Kusmayanto Kadiman

politisi Indonesia
Revisi sejak 26 November 2017 15.17 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Prof. Ir. Kusmayanto Kadiman, Ph.D (lahir 1 Mei 1954) adalah Menteri Negara Riset dan Teknologi dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Kusmayanto menikah dengan Rr. Sri Sumarni dan memiliki dua putra, yaitu Nuki H. Kadiman dan Didong G. Kadimanserta, seorang putri, Tantri I. Kadiman.

Kusmayanto Kadiman
[[Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia]] 9
Masa jabatan
21 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
[[Rektor Institut Teknologi Bandung]] 12
Masa jabatan
10 November 2001 – 21 Oktober 2004
Sebelum
Pendahulu
Prof. Ir. Lilik Hendrajaya, M.Sc., Ph.D.
Pengganti
Prof. Ir. Adang Surahman, M.Sc., Ph.D.
Informasi pribadi
Lahir1 Mei 1954 (umur 70)
Indonesia Bandung, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
Suami/istriRr. Sri Sumarni
AnakNuki H. Kadiman
Tantri I. Kadiman
Didong G. Kadiman
AlmamaterIr./S1 - ITB[1]
Ph.D./Dr. - Australian National University
ProfesiPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Rektor ITB 2001-2004

Riwayat hidup

Kusmayanto Kadiman biasa disapa dengan KK (baca : Kaka). Sebagai seseorang yang lama berkecimpung di bidang teknologi, KK memiliki perhatian utama agar IPTEK dapat menjadi mesin utama pembangunan ekonomi berkesinambungan. KK menjadikan hal tersebut sebagai misi utamanya sebagai Menegristek.

Tugas sebagai pembantu Presiden telah dipenuhinya dengan corak kerja yang mendukung komersialisasi IPTEK. Kusmayanto mempergunakan konsep triple helix ABG (Academicians, Businessmen, dan Government) sebagai landasan untuk mencapai sasaran pemberatasan kemiskinan di antara masyarakat. Formulasi ABG menjamin agar tiga unsur masyarakat tersebut dapat saling bersinergis satu sama lain untuk mendukung komersialisasi IPTEK. Sebelum menjadi seorang Menteri, Kusmayanto menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung selama hampir tiga tahun.

Ia menyelesaikan Sarjana S1 jurusan Teknik Fisika ITB pada 1977 dan langsung lompat menjalani S3 di Australian National University itu tanpa perlu menjalani S2.[1]

Memperoleh gelar doktor dalam bidang Systems Engineering dari Australian National University (1988), KK percaya bahwa kerja sama Internasional adalah sangat penting bagi pembukaan berbagai peluang untuk promosi dan penjualan produk IPTEK domestik, sekaligus sebagai pemercepat proses pembelajaran yang dilakukan. KK dikenal sebagai figur pemimpin yang selalu menyempatkan waktu mengambil berbagai perspektif Internasional dalam menghasilkan pelbagai kebijakan dan keputusan yang diambil.

Golf dan tenis dimanfaatkan KK sebagai kesempatan menjalin dan memperluas jejaring kebertemanan dan sekaligus menjaga kebugaran dan stamina.

Pada periode 10 November 2001-21 Oktober 2004 Kusmayanto menjabat sebagai Rektor ITB berdasarkan Ketetapan Majelis Wali Amanat ITB Nomor 001/SK/K01-MWA/XI/2001 tentang Pengangkatan Rektor ITB Periode 2001-2006.[2] Dengan keputusan tersebut, maka nama Kusmayanto tercatat dalam lintasan sejarah kepemimpinan ITB sebagai rektor kedua belas ITB atau rektor kedua puluh delapan Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan.[3]

Pada tanggal 21 Oktober 2004 Kusmayanto Kadiman mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Rektor ITB periode 2001-2006 sehubungan dengan pengangkatannya sebagai Menteri Riset dan Teknologi dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009), sehingga berdasarkan Keputusan Majelis Wali Amanat ITB Nomor 005/SK/K01-MWA/2004 tanggal 23 Oktober 2004, posisi Rektor ITB dipegang oleh Adang Surahman selaku Pejabat Sementara Rektor ITB.

Figur

Kusmayanto dikenal sebagai sosok yang egaliter. Sebagai rektor ITB yang pertama berubah statusnya sebagai BHMN, Kusmayanto termasuk dekat dengan mahasiswa. Ia berani berinteraksi langsung dengan mahasiswa. Dialog, diskusi dan tanya jawab. Saat terpilih sebagai rektor ITB, ia merupakan calon rektor yang paling muda.

Kusmayanto menggagas kehidupan di kampus sebagai Indigo Society, di mana proses belajar-mengajar harus menyenangkan. Kusmayanto termasuk orang yang aktif menjawab email. Baik saat menjadi rektor ITB maupun saat menjadi Menristek.

Pendidikan

Pelatihan

  • Professional Working Ethos, Jakarta, 2000
  • Individual Discovery and Leadership Training, Jakarta, 1999
  • Next Steps of Business Process Reengineering, Jakarta, 1988
  • Financial Management, Jakarta, 1994
  • Marketing Strategy of Hi-Tech Products, Boston USA, 1993
  • Education Project Management, Bradford UK, 1991

Jaringan Internasional

  • Koordinator ITB, Europe-Southeast Asia University Network (ESA-UNET), 19971999
  • Ketua, ASEAN-Europe Academic University Network (ASEA-UNINET), 2002 - 2004
  • Anggota, Asian Control Professor Association (ACPA), 1997 – sekarang
  • Anggota, Institute of Electrical Engineering (IEEE), Control Society, 1988 - sekarang
  • Anggota, International Federation of Automatic Control (IFAC), Working Group on Computer Control, 1990 - sekarang

Penghargaan

Karier

Catatan

  1. ^ a b c "Saya nggak pakai S2, jadi langsung lompat, dengan sedikit keberuntungan, kok progresnya cepat benar lalu ditawarkan, mau nggak ke S3 langsung, tetapi kalau gagal pulang tangan kosong. Lalu empat tahun selesai," dikutip dari Kusmayanto: Program Hari Pertama, Tidur
  2. ^ "Selanjutnya, pelantikan Rektor ITB pada tanggal 10 Nopember 2001 menandai awal proses transformasi kelembagaan ITB yang sesungguhnya." [1]
  3. ^ Sejarah Rektor TH Bandung - ITB

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Hatta Rajasa
Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia
2004–2009
Diteruskan oleh:
Suharna Surapranata
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Hatta Rajasa
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
2004–2006
Diteruskan oleh:
Said Djauharsjah Jenie
Jabatan akademik
Didahului oleh:
Prof. Ir. Lilik Hendrajaya, M.Sc., Ph.D.
(1997–2001)
Rektor Institut Teknologi Bandung
2001–2004
Diteruskan oleh:
Prof. Ir. Adang Surahman, M.Sc., Ph.D.
(2004–2005)