Tes kehamilan
alat uji kehamilan
Tes kehamilan adalah sebuah tindakan untuk mencari tahu tentang adanya tanda-tanda hormon yang berasal dari plasenta, pada darah dan pada urine perempuan, sehingga dapat dipastikan adanya proses kehamilan.[2]
rohimah
Image =Caption = Sebuah alat tes kehamilan masa kini | |
---|---|
Diagnostik | |
MeSH | D011258 |
MedlinePlus | 003432 |
Cara-cara tes kehamilan
Ada beberapa metode tes kehamilan sesuai dengan teknologi pada zaman masing-masing.[2]
- Test Ascheim-Zondek: dengan menyuntikkan urin pagi seorang perempuan kepada 4 tikus putih dewasa, jika perempuan yang diambil urinnya itu hamil, maka indung telor pada tikus itu akan membengkak, jenuh darah dan mudah mengalami pendarahan.[2]
- Test Friedman: menyuntikkan urin pagi kepada kelinci yang tidak hamil dan telah dikarantina selama tiga minggu, setelah itu kelinci dibedah dan diperiksa folikel yang berdarah, jika pecah, maka kehamilan perempuan positif.[2]
- Test imunologik : mencampur urine dengan serum anti human chorionic gonadotropin dan antigen terdiri satu pertikel yang dilapisi human chorionic gonadotropin masing-masing satu tetes, digoyang-goyang dan ditunggu hingga setengah menit, Kemudian dua tetes antigen ditambahkan pada campuran pertama, digoyang-goyang lagi. Jika tidak terjadi gumpalan maka hasilnya positif dan sebaliknya.[2]
- Test kodok jantan: Pastikan kodok jantan tidak mengandung spermatozoa, maka 5 ml urine wanita disuntikkan ke dalam kantong limfa kodok tersebut melalui dorsal, jika setelah satu jam diperiksa dan timbul cairan kloaka kodok jantan, maka hasilnya positif.[2]
Tes kehamilan urin mungkin positif pada sekitar 50% pasien dengan kehamilan ektopik.[3]Tes kehamilan serum lebih dapat dipercaya.[3] Pengurukan radioreseptor positif pada sekitar 90% perempuan ektopik.[3]
Rujukan
- ^ Clark, Stephanie Brown. (2005).Jan Steen: The Doctor's Visit.Literature, Arts, and Medicine Database. diakses 27 Mei 2007.
- ^ a b c d e f (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3524
- ^ a b c (Indonesia)Kapita Selekta., Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC, hal. 191 [1]