Kapal penjelajah Jerman Prinz Eugen
Prinz Eugen (pelafalan dalam bahasa Jerman: [ˈpʁɪnts ɔʏˈɡeːn]) adalah sebuah kapal penjelajah berat kelas Admiral Hipper milik Jerman zaman Perang dunia ke 2. Kapal ini mulai dibangun pada tahun 1936 dan diluncurkan pada tahun 1938.
USS Prinz Eugen, sebelum tes bom atom di Bikini Atoll
| |
Sejarah | |
---|---|
Nazi Germany | |
Nama | Prinz Eugen |
Asal nama | Prince Eugene of Savoy |
Pembangun | Germaniawerft |
Pasang lunas | 23 April 1936 |
Diluncurkan | 22 Agustus 1938 |
Mulai berlayar | 1 Agustus 1940 |
Penghargaan | Dua kali disebutkan dalam Wehrmachtbericht |
Nasib | Diderek ke Kwajalein Atoll setelah tes bom nuklir, terbalik pada Desember 1946 |
Ciri-ciri umum Saat dibangun | |
Kelas dan jenis | Kapal penjelajah kelas-Admiral Hipper |
Berat benaman |
|
Panjang | 2.125 m (6.971 ft 9 in) (keseluruhan) |
Lebar | 217 m (711 ft 11 in) |
Sarat air | Full load: 72 m (236 ft) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 32 knot (59 km/h; 37 mph) |
Awak kapal | 1400 oarng |
Awak |
|
Senjata |
|
Pelindung |
|
Pesawat yang diangkut | 3 Arado Ar 196 |
Fasilitas penerbangan | 1 katapel pesawat terbang |
Prinz Eugen bersenjatakan 8 meriam utama kaliber 203 MM , 12 meriam kaliber 105 MM serta berbagai meriam anti pesawat yang lebih kecil serta berbagai macam senapan mesin.
Pada masa-masa awal Perang Dunia 2 di front Eropa, Prinz Eugen bergabung dalam Operasi Rheinuburg yang dimaksudkan untuk menerobos masuk ke wilayah Samudra Atlantik dengan komando dari Bismarck. Mereka berdua berhasil menghancurkan battlecruiser HMS Hood dan melukai parah battleship HMS Prince of Wales milik Inggris dalam Battle of Denmark Strait. Selama operasi tersebut, Prinz pernah dipisahkan dengan Bismarck untuk menyerang kapal dagang Sekutu. Namun ia gagal karena ada masalah mesin dan membuatnya harus menepi ke Prancis yang telah dikuasai Nazi Jerman untuk diperbaiki.
Pada tanggal 11-13 Februari 1942, Prinz kembali beraksi bersama dua battleship Scharnhorst-class dan para pengawalnya dalam Operasi Cerberus, dimana dalam operasi tersebut mereka harus kembali ke Jerman dari wilayah Inggris, dengan menghancurkan blokade armada Inggris menggunakan jalur English Channel. Operasi militer dari Kriegsmarine ini cukup terkenal dalam sejarah perang Eropa karena sulitnya mereka yang harus berkoordinasi saling silang dengan Operasi Thunderbolt dari AU Nazi Jerman untuk membawa mereka semua pulang ke Jerman dengan sukses. Setelahnya pada bulan yang sama, Prinz langsung dikirim ke Norwegia dimana beberapa hari setelah penempatannya ia justru rusak parah karena torpedo dari kapal selam Inggris HMS Trident dan harus pulang dan tinggal di Jerman sampai Perang Dunia 2 nyaris mencapai tahap akhirnya.
Pada akhir perang , kapal ini berfungsi sebagai kapal evakuasi bagi pasukan dan orang-orang sipil Jerman dari wilayah Eropa Timur yang akan segera diduduki Uni Soviet. Prinz Eugen merupakan satu-satunya kapal perang Jerman yang selamat dari Perang Dunia 2. Pada tahun 1945, kapal ini diserahkan ke Angkatan Laut Amerika setelah Jerman menyerah.[1] Amerika pun kemudian menyertakan Prinz dalam tes nuklir bernama Operasi Crossroads di Bikini Atoll.
Setelah dinyatakan bertahan hidup dari ledakan nuklir tersebut, ia bermaksud untuk ditarik sampai ke Kwajalein Atoll namun kemudian badannya mulai miring dan akhirnya tenggelam disitu pada Desember 1946. Sampai sekarang, semua orang masih dapat melihat jasadnya dengan agak jelas dari permukaan laut di posisi dua mil ke barat laut dari Bandara Bucholz Army. Salah satu sekrup baling-balingnya diambil dan disimpan juga untuk dipajang di Laboe Naval Memorial di Jerman.
Referensi
- ^ Bercuson, David J.; Herwig, Holger H. (2003). The Destruction of the Bismarck. New York: The Overlook Press. ISBN 978-1-58567-397-1.