Gods of Egypt (film)

Revisi sejak 26 November 2017 10.13 oleh Pencilspirit (bicara | kontrib) (→‎Sinopsis: edit website yang telah berganti nama, dari filmterbaik.top ke film-terbaik.id, atau dari siopsisfilm.reviews ke film-terbaik.id, website lama telah diredirect)

Gods of Egypt adalah fantasy film tahun 2016, yang menceritakan ancient Egyptian deities. Film produksi Amerika-Australia ini disutradarai Alex Proyas dan dibintangi Nikolaj Coster-Waldau, Brenton Thwaites, Chadwick Boseman, Elodie Yung, Courtney Eaton, Rufus Sewell, Gerard Butler, dan Geoffrey Rush. Butler berperan sebagai dewa kegelapan Set yang mengambil alih kerajaan mesir, dan Thwaites berperan sebagai Bek, pahlawan dari umat manusia yang berpartner dengan Horus, yang dimainkan oleh Coster-Waldau, untuk menyelamatkan dunia dan cintanya.

Sinopsis

Osiris (Bryan Brown) yang juga sebagai dewa kebangkitan sedang mengumumkan penganugerahan tahta Mesir pada anaknya Horus (Nikolaj Coster-Waldau) dewa keadilan, tiba-tiba datang Seth (Gerard Butler) yang saat itu masih dewa gurun yang kembali dari pengasingannya di gurun, bersama ribun pasukan untuk mengkudeta tahta osiris sebelum diberikan pada horus, saat itulah seth membunuh osiris dan kemudian bertarung dengan horus, pertarungan sengit diantara keduanya tak terhindarkan, seth yang telah teruji ketangguhannya karena sekian lama diasingkan mampu mengalahkan horus yang memang selama ini terlalu berfoya-foya dalam buaian kehidupan glamor kerajaan mesir. Pertarungan yang disaksikan semua dewa yang hadir diantaranya Isis (Rachael Blake) dewi ibu dan thoth (Chadwick Boseman) dewa kebijaksanaan.

Dalam pertarungan itu seth mencongkel kedua mata horus dan ketika hendak membunuhnya, dihalangi oleh sang ratu hathor yang merupakan dewi cinta, karena hathor lah horus tidak dibunuh melainkan diasingkan disebuah kuil.

Ditempat lain Bek (Brenton Thwaites), seorang pemuda yang cekatan, seorang pencuri ulung nan lincah mencintai seorang gadis bernama zaya (Courtney Eaton), karena perubahan pada pemerintahan mesir, mereka tak lagi bisa bebas memadu kasih, bek dijadikan budak dalam pembangunan bangunan-bangunan megah mesir, sementara zaya dijadikan pelayan seorang arsitek nomor satu mesir urshu (Rufus Sewell). Ketidakadilan pemerintahan seth berlangsung sekian lama, namun keyakinan zaya terhadap horus tidak berubah, ia tetap yakin bahwa suatu saat mesir akan diselamatkan oleh horus. Dari keyakinan zaya yang sedemikian teguh, bek mulai mempunyai keinginan untuk berbuat sesuatu, yaitu mencuri mata horus yang disimpan seth, ide gila itu didukung oleh kekasihnya zaya yang akhirnya mencuri denah bangunan yang penuh jebakan dari arsip urshu, dari denah itu bek mempelajari setiap jebakan dan bagaimana memasuki bangunan tempat mata horus disimpan.

Berangkatlah bek menuju kuil mata horus, dengan mudahnya bek mengambil mata horus yang ternyata hanya satu itu dan dibawanya ke tempat zaya, namun tak disangka, urshu mengetahui rencana mereka berdua (bek dan zaya), dan memaksa untuk memberikan apa yang dicuri bek, dengan sigap bek mengeluarkan mata horus dan cahaya sangat terang dan menyilaukan itu mampu membuat urshu dan para penjaga silau, saat itulah bek membawa kabur zaya, namun sayang, ditengah jalan zaya terkena panah dan sekarat, dengan begitu khawatir bek membawa zaya ke tempat horus diasingkan, namun sampai di kuil nyawa zaya tak tertolong, dikuil terpencil itu bek menemui horus dan menawarkan mata namun dengan syarat horus harus menghidupkan zaya kembali, awalnya horus bersikeras untuk mengambil matanya, namun kelincahan bek menyulitkannya, ditambah lagi ia masih dalam keadaan buta, akhirnya horus mengiyakan permintaan bek meski ia tahu bahwa anubis yang merupakan dewa kematian tak kan bisa mengembalikan ruh yang terlanjur meniti jalan akhirat. Horus mengatakan ia harus membunuh seth terlebih dahulu, dan meletakkan zaya dalam sebuah sarkofagus didalam kuil.

Bek dan horus mengadakan perjalanan menuju kerajaan seth, ditengah jalan mereka bertemu hathor, yang sedang melarikan diri dari kemarahan seth yang marah karena mengetahui hathor masih mencintai horus meskipun statusnya kini adalah sang ratu pendamping seth, hathor melarikan diri menggunakan gelangnya, gelang hathor adalah gelang yang selama ini menjaganya tetap pada cahaya dan dunia, bila dilepas ia akan ditarik kembali pada kegelapan, dunia bawah, dunia para iblis. Horus terlibat pembicaraan dengan hathor perihal zaya, satu-satunya cara agar zaya dapat ditebus adalah dengan memberikan gelang hathor pada pengadilan akhirat. Hathor bersikeras karena melihat cinta bek yang begitu besar pada zaya, meskipun hal itu mendapat tentangan dari horus.

Sementara itu, seth terus membangun menara-menara pencakar langit, ia semakin sombong, membunuh para dewa untuk diambil kekuatannya, diantaranya adalah otak keijaksanaan thoth, sayap dewa lain dan terakhir berangkat ke singgasana Ra dewa matahari, ia kemudian berhasil membunuh ra dan merebut tongkatnya, dengan matinya ra, seluruh alam semesta goyah tak terkecuali alam baka dimana zaya akan diadili dengan tebusan gelang hathor, anubis dengan segala kekuatannya mencoba untuk membendung kehancuran alam baka. Horus dan bek yang berhasil menyelinap kemudian bertarung dengan seth, pertarungan sengit diantara ketiganya sampai pada bek mampu mencongkel mata horus yang ada di mata seth, dan memberikannya pada horus, dan akhirnya horus mampu mengalahkan seth, semua rakyat mesir menyambut gembira, horus pun mengembalikan otak thoth dan tongkat ra, semua dewa kembali hidup, bek dan zaya pun diminta tinggal dikerajaan.[1]

Notes

Referensi