Kabupaten Tambrauw

kabupaten di Provinsi Papua Barat Daya, Indonesia
Revisi sejak 12 November 2017 03.43 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: penggantian teks semi otomatis (-Obyek, +Objek; -obyek, +objek))


Kabupaten Tambrauw adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat, Indonesia.[1] Pusat pemerintahan berada di Fef.[1]

Kabupaten Tambrauw
Daerah tingkat II
Motto: 
Menjetu, Menjedik, Memben Suksno ( Kami bersaudara, bersatu hati untuk membangun Kabupaten Tambrauw )
Peta
Peta
Kabupaten Tambrauw di Maluku dan Papua
Kabupaten Tambrauw
Kabupaten Tambrauw
Peta
Kabupaten Tambrauw di Indonesia
Kabupaten Tambrauw
Kabupaten Tambrauw
Kabupaten Tambrauw (Indonesia)
Koordinat: 0°36′19″S 132°29′23″E / 0.60515°S 132.48962°E / -0.60515; 132.48962
Negara Indonesia
ProvinsiPapua Barat
Tanggal berdiri26 November 2008
Dasar hukumUU RI Tahun 2008 Nomor 56 dan Keputusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 127/PUU-VII/2009, tanggal 25 Januari 2009
Ibu kotaFef
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 29 distrik
  • Kelurahan: 216 desa
Pemerintahan
 • BupatiGabriel Asem, SE, M.Si
 • Wakil BupatiMesak Matusalak Yekwam, SH,
Luas
 • Total11.529,18 km2 (445,144 sq mi)
Populasi
 • Total20.212
 • Kepadatan5,6/km2 (15/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode BPS
9109 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon98473
Kode Kemendagri92.09 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 368.794.108.000.-
Situs webwww.tambrauwkab.go.id

Dasar hukum pembentukan kabupaten ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 56 dengan perubahan Pasal 3 ayat (1) sesuai Keputusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 127/PUU-VII/2009, tanggal 25 Januari 2009. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto pada 29 Oktober 2008. Penunjukan pejabat bupati sementara dilakukan pada tanggal 15 April 2009 di Jakarta dengan menunjuk Menase Paa sebagai pejabatnya.[2]

Letak Geografis

Kondisi geografis Kabupaten Tambrauw yang dijuluki sebagai “Kabupaten Konservasi” ini berdasarkan bentuk dan letak sesuai Peta secara alami yang menyerupai huruf “D“ dan sangat strategis sebab letaknya di atas Kepala Burung Pulau Papua (Vogelkop of Bird Head of Papua Island) dan berada di tengah-tengah beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat. Kabupaten ini merupakan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Adat-Istiadat, Simpul-Simpul dan Nilai Seni-budaya Melanesia di Asia Pasifik. Kabupaten Tambrauw memiliki Wilayah Darat seluas 11.529,182 km2 dan Kewenangan Laut seluas 1.858,565 km2. Letak geografis Kabupaten Tambrauw adalah: 0° 36′ 18.36″ S, 132° 29′ 22.56″ E

Daftar Distrik

Berkas:Peta Kabupaten Tambraw.jpg
Peta Kabupaten Tambraw
Berkas:Peta Infrastruktur Kabupaten Tambrauw (2012).gif
Berkas:Penampakan Pelabuhan Sausapor, Tambrauw.JPG
Berkas:Penampakan Pelabuhan Sausapor, Tambrauw

Kabupaten Tambrauw yang dijuluki Kabupaten Konservasi di Provinsi Papua Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2008 dan disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2013, beribukota di Distrik Fef dengan membawahi 29 Distrik dan 216 Kampung. Berdasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 127/PUU-VII/2009, tanggal 25 Januari 2009, Kabupaten Tambrauw dibentuk dari sebagian wilayah Kabupaten Sorong dan Kabupaten Manokwari.

  1. Abun
  2. Amberbaken
  3. Fef
  4. Amberbaken Barat
  5. Syujak
  6. Kebar
  7. Kwoor
  8. Miyah
  9. Moraid
  10. Mubrani
  11. Sausapor
  12. Senopi
  13. Yembun
  14. Miyah Selatan
  15. Ases
  16. Ireres
  17. Wilhem Roumbouts
  18. Bamusbama
  19. Bikar
  20. Selemkai
  21. Kebar Selatan
  22. Manekar
  23. Kebar Timur
  24. Mpur
  25. Mawabuan
  26. Kasi
  27. Tinggouw
  28. Tobouw
  29. Yembun

Batas Wilayah

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 56 disebutkan bahwa batas wilayah Kabupaten Tambrauw adalah:

Utara Samudera Pasifik
Timur Amberbaken, Senopi
Selatan Aifat Utara, Mare, Sawiat
Barat Sayosa, Moraid

Setelah Keputusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 127/PUU-VII/2009, tanggal 25 Januari 2009, maka batas wilayah Kabupaten Tambrauw menjadi:

