Pasar Legi Songgolangit

pusat perbelanjaan di Indonesia
Revisi sejak 11 Desember 2017 08.46 oleh Zahroh Khumayr (bicara | kontrib) (menambahkan informasi)

Pasar Legi Songgolangit adalah nama pasar besar utama kota Ponorogo yang terletak di Kecamatan Ponorogo, Ponorogo. Walaupun terletak di dekat pusat kota Ponorogo, pasar ini merupakan pusat utama kegiatan jual beli masyarakat Ponorogo dan sekitarnya. Para pedagang dari beberapa daerah seperti Madiun, Pacitan, dan Trenggalek juga sering melakukan kegiatan jual beli di pasar ini.

Sejarah

Dulu pasar ini bernama Pasar Legi saja. Di masa Ponorogo lama, ada beberapa besar yang tersebar di area Ponorogo. Pasar Pon di kota lama yang sekarang termasuk dalam wilayah Kecamatan Babadan, Pasar Pahing di Kecamatan Balong, Pasar Wage di Kecamatan Jetis, Pasar Kliwon di Sumoroto, Kecamatan Kauman, dan Pasar Legi di Mernung kota tengah, sampai saat ini.[1]

Kota Ponorogo tidak memiliki stasiun kereta, namun di masa lalu stasiun kereta berada di dekat Pasar Legi ini.[2]

Berdasarkan sejarah modern sampai pada awal tahun 2000-an pasar ini masih bernama Pasa Legi, yang merupakan salah satu nama hari dalam sistem penanggalan Jawa. Namanya beralih menjadi Pasar Legi Songgolangit setelah mengalami kebakaran pada tahun 2002. Kejadian kebakaran itu berlangsung saat bulan Ramadan. Saat itu pasar terbakar habis. Pasca kebakaran pasar ini direnovasi total sehingga jauh berbeda dengan kondisi awalnya.

Bangunan pasar ini sekarang sudah cukup modern jika dibandingkan dengans sebelum kebakaran. Jika sebelumnya sebagian besar pasar masih beralaskan tanah setelah dibangun pasar ini memiliki dua lantai dengan bangunan yang permanen. Selain itu, setelah peristiwa kebakaran ini pasar ini berubah nama menjadi Pasar Legi Soggolangit atau Pasar Songgolangit. Nama pasar ini diambil dari nama seorang putri, Dewi Songgolangit. Dia adalah seorang putri dari Kerajaan Kediri yang termahsyur pada masanya yang kisahnya termasuk dalam salah satu legenda kota Ponorogo utamanya berhubungan dengan Reog Ponorogo.[3]

Nama Dewi Songgolangit memiliki arti menyangga langit. Sehingga diartikan bahwa jika mendekati Dewi Songgolangit sama halnya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Pasar Legi Songgolangit kembali mengalami kebakaran pada Mei 2017 dengan kurang lebih 500-an kios terbakar.

  1. ^ Purwadi (2005). Babad Majapahit. Media Abadi. ISBN 9789793525488. 
  2. ^ Bahar, S. M. (1957). Kamus ilmu bumi Indonesia. Triguna. 
  3. ^ Fauzanafi, Muhammad Zamzam (2005). Reog Ponorogo: menari di antara dominasi dan keragaman. Kepel Press. ISBN 9789793075037.