Lajos I, juga Lajos yang Agung (bahasa Hungaria: Nagy Lajos; bahasa Kroasia: Ludovik Veliki; bahasa Slowakia: Ľudovít Veľký) atau Lajos orang Hongaria (bahasa Polandia: Ludwik Węgierski; 5 Maret 1326 – 10 September 1382), merupakan Raja Hongaria dan Kroasia dari tahun 1342 dan Raja Polandia dari tahun 1370. Ia adalah putra pertama Károly Róbert dan istrinya, Elżbieta dari Polandia, yang selamat sampai dewasa. Sebuah perjanjian tahun 1338 di antara ayahandanya dan Kazimierz III dari Polandia, pamanda maternal Lajos, menegaskan hak Lajos untuk mewarisi Kerajaan Polandia jika pamandanya meninggal tanpa keturunan laki-laki. Sebagai gantinya, Lajos berkewajiban membantu pamandanya untuk mengisi kembali tanah-tanah yang telah hilang oleh Polandia dalam dekade-dekade sebelumnya. Ia menciptakan gelar Adipati Transilvania di antara tahun 1339 dan 1342 namun tidak mengelola provinsi ini.

Lajos I dari Hongaria
Raja Hongaria, Kroasia, Dalmasia, Yerusalem, Sisilia dari tahun 1342, Polandia dari tahun 1370
Berkuasa21 Juli 134210 September 1382
PendahuluKároly Róbert
PenerusMaria
WangsaWangsa Angevin
AyahKároly Róbert
IbuElżbieta Łokietkówna

Lajos telah dewasa ketika ia menggantikan ayahandanya pada tahun 1342, namun ibundanya yang sangat religius memberikan pengaruh yang kuat kepadanya. Ia mewarisi kerajaan terpusat dan harta yang kaya dari ayahandanya. Selama tahun-tahun pertama pemerintahannya, Lajos melancarkan perang salib melawan Bangsa Lituania dan mengembalikan kerajaan di Kroasia; pasukannya mengalahkan tentara Tatar, memperluas kekuasaannya atas Laut Hitam. Ketika saudaranya, András dari Calabria, suami Ratu Giovanna I dari Napoli, dibunuh pada tahun 1345, Lajos menuduh ratu telah membunuhnya dan menghukumnya menjadi tujuan utama kebijakan luar negerinya. Ia meluncurkan dua kampanye ke Kerajaan Napoli di antara tahun 1347 dan 1350. Pasukannya menduduki wilayah yang luas pada kedua kesempatan tersebut, dan Lajos mengambil gelar-gelar kerajaan Neapolitan (termasuk gelar Raja Sisilia dan Yerusalem), namun Tahta Suci tidak pernah mengakui tuntutannya. Tindakan sewenang-wenang dan kekejaman Lajos yang dilakukan oleh tentara bayarannya, membuat pemerintahannya tidak populer di Mezzogiorno. Ia menarik seluruh tentaranya dari Kerajaan Napoli pada tahun 1351.

Seperti ayahandanya, Lajos mengelola Hongaria dengan kekuatan absolut dan menggunakan Hak istimewa kerajaan untuk memberikan hak istimewa kepada para bangsawannya. Namun ia juga menegaskan kebebasan bangsa Hongaria di Parlemen tahun 1351, yang menekankan status setara semua bangsawan. Pada parlemen yang sama, ia mengenalkan sistem entail dan uang sewa seragam yang harus dibayarkan oleh para petani kepada pemilik tanah, dan menegaskan hak untuk melakukan gerakan bebas untuk semua petani. Ia mengobarkan perang melawan bangsa Lituania, Serbia, dan Gerombolan Emas pada tahun 1350-an, memulihkan otoritas raja Hongaria di atas wilayah-wilayah di sepanjang perbatasan yang telah hilang selama dekade-dekade sebelumnya. Ia memaksa Republik Venesia untuk meninggalkan kota-kota Dalmasia pada tahun 1358. Ia juga berupaya untuk memperluas suzerenitasnya atas penguasa-penguasa Bosnia, Moldavia, Wallachia, dan sebagian wilayah Bulgaria dan Serbia. Para penguasa ini kadang-kadang bersedia menyerah kepadanya, baik di bawah tekanan atau dengan harapan mendukung lawan internal mereka, namun pemerintahan Lajos di wilayah ini hanya nominal sebagian besar masa pemerintahannya. Upaya-upayanya untuk mengubah warga pagan atau Ortodoks menjadi Katolik membuatnya tidak populer di negara-negara Balkan. Lajos mendirikan sebuah universitas di Pécs pada tahun 1367, namun ditutup dalam dua dekade karena ia tidak mengatur pendapatan yang memadai untuk mempertahankannya.

