Leon Agusta

Penyair Indonesia
Revisi sejak 17 November 2017 08.10 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Leon Agusta (5 Agustus 1938 – 10 Desember 2015) adalah sastrawan Indonesia.

Leon Agusta
LahirRidwan Ilyas Sutan Badaro
(1938-08-05)5 Agustus 1938
Sigiran, Maninjau, Sumatera Barat
Meninggal10 Desember 2015(2015-12-10) (umur 77)[1]
Padang, Sumatera Barat
KebangsaanIndonesia
Genrepuisi, cerpen, esai
PasanganLisa Agusta
Maggie Agusta
Anak11


HONORARY FELLOW OF WRITING UNIVERSITY OF IOWA, IOWA, USA (1976). MENERIMA PENGHARGAAN SASTRA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA 2014 UNTUK BUKU PUISI GENDANG PENGEMBARA.

Waktu masa kanak, gemar menciptakan pantun, dan bersenandung. Tahun 1950-1953 waktu masih SGB Negeri Bukittinggi, Sumatera Barat ikut sandiwara radio dan main sandiwara dengan bimbingan guru. Mendapat pelajaran mengarang dari guru Bahasa Indonesia Habib Sutan Maharadja; Tahun 1953-1956 waktu SGA Negeri di Payakumbuh, ikut kegiatan deklamasi dan main sandiwara sekolah berbahasa Minang; Tahun 1956-1961 menjadi Guru SGB Sijunjung dan [[Bengkalis]-. Tahun 1961-1964 menjadi Guru SMP di Pekanbaru.

Mulai menulis sejak awal tahun 60-an.

KUMPULAN PUISI Monumen Safari, bersama Zaidin Bakry, Chairul Harun, dan Marzuki Satria (1968) GENDANG PENGEMBARA (2012) terdiri dari: LAGU HUJAN DARI TENGGARA (1974); CATATAN PUTIH (1975); NYANYIAN YANG KEMBALI (1977). HUKLA PUISI AUDITORIUM DAN PUISI KAMAR (1978). Puisi Anak-Anak, BERKEMAH DENGAN BURUNG BANGAU (1983). Beberapa puisi sudah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris, Belanda, Arab, Cina, Polandia, Korea, dan Yugoslavia.

PROSA, antara lain: Di Bawah Bayangan Sang Kekasih (1978), novel; Reni dan Rano (1980), cerita remaja; Kisah Kepergiannya (1983); Hedona dan Masochi (1984), kumpulan cerpen; Di Sudut-Sudut New York Itu (1984), novel; Di Bawah Langit Jakarta (1985), novelet; Episode Kedua (1985), novel; Cerita Kinanta.

TEATER: Tahun 1959, sewaktu menjadi guru SGB di Bengkalis, mementaskan LORONG BELAKANG, karya Bachtiar Siagian. Dimainkan oleh para pelajar SGB Bengkalis, kemudian dipentaskan lagi untuk pelajar SBG Selat Panjang; Tahun 1962, di Pekanbaru, bergabung dengan Teater Lancang Kuning, pimpinan Tebas Effendy; Tahun 1963, bergabung dengan Teater Nasional Pekanbaru, pimpinan Bustamam Halimy.

Tahun 1964, setelah mengikuti Konferensi Karyawan Pengarang se-Indonesia di Jakarta, menandatangani Manifes Kebudayaan. Berhenti menjadi guru dan selanjutnya hidup sebagai seniman. Manifes Kebudayaan dinyatakan terlarang oleh Presiden Soekarno, 8 Mei 1964.

Tahun 1968 bergabung dengan Kota Padang Teater, pimpinan Nasif Basir, mementaskan PENGHUNI-PENGHUNI GUA (William Sorotan); HANYA SATU KALI (John Gaizeorthy dan Robert Menakertrans).

Tahun 1972, mendirikan Bengkel Teater Kota Padang. Gerakan kembali ke akar tradisi pun mulai. Mementaskan Legenda Minangkabau ANGGUN NAN TONGGA PEMBURU PERKASA (Wolfgang Kaliwungu), 1973; ORANG KASAR (Anton Chekov), 1973.

Tahun 1974 menyelenggarakan workshop teater di Kuala Lumpur bersama []Universitas Kebangsaan]] dan Seniman Anak Alam, di bawah perlindungan Usman Awang. Hasil workshop dipentaskan di Kuala Lumpur dan Kuala Trenggano. Tahun 1975, ke Jakarta, bergabung dengan Teater Saja, pimpinan [[Ikranagara]-; ikut main beberapa pementasan di Taman Ismail Marzuki.

Tahun 1976, Agustus-Desember, mengikuti INTERNATIONAL WRITING PROGRAM di Universitas of Iowa, Iowa City, Iowa, Amerika Serikat. Dinyatakan sebagai Follow of Writing, dengan paper presentasi: WHY AND HOW DO I WRITE POETRY.

Tahun 1977, Januari-April, dengan grant dari The JDR 3rd Fun New York, mengunjungi beberapa pusat teater di Amerika Serikat sebagai Teater Observer. Menulis komparatif analisis dan fungsi sosial teater dari grup teater yang dikunjungi seperti La Mama Teater, New York; Arena Theater, Washington DC; Free Street Theater, Chicago; Magic Theater, San Fransisco; East-West Theater, Los Angeles; dan beberapa grup lainnya.

