Museum Sandi

museum di Indonesia
Revisi sejak 28 November 2017 22.35 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Museum Sandi adalah sebuah museum persandian yang kini berada di Kota Yogyakarta tepatnya di jalan Faridan Muridan Noto Nomor 21 Kotabaru, Yogyakarta 55224, Telepon 0274-556921, 556920. Museum Sandi menampilkan berbagai koleksi persandian bersejarah. Museum ini dibangun atas prakarsa bersama antara Kepala Lembaga Sandi Negara RI, Mayjen TNI Nachrowi Ramli dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2006 dan diresmikan pada tanggal 29 Juli 2008.[1] Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budayadi Museum,[2] Lembaga Sandi Negara bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY berupaya melestarikan nilai-nilai sejarah persandian sebagai bagian integral perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain itu juga sebagai media penanaman nilai patriotisme untuk mewariskan nilai kejuangan kepada generasi penerus khususnya segenap insan persandian melalui sebuah museum yang dinamakan Museum Sandi.

Gedung Museum Sandi yang baru terletak di Kotabaru Yogyakarta dan dibuka secara resmi oleh Kepala Lembaga Sandi Negara RI Mayor Jenderal TNI. Dr. Djoko Setiadi, M.Si. bersama dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY yaitu Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam IX pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014.

Museum ini menempati bangunan dimana pada tahun 1947 digunakan sebagai kantor Kementerian Luar negeri. Koleksi dari Museum Sandi ada buku kode, tas kode, meja dan kursi yang digunakan pada tahun 1948, mesin sandi dan masih banyak lagi. Selain mendapatkan ilmu mengenai sejarah persandian pada masa agresi militer I dan II museum ini juga mengenalkan bagai mana cara membuat pesan sandi (kriptografi) secara sederhana. Pengunjung yang masuk tidak dikenakan biaya, cukup mengisi buku tamu secara digital yang akan dipandu oleh edukator yang cerdas dan ramah.

Alur Museum Sandi

Secara garis besar, koleksi yang ada di museum Sandi dapat dikategorikan berdasarkan alur sebagai berikut:

  1. Ruang introduksi
  2. Ruang Agresi Militer I
  3. Replika kamar sandi
  4. Ruang Agresi Militer II
  5. Ruang Nusantara
  6. Ruang Tokoh (Hall of Fame)
  7. Ruang Sandi Global
  8. Ruang Edukasi
  9. Perpustakaan.

Koleksi Museum Sandi

 
Pengunjung sedang memainkan permainan digital tentang sandi.

Koleksi yang terdapat di dalam museum Sandi antara lain:

  • Ruang Introduksi (audio visual) berisi pengantar ilmu tentang sandi dari masa mesir kuno hingga masa sekarang.
  • Replika rumah tempat kamar sandi pertama di Indonesia
  • Barang asli atau replika mesin/peralatan sandi, meubeler, tag, sepeda, patung/menekin, etalase (barang keseharian pelaku sejarah sandi), slide sistem, serta sistem-sistem sandi lainnya dan sebagainya.
  • Dokumen berupa buku kode, lembaran kertas, dan sebagainya.
  • Gambar-gambar berupa foto, peta (napak tilas sandi), lukisan (kegiatan sandi di dalam perundingan), dan sebagainya.
  • Diorama berupa suasan di Pedukuhan Dukuh, kegiatan kurir sandi dan lainnnya.
  • Hall of Fame (Ruang Tokoh) berisi tentang orang-orang yang pernah berjasa terhadap persandian Indonesia
  • Fasilitas multimedia berteknologi touchscreen.

Koleksi Unggulan Museum Sandi[3]

Pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan buku berisi koleksi unggulan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya adalah koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Sandi. Koleksi unggulan Museum Sandi adalah sebagai berikut:

  1. Replika hieroglif, hieroglif merupakan salah satu sistem penulisan kuna di dunia yang telah dipakai oleh peradaban Mesir sejak 3000 tahun Sebelum Masehi.
  2. Mesin telegraf, mesin ini dibuat pada tahun 1809 dan pernah dipakai oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia ketika merebut sebuah stasiun telegraf dari tangan Belanda.
  3. Mesin Sandi SN 101, mesin ini dibuat di Indonesia pada tahun 1985.

Jam Buka

Senin - Kamis : 08.30 - 16.00

Jum'at : 08.30 - 16.00

Sabtu dan Minggu : 09.00 - 12.00

Hari Besar Nasional/Keagamaan tutup.

Galeri

Referensi

  1. ^ "www.lemsaneg.go.id". Diakses tanggal 13 Juli 2012. 
  2. ^ "Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995" (PDF). Diakses tanggal 13 Juli 2012. 
  3. ^ Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014). Koleksi Unggulan Museum Yogyakarta. Yogyakarta, Indonesia: Penulis.

Pranala luar