Prasasti Turun Hyang

Revisi sejak 15 Desember 2017 09.59 oleh Muhammad Afif (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Prasasti Turun Hyang''' (1044) berasal dari Dusun ,Truneng,Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Di prasasti ini menjelaskan tentang nama raja Janggala setelah p...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Prasasti Turun Hyang (1044) berasal dari Dusun ,Truneng,Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Di prasasti ini menjelaskan tentang nama raja Janggala setelah pembelahan ialah Mapanji Garasakan. Nama raja Kadiri tidak disebutkan dengan jelas, namun dapat diperkirakan dijabat oleh Samarawijaya, karena sebelumnya ia sudah menjabat sebagai putra mahkota. Prasasti Turun Hyang tersebut merupakan piagam pengesahan anugerah Mapanji Garasakan tahun 1044 terhadap penduduk desa Turun Hyang yang setia membantu Janggala melawan Kadiri. Jadi, pembelahan kerajaan yang dilakukan oleh Airlangga terkesan sia-sia belaka, karena kedua putranya, yaitu Samarawijaya dan Mapanji Garasakan tetap saja berebut kekuasaan. Adanya unsur Teguh dalam gelar Samarawijaya, menunjukkan kalau ia adalah putra Airlangga yang dilahirkan dari putri Dharmawangsa Teguh. Sedangkan Mapanji Garasakan adalah putra dari istri kedua. Dugaan bahwa Airlangga memiliki dua orang istri didasarkan pada penemuan dua patung wanita pada Candi Belahan di lereng Gunung Penanggungan, yang diyakini sebagai situs pemakaman Airlangga.[1][2][3]

Referensi

  1. ^ "Prasasti Turun Hyang Prasasti Turun Hyang berasal dari Dusun ,Truneng,K..." (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2017-12-15. 
  2. ^ "Sejarah Kerajaan Kediri Paling Lengkap Beserta Peninggalannya - Sejarah Lengkap". Sejarah Lengkap (dalam bahasa Inggris). 2017-07-04. Diakses tanggal 2017-12-15. 
  3. ^ Miswati, Woro. Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Be Champion. ISBN 9786028884341.