Sainan Sagiman

Gubernur ke-10 Sumatra Selatan
Revisi sejak 25 November 2017 10.57 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (←Suntingan 112.215.200.1 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot)

Brigjen TNI (Purn). H. Sainan Sagiman (22 Februari 1922 – 31 Juli 2000) adalah Gubernur Sumatera Selatan periode 1978 - 1988. Ia diangkat menjadi gubernur menggantikan Asnawi Mangku Alam.

H.
Sainan Sagiman
Berkas:Sainan Sagiman.jpg
[[Gubernur Sumatera Selatan]] 10
Masa jabatan
1978 – 1988
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir(1922-02-22)22 Februari 1922
Belanda Plaju, Sumatera Selatan
Meninggal31 Juli 2000(2000-07-31) (umur 78)
Indonesia Jakarta
Karier militer
Pihak Indonesia
Pertempuran/perangRevolusi Nasional Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

Kalau pendapatan petani naik, Gubernur Sainan Sagiman berandai-andai, ia mengharapkan tidak ada orang muda terdidik yang segan menjadi petani. "Saya selalu mengatakan kepada pemuda di sini, Presiden AS Jimmy Carter berasal dari petani kacang," katanya, tujuh bulan setelah masa bakti kedua, 1983- 1988.

Dalam masa 10 tahun, daerah Sumatera Selatan yang dipimpinnya telah mengalami peningkatan lumayan di bidang pertanian. Produksi beras, misalnya, dari Pelita I sampai Pelita III naik masing-masing 2,5 persen, 5,2 persen, dan 10,5 persen per tahun. Produksi makanan utama 5,2 juta penduduk Sumatera Selatan itu naik dari 755.264 ton pada 1983 menjadi 814.520 ton pada 1984.

Sainan lahir dari perkawinan campuran Jawa-Sumatera. Ayahnya berasal dari Ambarawa, Jawa Tengah, sedangkan ibunya dari Pulau Bangka, Sumatera Selatan. Hampir seluruh masa kecilnya dihabiskan di Kota Minyak Plaju, tempat ia dilahirkan.Cita-cita Sainan kecil ialah menjadi dokter -- terdorong oleh kenyataan langkanya dokter di Plaju, dulu. "Saya ingin jadi dokter desa, agar mereka tidak sulit berobat," tutur anak ketiga dari 10 bersaudara itu. Murid HBS Jakarta -- ia satu-satunya lulusan HIS Plaju yang diterima di HBS -- pada 1942 ini menyenangi pelajaran sejarah dan berhitung. Nilai rata-rata rapornya delapan, sehingga ia termasuk murid terbaik di sekolahnya saat itu.

Mendaratnya Jepang membuat cita-cita Sainan buyar. Ia kembali ke Palembang, dan bekerja di bagian laboratorium tambang minyak Sungaigerong. Begitu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, 1945, ia bergabung dengan TNI, dimulai sebagai perwira intel. Terakhir, 1975, Sainan menyandang pangkat brigadir jenderal.

Jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Syakiakirti ini beberapa kali menerima pendidikan kemiliteran di luar negeri. Mula-mula di Honolulu, Hawaii, AS, lalu selama dua tahun di Prancis.

Sekitar tahun 1950, pemuda Sainan, pangkatnya letnan satu saat itu, ditugasi di Lahat, masih di Sumatera Selatan. Suatu hari ia bertamu ke rumah seorang temannya, dan langsung terpaut pandang dengan seorang gadis tetangga, Siti Rohaya. "Saya suka mengintip Haya dari balik jendela, kalau ia sedang lewat pergi mengajar," ceritanya, terkenang. Menikah pada 1950, Sainan dianugerahi delapan anak -- empat di antaranya sudah sarjana.

Penggemar olahraga golf ini mengagumi tokoh wayang Pandawa Lima. Kini, yang dilakukannya hanya olahraga jalan kaki -- sekitar 15 menit setelah subuh. "Sudah terlalu lelah mengikuti olahraga lain," ujarnya.

Riwayat Pendidikan

  • HIS, Plaju (1939)
  • HBS, Plaju (1955)
  • FE Universitas Satyakirti, Palembang (Tingkat II)
  • LPD I di Curug
  • Kursus B II di Bandung (militer)
  • Pendidikan Militer di Honolulu (1959)
  • Ecole Superiueure de Guere di Prancis (1966-1968)

Karier

  • Pegawai Perusahaan minyak Sungeigerong (1942-1945)
  • Perwira Combat Intel Sum-Sel (1945-1950)
  • Perwira Sekuriti TT II Sum-Sel (1950-1957)
  • Asisten I Kodam IV (1958-1961)
  • Anggota DPRD Sum-Sel (1962-1966)
  • Dosen Seskoad (1968-1972)
  • Kepala Departemen Intel Seskoad (1968-1972)
  • Kepala Dinas Sekuriti Pertamina (1972-1976)
  • Koordinator Pertamina Wilayah II (1976-1978)
  • Gubernur Sumatera Selatan (1978-1988)

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Asnawi Mangku Alam
Gubernur Sumatera Selatan
1978 - 1988
Diteruskan oleh:
Ramli Hasan Basri