Tanjung Pura, Langkat
Tanjung Pura adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Tanjung Pura | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sumatera Utara | ||||
Kabupaten | Langkat | ||||
Populasi | |||||
• Total | 66,113 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 12.05.11 | ||||
Kode BPS | 1213140 | ||||
Luas | 165,78 km² | ||||
Kepadatan | 400 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 18 desa 1 kelurahan | ||||
|
Berlokasi sekitar 60 km dari Kota Medan. Tanjung Pura merupakan salah satu titik yang dilewati oleh Jalan Raya Lintas Sumatera menuju Provinsi Aceh, merupakan sebuah kota kecil yang juga merupakan kota penuh kenangan bagi sebagian orang yang pernah tinggal di sana, selain terkenal sebagai kota pendidikan, sejak zaman dahulu Tanjung Pura juga dikenal sebagai kota budaya. Kesemuanya itu terbukti dengan adanya pahlawan nasional republik Indonesia, seorang Pujangga besar, dari tanah melayu dengan sastranya yang memaknai arti cinta dan ketuhanan. Bermula dari tanah bertuah ini lah ia mulai mengukir bait-bait goresan pena emasnya, Dialah Pahlawan kita yang dikenal dengan nama Tengku Amir Hamzah. Tengku Amir Hamzah merupakan penyair handal nan sederhana yang kinipun telah dimakamkan Di Kompleks Pemakaman Umum Masjid Azizi Tanjung Pura.
Budayawan Melayu asal Langkat Zaenal AK mengatakan karya sastra penyair asal Langkat, Tengku Amir Hamzah lebih dikenal dan dihargai puisi-puisinya di Malaysia dibanding di tanah kelahirannya sendiri.
"Di Malaysia karya Tengku Amir Hamzah sudah masuk dalam kurikulum wajib pendidikan mulai tingkat dasar hingga universitas," kata Kepala Museum Langkat itu kepada wartawan dalam rangka Peringatan 100 Tahun Tengku Amir Hamzah 28 Februari 1911 – 28 Februari 2011 di Medan.
Tengku Azwar Aziz (Ketua Umum Acara Peringatan 100 Tahun Tengku Amir Hamzah) juga mengakui kalau Amir Hamzah sangat dikenal di Malaysia. Bahkan beberapa negara lain seperti Belanda, Jerman, London dan Amerika Serikat sudah terbentuk komunitas Amir Hamzah.(Sumber : www.tengkuamirhamzah.com)
Juga Banyak terdapat peninggalan bersejarah di tempat ini, seperti makam raja-raja penguasa Langkat (Sultan Langkat) terdahulu yang masih terawat baik di kompleks perkuburan Masjid Azizi Tanjung Pura, yang juga merupakan kompleks pemakaman masyarakat umum.
Tanjung Pura merupakan pusat kerajaan lama Kesultanan Langkat, yang kini hanya meninggalkan bangunan sejarah yang tersisa, dilingkupi budaya Melayu pesisir, ditanah yang juga memiliki kekayaan alamnya yang melimpah, dapat terlihat dari banyaknya tetumbuhan kelapa sawit menghiasi di sepanjang perjalanan dari kota Medan menuju kota ini.
Tanjung Pura adalah pusat kerajaan lama, diarealnya fasilitas penunjang kelangsungan kota (walaupun kota ini termasuk kota yang miskin)disana berdiri kukuh sebuah bangunan Masjid Termegah yaitu Masjid Azizi yang merupakan simbol kejayaan serta kekayaan yang dahulu pernah dimilikinya pada masa silam, terdapat pula Lembaga Permasyarakatan (LP), Rumah Sakit Umum dan Kantor Pos yang merupakan sisa-sisa masa pemerintahan kolonial Belanda, serta bersemanyam pula Makam Syeikh Rokan, maha guru dari Tariqah Nasbandiah didesa Besilam (diambli dari kata Babussalam). Dalam perayaan tahunannya, Masjid Azizi dihadiri oleh ribuan jamaah dari seluruh pelosok negeri di dunia yang sengaja jauh-jauh datang untuk memperingati haul Tariqah Nasbandiah.
Penduduk Tanjungpura kebanyakan datang dari Siak, Kedah, Selangor, Petani dan dari beberapa daerah di tanah Malaysia, Sehingga lingkungan tradisi budaya melayu Malaysia masih berhubungan sangat kental dengan kota ini, meskipun kini telah banyak sekali perbedaan adat budaya nya.
Langkat juga didominasi suku Melayu, identik dengan agama Islam. Pasalnya adat Melayu merupakan Adat bersendikan hukum Syara’ (Islam) dan hukum Syara’ bersendikan Kitabullah (Al-Quran). “Jadi suku Melayu itu sangat identik dengan agama Islam,”.
Dalam sejarahnya, terdapat pula nama-nama besar yang pernah menimba ilmu ditanah Langkat, seperti Amir Hamzah, Adam Malik, Chairil Anwar, Armin Pane dan lainnya. Berada pada areal kompleks Masjid Azizi yang juga merupakan kompleks pendidikan. Hingga dizaman pembangunan silih berganti pejabat yang betahtah disinggasananya berzirah ke makam Syeih Rokan di desa Besilam dan Tanjung Pura masih tak berubah dari wajah kemiskinannya.
Penduduk Tanjung Pura mayoritas bersuku Melayu 80% selebihnya 20% adalah pendatang terdiri dari: Tionghoa, Aceh, Minang, dan Banten.
Tokoh Melayu dan Nasional di antaranya: Prof. Dr. Ir. H. Djohar Arifin Husin Ketua PSSI, Guru besar Pertanian UISU, Staf Ahli Menpora, Anggota Ahli Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) dan Alm. Prof. Ing. H. Muhammad Immaduddin Abdurrahim, PhD, MSc pendiri ICMI, Bank Muamalat, Guru Besar Teknik Elektro ITB, Pengajar Ilmu Tauhid, Penasihat Presiden B.J. Habibie dan mendapat gelar Pahlawan Nasional..
Artikel ini disusun oleh Khairul Fata (http://family-pata.blogspot.com)