Tenggarong, Kutai Kartanegara

ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Indonesia
Revisi sejak 20 November 2017 10.39 oleh Ppima (bicara | kontrib)


Tenggarong (disingkat: TGR[1]) merupakan sebuah kota kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Wilayah Tenggarong yang terbagi dalam 12 kelurahan dan 2 desa ini memiliki luas wilayah mencapai 398,10 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 72.458 (BPS 2007).

Tenggarong
Kantor camat Tenggarong
Kantor kecamatan Tenggarong
Peta lokasi kecamatan Tenggarong
Peta lokasi Kecamatan Tenggarong
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KabupatenKutai Kartanegara
Pemerintahan
 • CamatJanhariansyah, S.Sos.
Populasi
 • Total96,209 jiwa (2.010) jiwa
Kode Kemendagri64.02.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS6403090 Edit nilai pada Wikidata
Luas398,10 km²
Kepadatan241,34 jiwa/km²
Desa/kelurahan2/11
Peta
PetaKoordinat: 0°24′N 116°58′E / 0.400°N 116.967°E / 0.400; 116.967

Sejarah

Tenggarong juga merupakan ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Kota ini didirikan pada tanggal 28 September 1782 oleh Raja Kutai Kartanegara ke-15, Aji Muhammad Muslihuddin, yang dikenal pula dengan nama Aji Imbut.

Semula kota ini bernama Tepian Pandan ketika Aji Imbut memindahkan ibukota kerajaan dari Pemarangan. Oleh Sultan Kutai, nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti rumah raja. Namun pada perkembangannya, Tangga Arung lebih populer dengan sebutan "Tenggarong" hingga saat ini.

Menurut legenda Orang Dayak Benuaq dari kelompok Ningkah Olo, nama/kata Tenggarong menurut bahasa Dayak Benuaq adalah "Tengkarukng" berasal dari kata tengkaq dan bengkarukng, tengkaq berarti naik atau menjejakkan kaki ke tempat yang lebih tinggi (seperti meniti anak tangga), bengkarukng adalah sejenis tanaman akar-akaran. Menurut Orang Benuaq ketika sekolompok orang Benuaq (mungkin keturunan Ningkah Olo) menyusuri Sungai Mahakam menuju pedalaman mereka singgah di suatu tempat dipinggir tepian Mahakam, dengan menaiki tebing sungai Mahakam melalui akar bengkarukng, itulah sebabnya disebut Tengkarukng oleh aksen Melayu kadang "keseleo" disebut Tengkarong, lama-kelamaan penyebutan tersebut berubah menjadi Tenggarong. Perubahan tersebut disebabkan Bahasa Benuaq banyak memiliki konsonan yang sulit diucapkan oleh penutur yang biasa berbahasa Melayu/Indonesia.

Geografi

Kota Tenggarong terletak pada 116°47' - 117°04' Bujur Timur dan 0°21' - 0°34' Lintang Selatan. titik pusat tertinggi kota tenggarong dari permukaan laut ± 500 m. Tenggarong di lewati oleh aliran sungai Mahakam yang merupakan salah atu sungai terbesar di Kalimantan timur. kondisi lahan di tenggarong cenderung lahan rawa di daerah dataran dekat tepian sungai dan berbukit. suhu udara rata-rata di kota tenggarong adalah 30 °C, dengan curah hujan tahunan rata-rata 1500-2000 mm per-tahun

Objek wisata

Museum Mulawarman adalah museum yang berisi koleksi barang kerajaan kutai kartanegara dari masa lalu dan juga barang-barang kesenian.

Museum yang mengoleksi ragam alam kabupaten kutai

Pulau yang terletak di tengah aliran sungai Mahakam, dibangun dengan menawarkan beragam rekresai keluarga.

tempat pengenalan astronomi.

Pusat kegiatan olahraga

Terdapat dua komplek olahraga di Tenggarong, yang pertama di kecamatan Tenggarong sendiri, kemudian dibangun komplek yang baru di kecamatan Tenggarong Seberang yang dinamakan GOR Aji Imbut.

Galeri

Referensi