Salayo, Kubung, Solok

nagari di Kabupaten Solok, Sumatera Barat
Revisi sejak 16 Oktober 2017 08.29 oleh Witrianto Muhammad (bicara | kontrib) (Sejarah Nagari Selayo)

[[Kategori:Nagari di Sumatera Barat]]

Salayo
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenSolok
KecamatanKubung
Kodepos
-
Kode Kemendagri13.02.10.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Peta
PetaKoordinat: 0°49′22.800″S 100°36′14.400″E / 0.82300000°S 100.60400000°E / -0.82300000; 100.60400000

Salayo adalah sebuah nagari di Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Nagari ini terletak sekitar 3 kilometer dari kota Solok dan berada pada dataran rendah dengan topografi daerah yang datar.

Nagari Selayo merupakan bagian dari Alam Minangkabau yang secara adat merupakan "Ekor Luhak Kepala Rantau". Asal-usul nama Nagari Selayo berasal dari kata salah iyo yang berarti "salah ya" dipakai dalam percakapan ninik mamak dalam menentukan daerah-daerah yang akan dibangun sebagai nagari. Dari percakapan ninik mmak tadi, maka daerah ini dinamakan Salayo atau Selayo. Beberapa pendapat yang lain mengatakan bahwa Selayo berasal dari nama tanaman yang disebut "selayu", yaitu sejenis tanaman rawa. tanaman ini dahulunya banyak terdapat di sini sehingga daerah ini dinamakan Selayo.

Nagari Selayo merupakan salah satu dari delapan nagari yang terdapat di Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Posisi Nagari Selayo berada persis di tengah-tengah Kecamatan Kubung, sehingga kemudian dijadikan sebagai pusat Kecamatan Kubung. Pusat Nagari Selayo berjarak 3 Km dari  pusat Kota Solok, 21 Km dari Arosuka, ibukota Kabupaten Solok, dan 57 Km dari Kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat. Luas Nagari Selayo adalah 21,44 Km2. Terletak pada ketinggian 390-550 m dari permukaan laut dengan curah hujan 2141 mm per tahun dan rata-rata hari hujannya 145,1 hari per tahun

Untuk mencapai Nagari Selayo dari Padang atau dari Solok tidaklah sulit, karena Nagari Selayo dilalui oleh jalan lintas yang menghubungkan kota-kota tersebut. Bahkan Nagari Selayo juga dilalui oleh kendaraan dari Padang yang hendak menuju Jambi, Palembang, Lampung, Riau Selatan, Jakarta, dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa. Kondisi ini menyebabkan sarana transportasi yang ada di Nagari Selayo relatif baik dan sangat lancar. Dari Kota Solok banyak sekali Angkutan Kota (angkot) dan bendi yang menuju Selayo, di samping becak dan ojek yang akhir-akhir ini sangat menjamur di Solok.

Keadaan topografis Nagari Selayo bagian barat berbukit-bukit yang merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan. Selayo bagian timur tanahnya datar dan di sinilah segala aktivitas kegiatan nagari dilaksanakan. Sungai yang melewati Selayo ialah Batang Lembang yang berhulu di Danau Dibawah dan bermuara di Danau Singkarak. Sungai lainnya yang lebih kecil adalah Batang Gawan yang berhulu di Bukit Barisan dan kemudian bersatu dengan Sungai Batang Lembang di Solok.

Nagari Selayo mempunyai batas-batas sebagai berikut; sebelah utara berbatasan dengan Nagari / Kota Solok; sebelah selatan berbatasan dengan Nagari Kotobaru dan Nagari Gantungciri; sebelah barat dengan Nagari Kotohilalang dan Bukit Barisan; sebelah timur dengan Kota Solok dan Nagari Kotobaru.

Posisi Nagari Selayo yang dilalui jalan lintas Solok-Padang dan berbatasan langsung dengan Kota Solok sangat strategis untuk usaha perdagangan dan usaha bisnis lainnya. Jalan lingkar yang mengelilingi Kota Solok salah satu persimpangannya berada di Nagari Selayo. Hal ini menambah daya tarik tersendiri dalam dunia perdagangan, karena daerah persimpangan tersebut selalu ramai siang dan malam. Dampak yang muncul dari keberadaan jalan lingkar atau By Pass ini adalah munculnya toko-toko dan ruko-ruko sepanjang jalan lintas tersebut, terutama yang terletak antara Simpang By Pass dengan Pasar Selayo.

Usaha industri yang ada di Selayo di antaranya adalah industri rumahtangga berupa kue-kue tradisional seperti kipang kacang, rempeyek, rakik, dan usaha kopi bubuk cap Gelas dan cap Teko Mas yang ditumbuk dengan menggunakan kincir air. Usaha jasa yang ada terkait dengan posisi Selayo yang dilalui jalan lintas Solok-Padang di antaranya adalah usaha fotokopi, wartel, rental komputer,  salon, dan usaha jasa lainnya.   