Lajos mewarisi Polandia setelah kematian pamandanya pada tahun 1370. Karena ia tidak memiliki keturunan laki-laki, ia ingin agar bawahannya mengakui hak putri-putrinya di Hongaria dan Polandia. Untuk tujuan ini, ia mengeluarkan Hak istimewa Koszyce pada tahun 1374 yang menguraikan kebebasan Szlachta. Namun pemerintahannya tetap tidak populer di Polandia. Di Hongaria, ia memberi izin Kota bebas kerajaan untuk mendelegasikan anggota juri ke pengadilan tinggi untuk menangani kasus mereka dan mendirikan pengadilan tinggi baru. Penderitaannya dari penyakit kulit membuat Lajos menjadi lebih religius selama tahun-tahun terakhir hidupnya. Pada permulaan Skisma Barat, ia mengakui Paus Urbanus VI sebagai Paus yang sah. Setelah paus memecat Giovanna I dari Napoli dan menjadikan sepupu jauh Lajos, Carlo d'Angiò-Durazzo sebagai raja Napoli, Lajos membantu Carlo menduduki kerajaan tersebut. Di dalam historiografi Hongaria, selama berabad-abad Lajos dianggap sebagai raja Hongaria yang paling berkuasa, yang memerintah sebuah kerajaan "yang pantainya dihanyutkan oleh tiga lautan".

Masa kecil dan muda (1326-1342)

Bertakhta

Tahun-tahun pertama (1342-1345)

Galeri

Kampanye Neapolitan (1345-1350)

Ekspansi (1350-1358)

Pertempuran di Balkan (1358-1370)

Persatuan dengan Polandia dan reformasi (1370-1377)

Tahun-tahun terakhir (1377-1382)

Keluarga

 
Istri kedua Lajos, Elizabeta dari Bosnia dan ketiga putri mereka

Peninggalan

 
Potret abad ke-18 oleh Marcello Bacciarelli

Lajos adalah satu-satunya raja Hongaria yang menerima julukan "yang Agung".[6] Ia dijuluki seperti itu tidak hanya di dalam kronik Hongaria di abad ke- 14 dan 15, tapi juga di dalam silsilah Wangsa Kapetia abad ke-17.[7] Kedua kepribadiannya yang ksatria dan kampanye militernya yang sukses menyumbang pada pengembangan ketenarannya sebagai seorang "raja yang hebat".[6] Lajos mengobarkan perang hampir setiap tahun selama masa pemerintahannya.[8] Lajos "selalu menginginkan kedamaian di rumah dan berperang di luar negeri karena tidak dapat dibuat tanpa yang lain", menurut kronikus Antonius Bonfinius pada akhir abad ke-15.[9] Sejarahwan Enikő Csukovits menulis bahwa tindakan militer Lajos menunjukkan bahwa ia melanjutkan dan menyelesaikan kebijakan ayahandanya melalui pemulihan Kroasia dan Dalmasia dan berperang di Italia Selatan, di Lithuania dan Semenanjung Balkan.[10] Di sisi lain, Pál Engel mengatakan bahwa "ekspedisi Lajos seringkali tidak memiliki tujuan yang realistis dan terkadang bahkan dalih yang masuk akal pretext ... adalah perang itu sendiri yang memberinya kesenangan".[8]

Di zaman Romantisme nasional, Hongaria selama pemerintahan Lajos digambarkan sebagai sebuah kerajaan "yang pantainya dihanyutkan oleh tiga lautan" mengacu pada Adriatik, Baltik dan Laut Hitam.[11][12] Misalnya, pada tahun 1845 penyair Sándor Petőfi merujuk pada pemerintahan Lajos sebagai periode ketika "bintang-bintang yang jatuh di utara, timur dan selatan dilarutkan di lautan Hongaria".[13] Sebenarnya, Polandia tetap menjadi negara merdeka selama pemerintahan Lajos dan perbatasannya tidak sampai ke Laut Baltik, dan suzerenitas Lajos di sepanjang pantai barat Laut Hitam juga tidak pasti.[11]

