Putuni

Revisi sejak 22 November 2017 10.14 oleh Kurniawn.bagas (bicara | kontrib) (Menerbitkan artikel 37)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Putuni adalah salah satu situs arkeologis di Kota Tiwanaku, Provinsi Ingavi, Bolivia. Situs arkeologis ini dibangun oleh masyarakat kuno Peradaban Andes di sebelah tenggara Danau Titicaca. Sekarang, situs ini terletak sekitar 70 kilometer (km) di sebelah barat dari kota modern La Paz. Selain Putuni, Kota Tiwanaku menyimpan banyak bangunan kuno lain nya yang berasal dari tahun sebelum masehi hingga 500 Masehi antara lain Piramida Akapana, Kalasasaya, Pumapunku, dan Kerikala. Situs-situs di Tiwanaku memiliki pola mengelompok kemungkinan karena dipengaruhi oleh kondisi alam sekitar yang tandus dan kering. Dari hasil penelitian arkeologis yang telah dimulai sejak pertengahan abag ke-20 Masehi, menunjukkan bahwa pada masa lalu Tiwanaku menjadi pusat permukiman Kerajaan Tiwanaku. Tiwanaku dikenal juga dengan sebutan Tiahuanaco adalah sebuah kerajaan besar yang berjaya pada sekitar tahun 500 Masehi ketika wilayah kekuasaan nya membentang dari Chili, Bolivia dan Peru. Berbatasan dengan Kerajaan Huari di utara.

Putuni adalah sebuah struktur panggung (bahasa Inggris: platform) berukuran panjang sekitar 69 meter dan lebar sekitar 55,2 meter.[1] Sedangkan, lantai platform ini berada pada ketinggian 1,2 meter di atas permukaan tanah sekitar nya. Beberapa tangga kecil ditemukan di sisi utara berguna untuk menaiki lantai platform. Sayang nya salah satu tangga menuju halaman atau plaza tenggelam (bahasa Inggris; sunken court) yang berada di pusat platform telah dibongkar pada awal tahun 1900 M.[2] Pola arsitektural mengindikasikan bahwa Putuni yang terlihat pada masa sekarang secara relatif merupakan struktur yang tua. Seperti struktur monumental lainnya di Tiwanaku, banyak batu andesit dan batu pasir di situs ini yang berasal dari struktur lain yang lebih tua. Vranich berpendapat bahwa beberapa batu pembangun Putuni berasal dari batu pilaster Situs Kalasasaya yang kemudian dibentuk ulang.[3] Kemungkinannya konstruksi ulang dan penggunaan ulang bahan bangunan ini terjadi pada masa awal pembangunan Situs Kalasasaya. Hasil penelitian arkeologis di bagian halaman memberikan kesimpulan bahwa Situs Putuni dibangun di atas dua struktur bangunan yang lebih tua. Hal ini dibuktikan dengan penemuan sisa fortifikasi yang tumpang tindih.

Dimensi Putuni lebih kecil daripada Kalasasaya, sehingga Cieza de Leon mengira bahwa Putuni adalah bagian balkon Situs Kalasasaya. Berikut adalah kutipan catatan Cieza de Leon, seorang konkuestador asal Spanyol yang mengunjungi Tiwanaku pada tahun 1549 Masehi:

"Junto a la muralla hay muchos huecos y concavidades debajo de la tierra."

Terjemahan dalam bahasa Inggris

"The Balcony of [the Kalisasaya Complex] near the west wall of [the Kalisasaya Complex] are many holes and concavities below the ground," dalam Vranich (1999)[3]

Referensi

  1. ^ Evans, Susan Toby (2004). Palaces of the Ancient New World. USA: Dumbarton Oaks.
  2. ^ Janusek, John Wayne (2004). Identity and Power in The Ancient Andes: Tiwanaku Cities Through Time. New York: Routledge.
  3. ^ a b Vranich, Alexei N (1999). Interpreting the Meaning of Ritual Spaces: The Temple Complex of Pumapunku, Tiwanaku, Bolivia (Disertasi). ProQuest Dissertations Publishing: University of Pennsylvania.