Demografis

Berdasarkan sensus penduduk tahun 1990, penduduk Selayo tercatat 11.494 jiwa, tahun 1995 meningkat menjadi 11.878 jiwa, tahun 2000 menjadi 12.440 jiwa, dan tahun 2003 menjadi 12.700 jiwa. Rincian jumlah penduduk berdasarkan jorong dapat dilihat dari Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5: Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Desa/Jorong di Nagari Selayo Kecamatan Kubung Tahun 1990-2003

No. Nama Desa/Jorong Luas (Km2) Jumlah Penduduk
1990 1995 2000 2003
1

2

3

4

Galanggang Tangah

Sawahsudut

Batupalano

Lurah Nan Tigo

5,42

3,15

8,26

4,61

3.372

3.051

2.321

2.750

3.361

3.055

2.340

3.122

3.454

3.370

2.420

3.196

3.509

3.493

2.462

3.236

S E L A Y O 21,44 11.494 11.878 12.440 12.700

Sumber: Perkembangan Penduduk dalam Kecamatan Kubung (1990-1995); Laporan Pertanggungjawaban Wali Nagari Selayo Tahun Anggaran 2001 kepada Badan Perwakilan Nagari Selayo; Profil Kependudukan Kabupaten Solok Tahun 2003.

Berdasarkan Tabel 5 di atas terlihat bahwa pada tahun 2003, Nagari Selayo memiliki penduduk sebanyak 12.700 jiwa, terdiri dari 6.308 jiwa laki-laki dan 6.392 jiwa perempuan. Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2.627 KK dan jika dilihat dari kelompok umur mayoritas penduduk berada pada kelompok umur muda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini:  

Tabel 6: Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Nagari Selayo Kecamatan Kubung Tahun 2003

Kelompok Umur (tahun) Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki % Perempuan %
0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

65 +

660

727

661

806

602

489

426

366

346

344

286

137

161

297

5,20

5,72

5,20

6,35

4,74

3,85

3,36

2,88

2,72

2,71

2,25

1,08

1,27

2,34

677

694

732

772

540

449

418

373

406

356

250

138

172

415

5,33

5,46

5,76

6,08

4,25

3,54

3,29

2,94

3,20

2,80

1,97

1,09

1,35

3,27

1.337

1.421

1.393

1.578

1.142

   938

   844

   739

   752

   700

   536

   275

   333

   712

10,53

11,18

10,96

12,43

9,99

7,39

6,65

5,82

5,92

5,51

4,22

2,17

2,62

5,61

J u m l a h   6.308  49,67   6.392 50,33   12.700  100

Sumber: Profil Kependudukan Kabupaten Solok Tahun 2003.

Di samping berdasarkan umur, penduduk Nagari Selayo dapat pula dibedakan berdasarkan statusnya dalam keluarga. Berdasarkan status dalam keluarga dapat diketahui tipe keluarga dan pola tempat tinggal keluarga bersangkutan yang sangat dibutuhkan dalam penulisan ini. Untuk lebih jelasnya dapat pula dilihat pada Tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7: Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Status dalam Keluarga dan Jenis Kelamin

di Nagari Selayo Kecamatan Kubung Tahun 2003

No. Status dalam Keluarga Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki % Perempuan %
1

2

3

4

5

6

7

8

9

 10

Kepala Rumahtangga

Istri / Suami

Anak

Menantu

Cucu

Orangtua

Mertua

Famili lain

Pembantu

Lainnya

2.248

       8

3.313

   185

   243

       8

     42

   205

       2

     54

17,70

  0,06

26,09

  1,46

  1,91

  0,06

  0,33

  1,61

  0,02

0,43

   379

2.150

3.149

     25

   221

     82

   180

   157

     12

     37

  2,98

16,93

24,79

  0,20

  1,74

  0,64

  1,42

  1,24

  0,10

  0,29

2.627

2.158

6.462

   210

   464

     90

   222

   362

     14

     91

20,68

16,99

50,88

  1,66

  3,65

  0,70

  0,75

  2,85

  0,12

0,72

J u m l a h 6.308 49,67       6.392 50,33  2.700 100

Sumber: Profil Kependudukan Kabupaten Solok Tahun 2003.

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa terdapat 25 orang perempuan yang berstatus sebagai menantu dalam keluarga, hal ini menunjukkan bahwa di Nagari Selayo terdapat 25 keluarga dengan pola tempat tinggal patrilineal yang tinggal dalam keluarga luas. Sementara itu terdapat 185 orang laki-laki yang berstatus sebagai menantu dalam keluarga, hal ini menunjukkan adanya 185 keluarga dengan pola tempat tinggal matrilineal yang tinggal dalam keluarga luas. Suatu hal yang menarik adalah terdapat delapan orang laki-laki yang “hanya” berstatus sebagai suami dalam keluarga, sementara jumlah perempuan yang berstatus sebagai istri jauh lebih banyak, yaitu 2.150 orang. Dari tabel di atas tidak dapat diketahui jumlah keluarga yang menganut pola keluarga inti, namun diperkirakan jumlahnya lebih besar dari keluarga yang menganut pola keluarga luas.