Tahun 1977, menghadiri Festival Teater Kontemporer se-Dunia di Nency, Prancis, sebagai Observer dengan grant dari The JDR 3rd Fun, New York. Tahun 1978, mengikuti [[Pacific People Theater Festival di San Jose, California, Amerika Serikat, dan menyelenggarakan workshop bersama Cecile Gidette Alvarez. September-Oktober 1978, kembali ke Iowa City sebagai Visiting Writer, International Writing Program. Tahun 1980, Januari-April, menyelenggarakan workshop di National School of Drama, New Delhi, India; Program Teater Asia, Rockefeller 3rd Fun, New York. Hasilnya, pementasan SEVEN NIGHTS OF HUKLA. Tahun 1984, mengikuti Asian Theater Festival, bersama Teater Daja, di Taipei, Taiwan; Tahun 1985 mengikuti Asian Martyal Art dan Dance Festival, Calcuta, India.

PEMENTASAN PUISI-PUIS AUDITORIUM: Hukla; Simfoni dan Apologi; Tadarus Puisi Bulan Suci; Jerit Burung; Kapal Penyeberangan Hills (Dramaturgi Afrizal Malna).

Ceramah sastra dan pembacaan puisi di Royal Tropical Institute l, Amsterdam; Ceramah Sastra []Indonesia]], tentang ANGKATAN 45, di Hankuk University, Seoul Korea Selatan; Ceramah tentang SASTRA DAN POLITIK, di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Malaysia; dan sejumlah ceramah, diskusi dan pembacaan puisi lainnya.

Tahun 1985, menghadiri Asia Poets Conference, Seoul, Korea; Tahun 1989, Struga International Poetry Reading, Macedonia, Yugoslavia.

JURNALISTIK: Tahun 1989, meliput konferensi Nonblok di Beograd, Yugoslavia; Tahun Marbyd Poetry Festival, Baghdad, Irak; Tahun 1995, Asian Poets Conference, Sun Moon Lake, Taiwan; Tahun 1997, World Poets Congress, Seoul, Korea; Banyak menulis kritik esay tentang sastra, drama dan kebudayaan.

Ikut mengorganisir beberapa kali Pertemuan Sastrawan Nusantara; Pertemuan Sastrawan Indonesia; Pertemuan Teater Indonesia; dan beberapa Festival Teater di Jakarta. Tahun 1991, mempersiapkan ASEAN YOUNG POETS WORKSHOP, Manila; Tahun 1995, mengorganisir penyelenggaraan FESTIVAL ISTIQLAL JAKARTA.

Tahun 1983-1985, Redaktur Sastra Majalah MUTIARA; Tahun 1985-1982, Anggota, Sekretaris Eksekutif dan Ketua Dewan Kesenian Jakarta; Tahun 1993, Vice President World Poetry Reasearch Institute WORLD POETS CLUB.

Pencipta istilah dan Penggas program Pidato Kebudayaan Dewan Kesenian Jakarta.

TERJEMAHAN: Naskah drama BEBEK LIAR karya: Hendriks Ibsen; ANNA CHRISTY karya EUGENE O'neill. Puisi karya: Pablo Neruda; Khail Mardam Bey; Muhammad Al-Maghut; Haus Abu Shabakah; Yasimi; Bahar; Parvin; Khanlari; Eluzabeth Alexander; dan lain-lain. Cerpen karya: Hedi Kalikoft; Anton Chekov; John Nesbit; Peter Ustinov; Earnest Hemingway; dan lain-lain. Beberapa esay tentang teater Grotowski dan beberapa penulis Rusia.

PIDATO KEBUDAYAAN: Tahun 2012, Politik Demokrasi tanpa Budaya Demokrasi; Tahun 2013, Pemandangan di Simpang Jalan.

Tahun 2014, menerima PENGHARGAAN SASTRA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA untuk buku PUISI GENDANG PENGEMBARA. Tahun 2014, mendirikan LEON AGUSTA INSTITUTE.

Setelah menulis puisi selama lebih kurang lima belas tahun dia mengatakan: "Menulis puisi bukan pekerjaan, menjadi penyair bukan tujuan". Ini dikatakannya dengan kesadaran hidup yang lebih luas dibanding dengan masalah penciptaan puisi semata-mata.[2]

Karya

Karya yang telah diterbitkan:[3]

  • Monumen Safari kumpulan puisi (1966)
  • Catatan Putih kumpulan puisi (1975)
  • Di Bawah Bayangan Sang Kekasih novel (1978)
  • Hukla kumpulan puisi (1979)
  • Berkemah dengan Putri Bangau kumpulan puisi anak-anak (1981)
  • Hedona dan Masochi kumpulan cerpen (1984).

Pranala luar

Rujukan

  1. ^ Sastrawan Leon Agusta Tutup Usia, Sastrawan Leon Agusta (Ridwan Ilyas) , meninggal di Padang, Kamis, 10 Desember 2016 pukul 16.15 WIB dalam 77 tahun.
  2. ^ (Indonesia) Agusta, Leon. Catatan Putih. . Puisi Indonesia, 1975. Sampul belakang
  3. ^ (Indonesia) Rampan, Korrie. Leksikon Sastra Indonesia. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 260