Perbatasan Kashmir–Tiongkok

salah satu perbatasan negara
Revisi sejak 25 November 2017 12.52 oleh Pierrewee (bicara | kontrib) (+ikhtisar)

Garis Kontrol Aktual (LAC) adalah sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah yang dikuasai India dengan wilayah yang dikuasai oleh Tiongkok di bekas negara kepangeranan Jammu dan Kashmir.[1]

Bagian barat dari Garis Kontrol Aktual, yang terletak di antara wilayah yang dikuasai Tiongkok dan wilayah yang dikuasai India di wilayah Pegunungan Himalaya. Garis ini menjadi fokus perang singkat pada tahun 1962, ketika pasukan India dan Tiongkok berjuang untuk menguasai tanah di mana, "bahkan tidak ada sehelai rumput tumbuh," seperti yang dikatakan oleh Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru.
Peta yang menunjukkan India dan Tiongkok yang mengklaim perbatasan di wilayah barat (Aksai Chin), Garis Macartney-MacDonald, Garis Kantor Luar Negeri, serta serta pergerakan maju pasukan Tiongkok saat mereka mencapai Garis Kontrol Aktual selama Perang Tiongkok-India.

Ada dua cara umum di mana istilah "Garis Kontrol Aktual" digunakan. Dalam pengertian sempit, garis ini hanya mengacu pada garis kontrol di sektor barat perbatasan antara kedua negara. Dalam pengertian itu, LAC membentuk batas efektif antara kedua negara, bersamaan dengan Garis McMahon Line (yang juga dipersengketakan] di timur dan bagian kecil yang tidak bersengketa di antaranya. Dalam pengertian yang lebih luas, garis ini dapat digunakan untuk mengacu pada garis kontrol bagian barat dan Garis MacMahon, di mana garis ini merupakan perbatasan efektif antara India dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Ikhtisar

The entire Sino-Indian border (including the western LAC, the small undisputed section in the centre, and the MacMahon Line in the east) is 4,056 km (2520 mi) long and traverses five Indian states: Jammu and Kashmir, Uttarakhand, Himachal Pradesh, Sikkim and Arunachal Pradesh.[2] On the Chinese side, the line traverses the Tibet Autonomous Region. The demarcation existed as the informal cease-fire line between India and China after the 1962 conflict until 1993, when its existence was officially accepted as the 'Line of Actual Control' in a bilateral agreement.[3] However, Chinese scholars claim that the Chinese Prime Minister Zhou Enlai first used the phrase in a letter addressed to Indian Prime Minister Jawaharlal Nehru dated 24 October 1959.

Lihat juga

Referensi

Kutipan

Sumber