Kabupaten Kotawaringin Barat
Kabupaten Kotawaringin Barat adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Pangkalan Bun. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 10.759 km² dan berpenduduk sebanyak 235.274 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Semboyan kabupaten ini adalah Marunting Batu Aji yang artinya Menuju Kejayaan.
Kabupaten Kotawaringin Barat | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Koordinat: 2°24′00″S 111°44′00″E / 2.4°S 111.73333°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Tengah |
Tanggal berdiri | 3 Oktober 1959 |
Dasar hukum | - |
Ibu kota | Pangkalan Bun |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Hj. Nurhidayah, S.H., M.H. |
Luas | |
• Total | 10,759 km²[1] km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi ((2015)[2]) | |
• Total | 247.141 |
Demografi | |
• Agama | Islam 92.23% Kristen Protestan 4.09% Katolik 2.21% Kaharingan 0.63% Hindu 0.49% Buddha 0.33% Konghucu 0.02%[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode Kemendagri | 62.01 |
DAU | Rp. 566.405.844.000.- |
Situs web | http://www.kotawaringinbaratkab.go.id/ |
Kecamatan
Wilayah ini terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yaitu:
Profil daerah
Kotawaringin Barat berasal dari Kata “Kutawaringin” dan "Barat". Kuta berarti Gapura, Waringin berarti Pohon Beringin yang bermakna Pengayoman, sedangkan Barat berasal dari pembagian tempat. Secara keseluruhan Kotawaringin Barat berarti “Gapura Pengayoman di Sebelah Barat”.[4]
Pembentukan Kotawaringin Barat diawali dengan terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Keputusan Mendagri Nomor: Up.34/41/24, tanggal 28 Desember 1957 dan SK. Nomor: Des.52/12/2.206, tanggal 22 Desember 1959 Tentang Pembagian Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat.[4]
Kemudian dengan lahirnya Undang-undang No. 5 Tahun 2003 tanggal 10 April 2003, yaitu Pengukuhan/Pemekaran 8 Kabupaten, maka Kabupaten Kotawaringin Barat dimekarkan menjadi:[4]
- Kabupaten Lamandau dengan Ibukota Nanga Bulik.
- Kabupaten Sukamara dengan Ibukota Sukamara.
Pada tanggal 3 Oktober 1959 secara resmi ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Kotawaringin Barat dan sekarang tahun 2014 telah berusia yang ke-55 tahun.[4]
Obyek Wisata
Wilayah ini memiliki beragam objek wisata yang layak untuk dikunjungi, misalnya:
- Taman Nasional Tanjung Puting
- Pantai Tanjung Keluang
- Kawasan Wisata Bugamraya atau Pantai Kubu
- Istana Kuning Kesultanan Kutaringin di Pangkalan Bun
- Astana Alnursari di Kotawaringin Lama
- Masjd Kyai Gede di Kotawaringin Lama
- Monumen Palagan Sambi
Fasilitas Kesehatan
Rumah Sakit
- Rumah Sakit Citra Husada
- Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin
Pusat perbelanjaan
- Central Plaza Pangkalan bun
- Ramayana Pangkalan bun
- Lippo Plaza Pangkalan bun
- Giant Pangkalan bun
- Borobudur Store Pangkalan bun
- hypermart Pangkalan Bun
Pendidikan
Sekolah Menengah Atas
- SMA Negeri 1 Pangkalan Bun
- SMA Negeri 2 Pangkalan Bun
- SMA Negeri 3 Pangkalan Bun
- SMA Negeri 1 Kumai
- SMA Negeri 2 Kumai
- MAN Negeri 1 Pangkalan Bun
Sekolah Menengah Kejuruan
- SMK Negeri 1 Pangkalan Bun
- SMK Negeri 2 Pangkalan Bun
- SMK Negeri 3 Pangkalan Bun
- SMK Negeri 4 Pangkalan Bun
- SMK Muhammadiyah Pangkalan Bun
Sekolah Menengah Pertama
- SMP Negeri 1 Arut Selatan
- SMP Negeri 2 Arut Selatan
- SMP Negeri 3 Arut Selatan
- SMP Negeri 4 Arut Selatan
- SMP Negeri 5 Arut Selatan
- SMP Negeri 6 Arut Selatan
- SMP Negeri 7 Arut Selatan
- SMP Negeri 8 Arut Selatan
- SMP Negeri 9 Arut Selatan
- SMP Negeri 10 Arut Selatan
- SMP Negeri 11 Arut Selatan
- SMP Negeri 1 Arut Utara
- SMP Negeri 1 Kumai
- SMP Negeri 2 Kumai
- SMP Muhamadiyah Pangkalan Bun
- MTs Negeri Pangkalan Bun
- MTs Negeri Kumai
Perguruan tinggi
Televisi
Channel | Frekuensi | Kekuatan Pemancar |
