Umbu Landu Paranggi (lahir 10 Agustus 1943 di Sumba) adalah seorang penyair Indonesia yang sering disebut sebagai tokoh misterius dalam dunia sastra Indonesia sejak 1960-an. Pada tahun 1970-an ia membentuk komunitas penyair Malioboro di Yogyakarta. Walaupun dikenal sebagai mentor berbagai penyair "lulusan" Malioboro terkenal, seperti Emha Ainun Nadjib dan almarhum Linus Suryadi A.G., ia sendiri seperti menjauh dari popularitas dan publik. Ia konon sering "menggelandang" sambil membawa kantung plastik berisi kertas-kertas, yang tidak lain adalah naskah-naskah puisi koleksinya. ia adalah (mungkin) satu-satunya sastrawan yang tidak ingin karya-karyanya dipublikasikan, aneh tapi nyata. disaat orang-orang mencari popularotas dia malah menghindarinya. orang-orang menyebutnya "pohon rindang" yang menaungi bahkan telah membuahkan banyak sastrawan kelas atas, tapi ia sendiri menyebut dirinya sebagai "pupuk" saja. dia sosok manusia sederhana, "kalau ada kata untuk mengungkapkan yang lebih sederhana, saya akan memakainya", begitu kata salah satu muridnya ketika menggambarkan kesederhaan Umbu Landu Paranggi. dia juga sangat sopan, tidak membedakan sikap dengan anak kecil atau dewasa, selalu hormat kepada siapapun. kata-katanya sederhana tapi dalam dan luas bagai samudera. "Kamu boleh mengidolakan seseorang, tapi jadilah dirimu sendiri". Itulah salah satu kata yang pernah keluar dari bibirnya.

Saat ini Umbu Landu diketahui bermukim di Bali.