Di dalam historiografi Polandia, dua evaluasi kontras terhadap pemerintahan Lajos di Polandia hidup berdampingan.[14] Tradisi "pesimis" dapat ditelusuri kembali ke pandangan Jan dari Czarnków abad ke-14 yang diusir dari Polandia selama masa pemerintahan Lajos.[15] Czarnków menekankan bahwa "tidak ada stabilitas di Kerajaan Polandia" dan pejabat-pejabat kerajaan "terus-menerus menjarah harta milik rakyat miskin" selama masa pemerintahan Lajos.[16] Menurut tradisi historiografi yang "optimis", Lajos melanjutkan kebijakan Kazimierz yang Agung untuk melestarikan kesatuan Polandia melawan tokoh separatis Wielkopolska dengan bantuan beberapa lord Małopolska.[17]

János Küküllei menekankan bahwa Lajos "tidak memerintah dengan penuh semangat, atau dengan kesewenang-wenangan, melainkan sebagai penjaga kebenaran".[12] Antonius Bonfinius juga menggambarkan Lajos sebagai raja yang adil yang berkeliaran di antara rakyatnya dengan menyamar untuk melindungi tindakan sewenang-wenang para pejabat kerajaan tersebut.[18] Bahkan Jan dari Czarnków menggarisbawahi bahwa Lajos "tidak memerintah dengan mutlak; sebaliknya, dasar-dasar ... kebebasan [bangsa Polandia] diletakkan olehnya".[19]

Istana-istana dan puri-puri baru yang dibangun di Zólyom, Diósgyőr dan tempat perburuan favorit Lajos lainnya adalah "mahakarya standar tertinggi bangsa Eropa" dari zamannya, menurut sejarahwan László Kontler.[20] Lajos memprakarsai kompilasi Chronicon Pictum, yang menyimpan teks kronik sebelumnya.[21] 147 miniatur menghiasi Kronik beriluminasi memberi kesaksian tentang penguasaan lokakarya Hongaria selama masa pemerintahan Lajos.[22][23]

Referensi

  1. ^ Dümmerth 1982, hlm. 62–63, Appendix.
  2. ^ Franzl 2002, hlm. 279–280.
  3. ^ Knoll 1972, hlm. 15, 19,Appendix B.
  4. ^ Kristó, Engel & Makk 1994, hlm. 65, 548.
  5. ^ Halecki 1991, hlm. 366–367.
  6. ^ a b Cartledge 2011, hlm. 36.
  7. ^ Bertényi 1989, hlm. 154.
  8. ^ a b Engel 2001, hlm. 158.
  9. ^ Csukovits 2012, hlm. 116.
  10. ^ Csukovits 2012, hlm. 117.
  11. ^ a b Kontler 1999, hlm. 93.
  12. ^ a b Cartledge 2011, hlm. 41.
  13. ^ Engel 2001, hlm. 167.
  14. ^ Kłoczowski 1986, hlm. 138.
  15. ^ Kłoczowski 1986, hlm. 132, 138.
  16. ^ Kłoczowski 1986, hlm. 135.
  17. ^ Kłoczowski 1986, hlm. 139.
  18. ^ Csukovits 2012, hlm. 116–117.
  19. ^ Kłoczowski 1986, hlm. 129.
  20. ^ Kontler 1999, hlm. 99.
  21. ^ Engel 2001, hlm. 158–159.
  22. ^ Engel 2001, hlm. 159.
  23. ^ Kontler 1999, hlm. 100.

Sumber

Sumber pertama

  • The Annals of Jan Długosz (An English abridgement by Maurice Michael, with commentary by Paul Smith) (1997). IM Publications. ISBN 1-901019-00-4.
  • The Hungarian Illuminated Chronicle: Chronica de Gestis Hungarorum (Edited by Dezső Dercsényi) (1970). Corvina, Taplinger Publishing. ISBN 0-8008-4015-1.

