Hari Ninoy Aquino
Hari Ninoy Aquino adalah hari libur nasional di Filipina dirayakan setahun sekali pada tanggal 21 Agustus, untuk memperingati pembunuhan mantan senator, Benigno "Ninoy" Aquino, Jr. Dia adalah suami dari Corazon Aquino, yang kemudian menjadi Presiden Filipina. Mereka berdua dianggap sebagai pahlawan demokrasi di Filipina. Pembunuhannya menyebabkan jatuhnya Ferdinand Marcos pada 25 Februari 1986, melalui Revolusi EDSA. Pada tahun 2004, acara peringatan pada hari Ninoy Aquino digelar dan dihadiri oleh Prediden President Gloria Macapagal-Arroyo dan Fidel V. Ramos.
Ninoy Aquino Day | |
---|---|
Nama resmi | Memperingati pembunuhan senator Benigno "Ninoy" Aquino, Jr. |
Dirayakan oleh | Filipina |
Tanggal | 21 Agustus |
Frekuensi | tahunan |
Tidak seperti tanggal yang ditujukan kepada pahlawan nasional Filipina lainnya (seperti Hari Bonifacio, Hari Rizal, Araw ng Kagitingan, and Hari Pahlawan), tanggal tersebut bukanlah hari libur biasa (untuk warga negara yang bekerja pada hari tersebut mendapat upah 2 kali lipat) tetapi hanyalah hari libur tidak bekerja khusus (warga negara yang bekerja pada hari tersebut mendapat upah 30% lebih banyak).
Latar Belakang
Aquino dikenal sebagai tokoh oposisi dan pengkritik presiden Ferdinand Marcos. Karena keteguhannya, Dia kemudian dipenjara selama kurang lebih 8 tahun setelah darurat militer diumumkan di Filipina. Walaupun dipenjara, Kursi parlemen untuk Metro Manila di Interim Batasang Pambansa, dibawah panji Lakas ng Bayan (LABAN).Dia akhirnya ikut dalam pemungutan suara dan awalnya memimpin dalam penghitungan suara tetapi ia akhirnya kalah dengan daftar calon dari Kilusang Bagong Lipunan (KBL) yang dipimpin oleh Ibu Negara Imelda Marcos. Aquino tetap dipenjara tetapi ia tetap memperjuangkan demokrasi di Filipina dan melawan penindasan terhadap bangsa Filipino. Setelah terkena serangan jantung pada Maret 1980, dia dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat untuk menjalani perawatan medis, yang akhirnya memaksa dirinya untuk mengasingkan diri selama 3 tahun. Di sana, dia melanjutkan pembelaannya dengan berpidato didepan kaum Filipino-Amerika.[1] Kemudian, dia berencana untuk kembali lagi untuk menghadapi Marcos dalam pemilihan parlemen pada tahun 1984. Meskipun beberapa orang merasa hal ini bukan ide yang bagus, dia tetap melakukannya. Saat Ia kembali ke Filipina, di Bandara Internasional Manila (sekarang namanya diganti Bandara Internasional Ninoy Aquino untuk menghargai jasanya), dia ditembak dan dibunuh pada 21 Agustus 1983 ketika Ia bersama personil keamanan. Hal ini menyebabkan beberapa protes saat pemakamannya yang memicu Snap election pada pemilihan presiden tahun 1986, yang menyebabkan Revolusi EDSA pada 1986, yang membawa istrinya, Cory Aquino, ke kursi kepresidenan.
Sejarah
Hari libur ini tercipta melalui Undang-Undang Republik no. 9256, yang ditanda tangani oleh Presiden Gloria Macapagal-Arroyo pada 25 Februari 2004, 20 tahun setelah kematian Beniqno Aquino dan 18 tahun setelah Revolusi EDSA, dan disponsori oleh Ketua Senat Franklin Drilon dan Juru bicara Dewan Perwakilan Rakyat Jose de Venecia. Hal itu memerlukan EDSA People Power Commission (EPPC) untuk mengadakan acara dalam peringatan hari tersebut dan harus didanai dari anggaran staf presiden dan dari sumbangan pribadi.[2]
Sebuah acara peringatan digelar di monumen People Power yang dihadiri oleh Presiden Arroyo dan Aquino, Keluarga Aquino, dan pejabat pemerintahan seperti anggota kabinet, Petinggi di Kepolisian, dan militer.
Hari libur tersebut merupakan program Presiden Arroyo dalam "hari libur ekonomi",perayaan hari libur tersebut disesuaikan dengan hari senin terdekat dengan tujuan untuk meningkatkan pariwisata dengan liburan panjang.[3] Pada tahun 2010, hari Ninoy Aquino diganti ke tanggal aslinya oleh anak Aquino satu-satunya, [Beniqno Aquino III].
Referensi
- ^ Pimentel, Aquilino (2009-08-20). "Ninoy Aquino: Man of Destiny, Hero of the People". Business Mirror. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 25, 2012.
- ^ http://www.newsflash.org/2004/02/pe/pe002867.htm
- ^ http://www.gmanews.tv/story/54986/Aug-20-holiday-proclamation-signed