Siklon Cempaka
Pelajari selengkapnya Artikel ini membahas suatu peristiwa terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. |
Siklon Cempaka dan Siklon Dahlia adalah dua buah siklon tropis yang tejadi pada penghujung bulan November 2017 di Samudera Hindia.[1] Keduanya adalah siklon tropis pertama yang lahir di wilayah Indonesia dalam pekan yang sama.[2]
Tanggal | 27 November 201730 November 2017 | –
---|---|
Lokasi | Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah |
Jenis | Siklon tropis |
Siklon Cempaka
Siklon Cempaka berdampak terhadap 21 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa dan Bali, khususnya yang berada di pesisir selatan, seperti Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul dan Pacitan. Dampak yang ditimbulkan Siklon Cempakaberupa puting beliung, gelombang besar laut, hujan sangat lebat, tanah longsor, sungai meluap, banjir, dan banjir bandang yang menyebabkan terjadi puluhan korban jiwa dan harta, ribuan jiwa terdampak atau mengungsi juga terputusnya jalur transportasi darat.[3] Siklon ini bersamaan dengan meletusnya gunung Agung di Bali, sehingga turut mempengaruhi perubahan sebaran abu gunung Agung.[4] Pada 29 November, Siklon Tropis Cempaka kemudian melemah menjadi Depresi Tropis (eks-Cempaka) yang bergerak ke arah Barat Daya menjauhi perairan Indonesia, namun kemudian di ikuti datangnya siklon baru di selatan Pulau Sumatera dan Jawa yang diberi nama Siklon Dahlia.
Wilayah terdampak
Wilayah yang tedampak siklon adalah Situbondo, Sidoarjo, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Serang, Sukabumi, Purworejo, Tulungagung, Semarang, Klaten, Malang, Wonosobo, Klungkung, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Kudus, dan Sukoharjo.[3]
Dampak terhadap cuaca di Indonesia
Eks-Siklon tropis Cempaka memberikan dampak berupa :
- Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Selatan Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Lombok.
- Angin kencang hingga 20 knot berpotensi terjadi di wilayah selatan Jawa.
- Gelombang tinggi 1.25 - 2.5 meter di Perairan Selatan Jawa Timur hingga Selatan NTB, Samudera Hindia Selatan Bali dan Selatan NTB.
- Gelombang tinggi 2.5 - 4 meter di Perairan Selatan Banten hingga Selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia Selatan P.Jawa.
Siklon Dahlia
Bibit siklon tropis Dahlia di Barat Daya Bengkulu mengalami peningkatan kekuatan menjadi siklon tropis pada 29 November pukul 19.00 WIB, berada pada posisi 8.2 LS dan 100.8 BT (sekitar 470 km sebelah Selatan Bengkulu) dengan pergerakkan ke arah Tenggara menjauhi wilayah Indonesia. Lahirnya siklon tropis Dahlia berdampak pada peningkatan hujan lebat, tinggi gelombang, angin kencang, maupun potensi petir di beberapa wilayah di Indonesia.[5]
Wilayah terdampak
Dampak yang diperkirakan terjadi yang disebabkan oleh siklon Dahlia, seperti:
- Hujan sedang hingga lebat di pesisir Barat Bengkulu hingga Lampung, Banten, dan Jawa Barat bagian Selatan
- Angin kencang > 20 knots (36 km/jam) di pesisir Barat Sumatera Barat hingga Lampung, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
- Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 - 4.0 meter di Perairan Kep. Nias, Perairan Kep. Mentawai, Samudera Hindia barat Aceh hingga Kep. Mentawai.
- Gelombang laut dengan tinggi 4.0 - 6.0 meter di Perairan Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Enggano hingga Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten, Samudera Hindia Selatan Banten.[5]
Referensi
- ^ "Ada Siklon Cempaka, BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan". Diakses tanggal 29 November 2017.
- ^ "Cempaka dan Dahlia Ukir Sejarah, Dua Kelahiran Siklon dalam Sepekan - Kompas.com". Diakses tanggal 30 November 2017.
- ^ Lompat ke: a b "Siklon Tropis Cempaka Renggut 11 Nyawa". Diakses tanggal 29 November 2017.
- ^ "Siklon Tropis Cempaka, BMKG Prediksi Pengaruhi Sebaran Abu Gunung Agung : Okezone News". Diakses tanggal 29 November 2017.
- ^ Lompat ke: a b ""Cempaka" Meluruh, Siklon Tropis "DAHLIA" Lahir, Waspada Bencana Hidrometeorologi Menghadang - BMKG". BMKG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Diakses tanggal 30 November 2017.