Sumber kedua

  • Божилов, Иван (Bozhilov, Ivan) (1994). "Иван Срацимир, цар във Видин (1352–1353 – 1396) [Ivan Stratsimir, Tsar of Vidin]". Фамилията на Асеневци (1186–1460). Генеалогия и просопография [The Asen Family (1186–1460): Genealogy and Prosopography] (dalam bahasa Bulgarian). Българска академия на науките (Bulgarian Academy of Sciences). hlm. 202–203. ISBN 954-430-264-6. OCLC 38087158. 
  • Bartl, Július; Čičaj, Viliam; Kohútova, Mária; Letz, Róbert; Segeš, Vladimír; Škvarna, Dušan (2002). Slovak History: Chronology & Lexicon. Bolchazy-Carducci Publishers, Slovenské Pedegogické Nakladatel'stvo. ISBN 0-86516-444-4. 
  • Bertényi, Iván (1989). Nagy Lajos király [King Louis the Great]. Kossuth Könyvkiadó. ISBN 963-09-3388-8. 
  • Cartledge, Bryan (2011). The Will to Survive: A History of Hungary. C. Hurst & Co. ISBN 978-1-84904-112-6. 
  • Csukovits, Enikő (2012). "I. (Nagy) Lajos". Dalam Gujdár, Noémi; Szatmáry, Nóra. Magyar királyok nagykönyve: Uralkodóink, kormányzóink és az erdélyi fejedelmek életének és tetteinek képes története [Encyclopedia of the Kings of Hungary: An Illustrated History of the Life and Deeds of Our Monarchs, Regents and the Princes of Transylvania] (dalam bahasa Hungaria). Reader's Digest. hlm. 116–119. ISBN 978-963-289-214-6. 
  • Dümmerth, Dezső (1982). Az Anjou-ház nyomában [On the House of Anjou] (dalam bahasa Hungaria). Panoráma. ISBN 963-243-179-0. 
  • Engel, Pál (2001). The Realm of St Stephen: A History of Medieval Hungary, 895–1526. I.B. Tauris Publishers. ISBN 1-86064-061-3. 
  • Fine, John V. A (1994). The Late Medieval Balkans: A Critical Survey from the Late Twelfth Century to the Ottoman Conquest. The University of Michigan Press. ISBN 0-472-08260-4. 
  • Franzl, Johan (2002). I. Rudolf: Az első Habsburg a német trónon [Rudolph I: The First Habsburg on the German Throne] (dalam bahasa Hungaria). Corvina. ISBN 963-13-5138-6. 
  • Geanakoplos, Deno (1975). "Byzantium and the crusades". Dalam Setton, Kenneth M.; Hazard, Harry W. A History of the Crusades, Volume Three: The Fourteenth and Fifteenth Centuries (dalam bahasa Hungaria). The University of Wisconsin Press. hlm. 69–103. ISBN 0-299-06670-3. 
  • Goldstone, Nancy (2009). The Lady Queen: The Notorious Reign of Joanna I, Queen of Naples, Jerusalem, and Sicily. Walker&Company. ISBN 978-0-8027-7770-6. 
  • Halecki, Oskar (1991). Jadwiga of Anjou and the Rise of East Central Europe. Polish Institute of Arts and Sciences of America. ISBN 0-88033-206-9. 
  • Housley, Norman (April 1984). "King Louis the Great of Hungary and the Crusades, 1342–1382". The Slavonic and East European Review. University College London, School of Slavonic and East European Studies. 62 (2): 192–208. JSTOR 4208851. 
  • Kłoczowski, Jerzy (1986). "Louis the Great as King of Poland as Seen in the Chronicle of Janko of Czarnkow". Dalam Vardy, S. B.; Grosschmid, Géza; Domonkos, Leslie. Louis the Great, King of Hungary and Poland. Boulder. hlm. 129–154. ISBN 0-88033-087-2. 
  • Knoll, Paul W. (1972). The Rise of the Polish Monarchy: Piast Poland in East Central Europe, 1320–1370. The University of Chicago Press. ISBN 0-226-44826-6. 
  • Kontler, László (1999). Millennium in Central Europe: A History of Hungary. Atlantisz Publishing House. ISBN 963-9165-37-9. 