Utara Samudera Pasifik
Timur Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari
Selatan Kabupaten Sorong Selatan
Barat Kabupaten Sorong

Topografi

Berkas:Pegunungan Tambrauw.jpg
Pegunungan Tambrauw

Kabupaten Tambrauw memiliki Empat Zona Pertumbuhan, yakni Pusat Perdagangan dan Pelabuhan di Distrik Sausapor, Pusat Pemerintahan dan Ibukota Kabupaten di Distrik Fef, Pelabuhan Export-Import di Distrik Abun dan Pusat Pengembangan Agropolitan di Distrik Kebar. Kabupaten Tambrauw sebagian besar wilayahnya merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian 100 – 2.500 m di atas permukaan laut (dpl). Kondisi Topografi Kabupaten Tambrauw sangat bervariasi mulai dari wilayah dataran rendah, perbukitan dan pegunungan.

Hampir semua distrik terdapat daerah dataran yang luas keseluruhan dari luas wilayah Kabupaten Tambrauw, sedangkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng di atas dari 60% wilayah yang bergunung–gunung terdapat di seluruh Distrik. Kabupaten Tambrauw memiliki relief bergelombang dan dilalui oleh banyak sungai, diantaranya di Distrik Fef (Sungai Ifot, Sungai Isauka dan Sungai Ular), Distrik Syujak (Sungai Iye, Sungai Itebre dan Sungai Yawiyam), Distrik Werur (Sungai Wenai, Sungai Wowey, Sungai Werur Besar dan Sungai Warsoay), sungai antara Distrik Sausapor dan Distrik Kwoor adalah Sungai Kwoor sedangkan sungai perbatasan dengan Ibukota Propinsi Papua Barat Kabupaten Manokwari adalah Sungai Atori, Sungai Kasidan Sungai Amey. Keadaantanah di daerah Distrik Fef pada umumnya mengandung bahan Andozol yang menyebabkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Tanah di wilayah Distrik Fef ini termasuk tanah yang sangat potensial dikembangkan untuk lahan pertanian maupun perkebunan .


Demografi

Penduduk

Berdasarkan hasil Pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Tambrauw (Angka Sementara) adalah 6.144 jiwa, yang terdiri atas 3.227 laki-laki dan 2.917 perempuan. Jumlah penduduk terbanyak di Distrik sausapor sebanyak 2.633 jiwa dan jumlah penduduk terkecil berada di Distrik syujak dengan Jumlah penduduk 211 jiwa.

Agama

Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010, persentase agama penduduk [[Kabupaten Tambrauw] adalah Kristen Protestan 79.20%, Islam 3.27%, Katolik 16.67%, Budha 0.0% ,Hindu 0.0%, Tidak ditanyakan 0.86%.<ref>"Kabupaten Tambrauw bps 2010”<ref>

Agama di Kabupaten Tambrauw (2010)
Agama Persen
Kristen Protestan
  
79,20%
Islam
  
3,27%
Katolik
  
16,67%
Buddha
  
0,0%
Hindu
  
0,0%
lainnya
  
0,86%

Transportasi

 
Jembatan Warswai
  • Darat

Panjang jalan tercatat 689 km dengan rincian: jalan Negara (345 km), jalan Provinsi (117 km), dan jalan Kabupaten (227 km). Sedangkan jembatan rangka baja yang sudah dibangun sebanyak 9 buah yang tersebar di beberapa distrik.

  • Laut

624 unit kapal domestik telah mengunjungi pelabuhan Tambrauw pada tahun 2013 dengan 398.000 penumpang tiba dan 412.520 penumpang berangkat.

  • Udara

Kabupaten Tambrauw memiliki dua Bandar udara yaitu Bandara Kebar di Kelurahan Anjai Distrik Kebar dan bandara Douglas Mc. Arthur Werur di Distrik Bikar. Bandara Kebar memiliki panjang Landasan/Arah/ PCN: 800×18 m/09-27 m/-. Tergolong Bandara Kelas IV dan memiliki Terminal Domestik seluas 120 m2, dan bisa didarati Pesawat jenis DHC-6 TWIN OTTER. Sedangkan bandara Douglas Mc. Arthur Werur memiliki panjang Landasan 1.200 M, dapat didarati jenis pesawat ATR.

Pariwisata

 
Rumah di Pulau Amsterdam

Sektor Pariwisata yang menjadi potensi unggulan bagi Kabupaten Tambrauw adalah Wisata Alam; Wisata Sejarah dengan terdapatnya sisa-sisa peninggalan sejarah Perang Dunia II di sekitar Sausapor, Werur dan Pulau Dua; Wisata Bahari dengan Pantai Indah dan Pariwisata Penyu Belimbing di Pantai Jamursbamedi sepanjang kurang lebih 5 km di Kampung Saubeba, Distrik Abun.

