Grebeg

perayaan untuk memperingati peristiwa penting dalam kultur masyarakat Surakarta dan Yogyakarta

Garebeg atau grebeg adalah upacara berkala yang diadakan masyarakat Jawa untuk memperingati suatu peristiwa penting. Garebeg yang paling populer adalah yang diadakan oleh Karaton Surakarta Hadiningrat dan Karaton Yogyakarta Hadiningrat, yang diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad. Garebeg ini merupakan puncak sekaligus mengakhiri perayaan tahunan Sekaten.

Gunungan kakung/jaler (lelaki) pada Garebeg Mulud 24 Desember 2015 oleh Karaton Surakarta Hadiningrat.
Gunungan estri (perempuan) pada Garebeg Mulud 24 Desember 2015 oleh Karaton Surakarta Hadiningrat.

Garebeg kraton lainnya adalah Garebeg Sura (1 Muharram), Garebeg Sawal (memperingati Idulfitri), dan Garebeg Besar (memperingati Iduladha).

Upacara garebeg tidak saja diadakan oleh pihak keraton, tetapi juga oleh pihak-pihak lain, seperti pemerintahan lokal, desa, atau instansi.

Dalam upacara ini, pihak penyelenggara merayakan kemakmuran yang diberikan kepada masyarakat dengan mempersembahkan gunungan, biasanya berpasangan dan masing-masing disebut gunungan jaler atau kakung (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan). Gunungan ini tersusun dari hasil bumi yang dirangkai pada kerangka berbentuk menggunung. Setelah diarak, hasil bumi diperebutkan oleh massa yang sudah menunggu kesempatan.

Pada perkembangan masa kini, penyelenggara perniagaan daring (online market) juga melakukan strategi pemasaran berupa praktek "grebeg online". Calon pembeli "memperebutkan" produk-produk yang dijual daring dengan harga yang dikorting besar.