  • Kristó, Gyula (1988). Az Anjou-kor háborúi [Wars in the Age of the Angevins] (dalam bahasa Hungarian). Zrínyi Kiadó. ISBN 963-326-905-9. 
  • Kristó, Gyula; Engel, Pál; Makk, Ferenc (Editors) (1994). Korai magyar történeti lexikon (9–14. század) [Encyclopedia of the Early Hungarian History (9th–14th centuries)] (dalam bahasa Hungarian). Akadémiai Kiadó. ISBN 963-05-6722-9. 
  • Kristó, Gyula (2002). "I. Lajos (Nagy Lajos)". Dalam Kristó, Gyula. Magyarország vegyes házi királyai [The Kings of Various Dynasties of Hungary] (dalam bahasa Hungaria). Szukits Könyvkiadó. hlm. 45–66. ISBN 963-9441-58-9. 
  • Lukowski, Jerzy; Zawadski, Hubert (2006). A Concise History of Poland. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-61857-1. 
  • Magaš, Branka (2007). Croatia Through History. SAQI. ISBN 978-0-86356-775-9. 
  • Makkai, László (1994). "The Emergence of the Estates (1172–1526)". Dalam Köpeczi, Béla; Barta, Gábor; Bóna, István; Makkai, László; Szász, Zoltán; Borus, Judit. History of Transylvania. Akadémiai Kiadó. hlm. 178–243. ISBN 963-05-6703-2. 
  • Patai, Raphael (1996). The Jews of Hungary: History, Culture, Psychology. Wayne State University Press. ISBN 0-8143-2561-0. 
  • Pop, Ioan-Aurel (2005). "Romanians in the 14th–16th Centuries: From the "Christian Republic" to the "Restoration of Dacia"". Dalam Pop, Ioan-Aurel; Bolovan, Ioan. History of Romania: Compendium. Romanian Cultural Institute (Center for Transylvanian Studies). hlm. 209–314. ISBN 978-973-7784-12-4. 
  • Sălăgean, Tudor (2005). "Romanian Society in the Early Middle Ages (9th–14th Centuries AD)". Dalam Pop, Ioan-Aurel; Bolovan, Ioan. History of Romania: Compendium. Romanian Cultural Institute (Center for Transylvanian Studies). hlm. 133–207. ISBN 978-973-7784-12-4. 
  • Setton, Kenneth M. (1976). The Papacy and the Levant (1204–1571), Volume I: The Thirteenth and Fourteenth Centuries. The American Philosophical Society. ISBN 0-87169-114-0. 
  • Solymosi, László; Körmendi, Adrienne (1981). "A középkori magyar állam virágzása és bukása, 1301–1506 [The Heyday and Fall of the Medieval Hungarian State, 1301–1526]". Dalam Solymosi, László. Magyarország történeti kronológiája, I: a kezdetektől 1526-ig [Historical Chronology of Hungary, Volume I: From the Beginning to 1526] (dalam bahasa Hungaria). Akadémiai Kiadó. hlm. 188–228. ISBN 963-05-2661-1. 
  • Spinei, Victor (1986). Moldavia in the 11th–14th Centuries. Editura Academiei Republicii Socialiste Româna. 

Bacaan selanjutnya

  • Michaud, Claude (2000). "The kingdoms of Central Europe in the fourteenth century". Dalam Jones, Michael. The New Cambridge Medieval History, Volume VI: c. 1300-c. 1415. Cambridge University Press. hlm. 735–763. ISBN 0-521-36290-3. 
  • Guerri dall'Oro, Guido (2008). "Les mercenaries dans les campagnes Napolitaines de Louis le Grand, Roi de Hongrie, 1347–1350 [The mercenaries of Louis the Great, King of Hungary, during the Neapolitan campaigns, 1347–1350]". Dalam France, John. Mercenaries and Paid Men: The Mercenary Identity in the Middle Ages: Proceedings of a Conference Held at University of Wales, Swansea, 7th–9th July. BRILL. hlm. 61–88. ISBN 978-90-04-16447-5. 
Didahului oleh:
Károly Róbert
Raja Hongaria
1342-1382
Diteruskan oleh:
Mária
Didahului oleh:
Kazimierz III
Raja Polandia
1370-1382
Diteruskan oleh:
Jadwiga