: | Template:Taxonomy/OtusO. angelinae
|
Nama binomial | |
Template:Taxonomy/OtusOtus angelinae (Finsch, 1912)
|
Ciri-ciri
Celepuk jawa merupakan burung hantu berukuran tubuh kecil, yaitu antara 16-18 cm.[1] Warna tubuhnya kecoklatan, dengan cakram wajah berwarna coklat kemerah-merahan, serta alisnya yang berwarna putih terang membentang hingga ke jambul telinga.[1] Warna bulu luarnya coklat gelap kemerahan, seringkali dengan kerah keputihan dan garis-garis skapula hitam dan putih, dan bulu tubuh bagian dada berwarna krem atau keputihan.[1] Warna selaput pelangi (iris) mata kuning keemasan.[1]
Persebaran
Catatan BirdLife International (2001) menyebutkan bahwa celepuk jawa terdapat di tiga gunung di Jawa Barat (Gede-Pangrango, Salak), meskipun diperkirakan bahwa spesies ini terdapat pula di kawasan pegunungan Jawa Tengah (Slamet) dan Jawa Timur (Ijen).[1] Survei terakhir di pegunungan Slamet dan Ijen (Mittermeier et al., 2014), meski tidak komprehensif, belum menemukan spesies ini.[1] Hanya satu saja spesimen spesies ini, yang sebelumnya dianggap Otus brooki, yang menjadi dasar identifikasi bahwa spesies ini tersebar seluruh wilayah dataran tinggi di Jawa bagian tengah dan timur (Konig et al., 2009).[1] Hal tersebut perlu penelitian lebih lanjut, mengingat sifat celepuk jawa yang sangat tenang dan pendiam menyulitkan penemuan keberadaannya di alam bebas.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k BirdLife International (2012). "Otus angelinae". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013.