Penyu Belimbing adalah jenis binatang langka yang dilindungi. Penyu-penyu ini saat akan bertelur mereka kembali berkumpul di Pantai Bamuskama di wilayah Kabupaten Tambrauw. Setiap tahun daerah wisata ini dikunjungi oleh pencinta lingkungan hidup dan para peneliti dari berbagai negara di dunia, seperti Australia, Jepang, Belanda, Perancis, Jerman, Selandia Baru dan Singapura.

Daerah Pariwisata Jamursbamedi ini dibina oleh Yayasan WWF Papua Wilayah Kabupaten Sorong dan apabila dikelola dengan baik akan menjadi daerah tujuan wisata yang menarik karena terkenal dengan Penyu Belimbing yang hanya terdapat pada 3 (tiga) tempat di dunia yakni di Amerika Selatan, India dan Indonesia (Provinsi Papua Barat khususnya di Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw).

Penyu Belimbing ini selain di Pantai Jamursbamedi juga terdapat di beberapa pantai yang menjadi lokasi peneluran, diantaranya adalah Pantai Rakrak yang terletak di Kampung Warmandi, Distrik Abun; dan Pantai Wau/Tanjung Wau yang terletak di Kampung Wau, Distrik Abun. Musim peneluran Penyu Belimbing terjadi pada bulan Maret sampai dengan Oktober dengan puncak peneluran pada bulan Mei dan Juni.

Kabupaten Tambrauw sungguh menjanjikan dan tidak kalah dengan Kabupaten Raja Ampat, dengan sejuta Objek Wisata Alam dan Sejarah yang terdapat di daerah Laut, Pesisir Pantai dan Daratan pegunungan sangat luar biasa. Disamping itu, Kabupaten ini juga memiliki beberapa spesies Flora dan Fauna Langka (Endemik), misalnya: Penyu Belimbing/ Raksasa, Burung Masar/Pintar, Pisang Sepooh/Raksasa, Rumput Kebar, Air Terjun, Sungai, Batuan, Situs Sejarah Perang Dunia Ke-II, Tempat Pemali, Tugu Injil, Sumur Tua, Sumber air panas, Gua, Senja, Sumber air burung minum massal, Tempat bermainnya burung, Kanguru bawah tanah/ Schemy dan sejuta jenis Kupu-Kupu.

Kabupaten Tambrauw juga memiliki Potensi Lingkungan Hidup (Taman Nasional Laut Pesisir Pantai Jamursbamedi, Hutan Konservasi, Kawasan Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa); Potensi Seni Budaya dan Kearifan Lokal (ada Potensi Seni Tari berupa: Tari Gerak Yospan, Tari Gerak Srar, Tari Gerak Suling Tambur dan Seni Suara, Seni Ukir/Pahat, Lukis, Anyam, Asessories Budaya dan Pendidikan Adat bagi Laki- Laki dan Perempuan (“Mber Uwon“ dan “Fenia Mroh“). Pendidikan Adat tersebut sangat kental dan terus masih lestari hingga saat ini; dan Potensi Kepariwisataan (Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata).

Potensi objek wisata di daerah ini memiliki keunikan tersendiri dan boleh dikatakan sangat langka di dunia. Hanya saja keberadaan objek wisata tersebut belum dipromosikan ke mancanegara, karena terkendala sarana dan prasarana yang ada. Objek wisata lainnya adalah hewan yang hidup di wilayah pedalaman Tambrauw misalnya burung suci (burung surga), objek wisata bahari dengan terumbu karang dan spesies jenis ikan yang berbeda dengan Kabupaten Raja Ampat atau wilayah lainnya di dunia.

Salah satu kendala untuk menunjang lebih terkenal atau diminati wisatawan semua potensi yang ada itu adalah akses jalan dan penginapan. Saat ini pemerintah daerah secara bertahap telah membenahinya, diantaranya sarana jalan, pelabuhan laut maupun akses pendukung lainnya dalam upaya membukakan pintu bagi turis untuk datang menyaksikan langsung apa yang ada di Tambrauw. .

Daerah-daerah otonomi yang diresmikan pada tanggal yang sama

  1. Kabupaten Mesuji, di Lampung.
  2. Kabupaten Tulang Bawang Barat, di Lampung.
  3. Kabupaten Pringsewu, di Lampung.
  4. Kota Gunung Sitoli, di Sumatera Utara.
  5. Kabupaten Nias Utara, di Sumatera Utara.
  6. Kabupaten Nias Barat, di Sumatera Utara.
  7. Kabupaten Tambrauw, di Papua Barat.
  8. Kabupaten Maybrat, di Papua Barat.
  9. Kabupaten Pulau Morotai, di Maluku Utara.
  10. Kabupaten Intan Jaya, di Papua.
  11. Kabupaten Deiyai, di Papua.
  12. Kabupaten Sabu Raijua, di Nusa Tenggara Timur.
  13. Kota Tangerang Selatan, di Banten.

Wacana Pemekaran Daerah

Kabupaten Manokwari Barat

Distrik yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :

Geografi

Referensi

Catatan kaki