Demografis

Berdasarkan sensus penduduk tahun 1990, penduduk Selayo tercatat 11.494 jiwa, tahun 1995 meningkat menjadi 11.878 jiwa, tahun 2000 menjadi 12.440 jiwa, dan tahun 2003 menjadi 12.700 jiwa. Rincian jumlah penduduk berdasarkan jorong dapat dilihat dari Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5: Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Desa/Jorong di Nagari Selayo Kecamatan Kubung Tahun 1990-2003

No. Nama Desa/Jorong Luas (Km2) Jumlah Penduduk
1990 1995 2000 2003
1

2

3

4

Galanggang Tangah

Sawahsudut

Batupalano

Lurah Nan Tigo

5,42

3,15

8,26

4,61

3.372

3.051

2.321

2.750

3.361

3.055

2.340

3.122

3.454

3.370

2.420

3.196

3.509

3.493

2.462

3.236

S E L A Y O 21,44 11.494 11.878 12.440 12.700

Sumber: Perkembangan Penduduk dalam Kecamatan Kubung (1990-1995); Laporan Pertanggungjawaban Wali Nagari Selayo Tahun Anggaran 2001 kepada Badan Perwakilan Nagari Selayo; Profil Kependudukan Kabupaten Solok Tahun 2003.

Berdasarkan Tabel 5 di atas terlihat bahwa pada tahun 2003, Nagari Selayo memiliki penduduk sebanyak 12.700 jiwa, terdiri dari 6.308 jiwa laki-laki dan 6.392 jiwa perempuan. Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2.627 KK dan jika dilihat dari kelompok umur mayoritas penduduk berada pada kelompok umur muda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini:  

Tabel 6: Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Nagari Selayo Kecamatan Kubung Tahun 2003

Kelompok Umur (tahun) Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki % Perempuan %
0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

65 +

660

727

661

806

602

489

426

366

346

344

286

137

161

297

5,20

5,72

5,20

6,35

4,74

3,85

3,36

2,88

2,72

2,71

2,25

1,08

1,27

2,34

677

694

732

772

540

449

418

373

406

356

250

138

172

415

5,33

5,46

5,76

6,08

4,25

3,54

3,29

2,94

3,20

2,80

1,97

1,09

1,35

3,27

1.337

1.421

1.393

1.578

1.142

   938

   844

   739

   752

   700

   536

   275

   333

   712

10,53

11,18

10,96

12,43

9,99

7,39

6,65

5,82

5,92

5,51

4,22

2,17

2,62

5,61

J u m l a h   6.308  49,67   6.392 50,33   12.700  100

Sumber: Profil Kependudukan Kabupaten Solok Tahun 2003.

Di samping berdasarkan umur, penduduk Nagari Selayo dapat pula dibedakan berdasarkan statusnya dalam keluarga. Berdasarkan status dalam keluarga dapat diketahui tipe keluarga dan pola tempat tinggal keluarga bersangkutan yang sangat dibutuhkan dalam penulisan ini. Untuk lebih jelasnya dapat pula dilihat pada Tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7: Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Status dalam Keluarga dan Jenis Kelamin

di Nagari Selayo Kecamatan Kubung Tahun 2003

No. Status dalam Keluarga Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki % Perempuan %
1

2

3

4

5

6

7

8

9

 10

Kepala Rumahtangga

Istri / Suami

Anak

Menantu

Cucu

Orangtua

Mertua

Famili lain

Pembantu

Lainnya

2.248

       8

3.313

   185

   243

       8

     42

   205

       2

     54

17,70

  0,06

26,09

  1,46

  1,91

  0,06

  0,33

  1,61

  0,02

0,43

   379

2.150

3.149

     25

   221

     82

   180

   157

     12

     37

  2,98

16,93

24,79

  0,20

  1,74

  0,64

  1,42

  1,24

  0,10

  0,29

2.627

2.158

6.462

   210

   464

     90

   222

   362

     14

     91

20,68

16,99

50,88

  1,66

  3,65

  0,70

  0,75

  2,85

  0,12

0,72

J u m l a h 6.308 49,67       6.392 50,33  2.700 100

Sumber: Profil Kependudukan Kabupaten Solok Tahun 2003.

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa terdapat 25 orang perempuan yang berstatus sebagai menantu dalam keluarga, hal ini menunjukkan bahwa di Nagari Selayo terdapat 25 keluarga dengan pola tempat tinggal patrilineal yang tinggal dalam keluarga luas. Sementara itu terdapat 185 orang laki-laki yang berstatus sebagai menantu dalam keluarga, hal ini menunjukkan adanya 185 keluarga dengan pola tempat tinggal matrilineal yang tinggal dalam keluarga luas. Suatu hal yang menarik adalah terdapat delapan orang laki-laki yang “hanya” berstatus sebagai suami dalam keluarga, sementara jumlah perempuan yang berstatus sebagai istri jauh lebih banyak, yaitu 2.150 orang. Dari tabel di atas tidak dapat diketahui jumlah keluarga yang menganut pola keluarga inti, namun diperkirakan jumlahnya lebih besar dari keluarga yang menganut pola keluarga luas.

Rujukan

Pranala luar