---|---|---|
NET. | 22 UHF | 5 kW |
Garuda TV | 24 UHF | 30 kW |
U Channel | 26 UHF | 29 kW |
iNews TV | 28 UHF | 5 kW |
TVTPB | 30 UHF | 40 kW |
Kompas TV | 34 UHF | 51 kW |
RTV | 36 UHF | 1 kW |
Pangkalanbun TV | 38 UHF | 80 kW |
TVRI | 40 UHF | 10 kW |
Trans TV | 42 UHF | 20 kW |
Trans 7 | 44 UHF | 70 kW |
Global TV | 46 UHF | 39 kW |
TV One | 48 UHF | 48 kW |
RCTI | 50 UHF | 25 kW |
SCTV | 52 UHF | 10 kW |
Indosiar | 54 UHF | 30 kW |
Metro TV | 56 UHF | 20 kW |
ANTV | 58 UHF | 45 kW |
Mebaswara TV | 60 UHF | 5 kW |
MNCTV | 62 UHF | 15 kW |
Radio Lokal
- Radio Primadona 100 FM Pangkalan Bun
- Radio Jreng 94 FM Pangkalan Bun
- Radio Pakuba 90,9 FM Pangkalan Bun
Transportasi
Kabupaten Kotawaringin Barat adalah pintu gerbang Provinsi Kalimantan Tengah di bagian Barat. Karenanya, Kotawaringin Barat termasuk salah satu daerah yang memang disiapkan untuk menerima wisatawan baik domestik maupuan mancanegara. Kabupaten yang beribukota di Pangkalan Bun ini memiliki jaringan transportasi baik udara, laut, sungai, maupun darat yang cukup baik.
Terdapat Bandar Udara Iskandar di Pangkalan Bun yang melayani penerbangan di antaranya dari Semarang, Jakarta, Ketapang, dan Pontianak. Jarak bandar udara ini dengan Kota Pangkalan Bun hanyalah sekira 10 km saja. Bagi Anda yang berasal dari Surabaya dan Semarang, terdapat jalur transportasi laut di Kumai berupa pelabuhan bernama Pelabuhan Panglima Utar. Transportasi laut dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dilayani oleh Pelni dan Perusahan Pelayaran Swasta, seperti PT Pelayaran Meratus. [5]
Sejarah
Kawasan Kotawaringin Barat telah dihuni sejak tahun 2500 SM hingga saat ini, yaitu:
- 2500 SM: Masa bangsa Melayu Proto ke pulau Borneo (nenek moyang suku Dayak).
- 1500 SM: Masuknya bangsa Melayu Deutero ke pulau Borneo.
- 1400: Patih Gajah Mada dari Majapahit menaklukan Kotawaringin (Lama).
- 1679: Berdirinya Kerajaan Kotawaringin dengan raja pertama Pangeran Dipati Anta-Kasuma, putera Sultan Banjar IV Mustain Billah.
- 1814: Pemindahan ibukota kerajaan Kotawaringin dari Kotawaringin Lama (Astana Alnursary) ke Pangkalan Bun (Istana Kuning).
- 1890 : Seorang Iban bernama Passa melakukan perjalanan dari Paku di Sekundong ke Kotawaringin, wilayah Kesultanan Banjarmasin.[6]
- 12 Juni 1936: Pemerintah Hindia Belanda menetapkan Tanjung Puting sebagai cagar alam dan suaka margasatwa.
- 18 Agustus 1945: Pemerintah RI membentuk provinsi Kalimantan.
- 17 Oktober 1945: Penerjunan pertama pasukan payung Republik Indonesia di Desa Sambi, Arut Utara, Kotawaringin Barat (Palagan Sambi). Tanggal ini menjadi Hari Jadi Paskhas TNI AU.
- 7 Desember 1956: Kotawaringin menjadi bagian dari wilayah Kalimantan Selatan.
- 23 Mei 1957: Wilayah Kotawaringin dan Dayak Besar membentuk provinsi Kalimantan Tengah.
- 12 Mei 1984: Penetapan Taman Nasional Tanjung Puting oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia.
Referensi
- (Indonesia) Situs resmi Kabupaten Kotawaringin Barat
- (Indonesia) Informasi pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat
- ^ Geografi Kotawaringin Barat di situs BKPMD Kobar
- ^ "Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Angka 2016"
- ^ "Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Angka 2016"
- ^ a b c d Profil Kotawaringin Barat di situs BKPMD Kobar
- ^ Kompas Travel
- ^ (Inggris) Sarawak Museum (1994). "The Sarawak Museum journal: for the promotion of scientific knowledge and study of the natives and natural history of the island of Borneo ..." 46. Government Printing Office: 245.
Lihat pula
Rujukan
Pranala luar
- (Indonesia) Kabupaten Kotawaringin Barat, Harian Kompas, 8 Oktober 2002
- (Indonesia) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat
- (Indonesia) Kotawaringin Lama: Wisata Budaya yang Terlupakan. Sinar Harapan, 2003
nbsp;kW |- |TVTPB |30 UHF |40