Kabupaten Mandailing Natal
Kabupaten Mandailing Natal juga sering disebut dengan Madina adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten Mandailing Natal berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat.
Kabupaten Mandailing Natal ᯂᯅᯮᯇᯗᯩᯉ᯲ ᯰᯀᯊ᯲ᯑᯤᯞᯪᯊ᯲ᯎ᯲ ᯊᯖᯞ᯲ | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Gerbang Selamat datang di Kabupaten Mandailing Natal | |
Motto: Madina yang Madani | |
Koordinat: 0°47′02″N 99°15′18″E / 0.78378°N 99.25495°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Tanggal berdiri | 9 Maret 1999[1] |
Dasar hukum | Undang-Undang Nomor 12 tahun 1998[1] |
Ibu kota | Panyabungan |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Dahlan Hasan Nasution |
Luas | |
• Total | 6.620,70 km2 (255,630 sq mi) |
Populasi ((2015)[2]) | |
• Total | 430.894 |
• Kepadatan | 0,65/km2 (1,7/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 96.79% Kristen Protestan 3.10% Katolik 0.11% Buddha 0.006%[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0636 |
Kode Kemendagri | 12.13 |
DAU | Rp. 625.543.432.000.- |
DAK | Rp. 59,131 miliar (2010) |
Situs web | http://www.madina.go.id |
Sejarah
Sebelum Mandailing Natal menjadi sebuah kabupaten, wilayah ini masih termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan. Setelah terjadi pemekaran, dibentuklah Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1998, secara formal diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Maret 1999.
Demografi
Penduduk wilayah Kabupaten Mandailing Natal didominasi oleh etnis Mandailing yang secara bahasa dan budayat dekat dengan etnis Batak. Masyarakat etnis Mandailing di kabupaten ini kebanyakan bermarga Nasution, Lubis, Pulungan, Harahap, Siregar, Rangkuti, dan Daulay. Kemudian diikuti oleh suku Minangkabau yang banyak bermukim di daerah-daerah pesisir sejak masa lalu, Suku Siladang dan juga Nias.
Masyarakat Minangkabau banyak dijumpai di sekitar wilayah pesisir seperti Natal, Kotanopan, Panyabungan, serta wilayah yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Orang Minang di Madina terlihat dari tidak adanya nama marga seperti orang Mandailing dan Nias. Meski begitu, sebagian masih mengetahui nama suku Minang mereka yang mirip dengan di Sumatera Barat. Selain berdagang, masyarakat Minang juga banyak yang memiliki perkebunan dan pertambangan. Di Mandailing Julu banyak ditemukan bekas penambangan emas yang ditinggalkan oleh masyarakat Minang Agam, seperti di Huta Godang ada suatu tempat yang dinamakan garabak ni Agom.[4]
Dari daerah Mandailing Natal ini banyak tampil tokoh-tokoh yang menghiasi sejarah Indonesia modern seperti Abdul Haris Nasution, Sutan Takdir Alisjahbana, Darmin Nasution, dsb.
Selain itu juga ada etnis lainnya seperti Jawa, Sunda, dsb yang masuk belakangan.
Geografi
Kabupaten Mandailing Natal terletak pada 0°10'-1°50' Lintang Utara dan 98°10'-100°10' Bujur Timur dengan rentang ketinggian 0-2.145 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Mandailing Natal ±6.620,70 km2 atau 9,23 persen dari wilayah Sumatera Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Tapanuli Selatan |
Timur | Kabupaten Pasaman Barat |
Selatan | Kabupaten Pasaman |
Barat | Samudera Indonesia |
Iklim
Suhu udara berkisar antara 23 °C - 32 °C dengan kelembaban antara 80–85%.
Infrastruktur
Perekonomian Kabupaten Mandailing Natal, ditopang sarana prasarana ekonomi berupa:
- Tersedia tenaga listrik dengan kapasitas terpasang sebesar 60 MVA dan daya produksi 49.507.816 MWH
- Tersedianya sarana telekomunikasi berupa telepon kabel dengan kapasitas terpasang 4.872 SST, dan telepon selular dari berbagai operator seperti Telkomsel, Indosat, XL, AXIS dan Flexi
- Sarana jalan sepanjang 2.110 km terdiri dari jalan negara 297,70 km, jalan provinsi 161,65 km dan jalan kabupaten 1.423,18 km
- Tersedia pelabuhan laut 1 (satu) buah yakni pelabuhan Sikara-Kara yang dapat dilabuhi kapal dalam negeri
- Tersedianya 9 buah bank, terdiri dari 4 buah bank Pemerintah dan 5 buah bank swasta, serta 1 buah kantor Pegadaian
- Tersedianya 30 pasar, terdiri dari 1 unit pasar kelas I di Panyabungan 1 unit pasar kelas II di Kotanopan dan 28 unit pasar kelas III tersebar pada 22 kecamatan. Dan sedang dibangun 1 unit pasar modern (Madina Square) di kota Panyabungan
Tempat wisata
Tempat-tempat wisata di Mandailing Natal adalah :[5]
- Pemandian Air Panas Balerang, Sibanggor Tonga, Puncak Sorik Marapi
- Pemandian Air Panas Purba Julu, Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal
- Pemandian Air Panas Hutaraja, Panyabungan Selatan
- Pemandian Air Panas Siabu
- Panorama Alam Sopotinjak, Batang Natal
- Pantai Batu Rusa, Maura Batang Gadis
- Pantai Sikara-kara
- Pantai Galon, Natal
- Air Terjun Hutanagodang, Kotanopan
- Air Terjun Tanobato, Panyabungan Selatan
- Pemandian Sungai Aek Pohon, Tebingtinggi, Panyabungan Timur
- Bagas Godang Ulu Pungkut
- Bagas Godang Panyabungan Tonga, Panyabungan Kota
- Bagas Godang Pidoli Dolok, Panyabungan Kota
- Bagas Godang Singengu, Kotanopan
- Danau Marambe, Sirambas, Panyabungan Barat
- Sampuraga, Sirambas, Panyabungan Barat
- Danau Siombun, Dalan Lidang Panyabungan Kota
- Bendungan Sungai Batang Gadis Aek Godang, Dalan Lidang, Panyabungan Kota
- Jembatan Haji Abdul Hakim Ritonga, jembatan terpanjang di Mandailing Natal
- Gunung Sorik Marapi
Ekonomi
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2007 sebesar Rp. 2.260.838.780.000 dengan pendapatan perkapita Rp. 5.464.263 dan tingkat pertumbuhan ekonomi 6,12 % per tahun.
