Sejarah Prancis

Revisi sejak 27 Oktober 2017 16.44 oleh Diraliya (bicara | kontrib) (Menambah paragraf)

Bukti tertulis mengenai sejarah Perancis dimulai pada Zaman Besi. Yang menjadi tanah Perancis saat ini merupakan tanah yang pada zaman itu disebut oleh bangsa Romawi sebagai Galia. Para penyair Romawi mencatat bahwa terdapat tiga grup etno-linguistik utama di daerah Galia : kelompok Gaul, kelompok Aquitani, dan kelompok Belgae. Kelompok Gaul merupakan kelompok terbesar yang kemudian bahasa mereka digunakan oleh orang-orang Kelt.

Bangsa Romawi dan Kartago membentuk koloni yang terletak di pantai Mediterania dan pulau-pulau di lepas pantai sekitarnya selama milenium ke-1 sebelum Masehi. Republik Romawi kemudian mengambil daerah Gaul bagian selatan dan menjadikannya provinsi Gallia Narbonensis di akhir abad ke-2 sebelum Masehi. Setelahnya, pasukan Romawi di bawah pimpinan Julius Caesar menaklukkan daerah sisa Gaul dalam Perang Galia yang terjadi tahun 58-51 SM. Setelahnya muncul budaya Gallo-Romawi dan daerah Gaul semakin terintegrasi pada Kekaisaran Romawi.

Di akhir kekuasaan Kekaisaran Romawi, daerah Gaul kemudian terkena serangan barbar dan migrasi oleh kaum Frank Jerman. Raja Clovis I kemudian menyatukan sebagian besar Gaul di bawah kekuasaannya di akhir abad ke-5, yang menyebabkan dominasi kaum Frank di wilayak ini selama ratusan tahun. Kekuasaan Kaum Frank mencapai puncaknya di bawah pimpinan Charlemagne. Kemudian pada abad pertengahan muncul Kekaisaran Carolingian Charlemagne di bagian barat, dan mencapai puncak kejayaannya di bawah peraturan yang dibuat oleh Hugh Capet pada tahun 987.

Setelah kematian Raja Direct Capetian (Perancis :Capétiens directs) pada tahun 1328, terjadi krisis yang menyebabkan serangkaian pertempuran antara Wangsa Valois dan Wangsa Plantagenet. Pertempuran antara dua Wangsa ini dimulai pada tahun 1337, setelah Phillip VI berusaha untuk menghilangkan Kadipaten Aquitaine dari pemegang warisannya, Edward III dari Inggris. Wangsa Plantagenet menuntut takhta akan kekuasaan Perancis. Meskipun kemudian Wangsa Plantagenet meraih kemenangan di awal, termasuk saat berhasil menangkap John II dari Perancis, dewi fortuna berpihak pada Wangsa Valois di akhir pertempuran. Salah satu sosok yang terkenal pada pertempuran ini adalah Joan of Arc, seorang gadis petani yang berani memimpin pasukan Perancis melawan Inggris yang kemudian menjadi tokoh pahlawan nasional Perancis. Pertempuran antara Valois dan Plantagenet berakhir dengan kemenangan di tangan Valois pada tahun 1453.