Struktur perekonomian Kabupaten Mandailing Natal adalah (PDRB Harga Konstan 2000) tahun 2007:
- Pertanian: 45,42 %
- Pertambangan dan penggalian: 1,54 %
- Industri pengolahan: 3,53 %
- Listrik, gas dan air bersih: 0,32 %
- Bangunan: 10,05 %
- Perdagangan hotel dan restoran: 17,79%
- Pengangkutan dan komunikasi: 4,63 %
- Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan: 2,01 %
- Jasa-jasa: 14,67 %
Pemerintahan
Kecamatan
Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari 23 kecamatan yaitu:
- Batahan
- Batang Natal
- Bukit Malintang
- Huta Bargot
- Kotanopan
- Lembah Sorik Marapi
- Lingga Bayu
- Muara Batang Gadis
- Muara Sipongi
- Naga Juang
- Natal
- Pakantan
- Panyabungan Barat
- Panyabungan Kota
- Panyabungan Selatan
- Panyabungan Timur
- Panyabungan Utara
- Puncak Sorik Marapi
- Ranto Baek
- Siabu
- Sinunukan
- Tambangan
- Ulu Pungkut
- Sihepeng[butuh rujukan]
- Tabuyung[butuh rujukan]
- Gunung Tua Raya[butuh rujukan]
Daftar Bupati Mandailing Natal
No | Potret | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Partai Politik / Fraksi | Wakil Bupati | Periode | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | H Amru DaulayS.H (1939–2023) |
2000 | 2005 | Independen | Masruddin Dalimunthe | 1 | [6] | ||
2005 | 2010 | Hasim Nasution | 2 | [7] | |||||
2 | H Muhammad Hidayat Batubara (lahir 1970) |
30 Juni 2011 | 30 Juni 2014 | Partai Demokrat | DrsH Dahlan Hasan Nasution |
2 | [Ket. 1] | ||
3 | DrsH Dahlan Hasan Nasution (lahir 1958) |
30 Juni 2014 | 30 Juni 2016 | Nasdem | Imron Lubis | 3 | [8] | ||
2005 | 2010 | H Muhammad Jafar Sukhairi Nasution |
4 | [9] | |||||
4 | H Muhammad Jafar Sukhairi Nasution (lahir 1971) |
22 Juli 2021 | Petahana | Partai Kebangkitan Bangsa | Atika Azmi Utammi | 4 | [10] |
- Catatan
- ^ Pemberhentian Bupati Petahana Karena Kasus Suap
Catatan kaki
- ^ a b http://www.madina.go.id/Content/SelayangPandang/umum.asp
- ^ "Kabupaten Mandailing Natal Dalam Angka 2016"
- ^ "Kabupaten Mandailing Natal Dalam Angka 2016"
- ^ Edi Nasution, Tulila: Muzik Bujukan Mandailing, Areca Books, 2007
- ^ "Panorama Alam". Madina.go.id. Diakses tanggal 15 Januari 2016.
- ^ https://www.sumut24.co/sang-bapak-pembangunan-madina-h-amru-daulay-berpulang-kerahmatullah/
- ^ https://www.mandailingonline.com/awal-tugas-pjs-bupati-madina/
- ^ "Bupati Dibui Kasus Suap, Wabup Dilantik Jadi Bupati Madina Definitif". detikcom. 2014-10-09. Diakses tanggal 2014-06-30.
- ^ "Dahlan Dilantik Jadi Bupati 2016-2021". Tribun Medan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-22. Diakses tanggal 30 Juni 2016.
- ^ Jaya11, Mustaqim Indra (2021-07-22). "Lantik Bupati Madina dan Bupati Labusel Terpilih, Gubernur Edy Ingatkan Jangan Hanya Akur Tiga Bulan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-07-22.