Pengadilan Socrates

Revisi sejak 18 Desember 2017 05.06 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Pengadilan Socrates (399 SM) diadakan untuk memutuskan apakah filsuf Socrates terbukti bersalah atas dua tuduhan, yaitu asebeia (ketiadaan rasa hormat) terhadap dewa-dewa Athena dan pengrusakan pikiran para pemuda di kota tersebut. Para penuduh menyebutkan dua tindakan Socrates yang dianggap tidak hormat terhadap para dewa, yaitu "gagal mengakui dewa-dewa yang diakui oleh kota" dan "memperkenalkan dewa-dewa baru". Selain itu, Socrates juga seringkali mengajukan pertanyaan politik dan filsafat kepada para muridnya, sehingga muncul-lah tuduhan pengrusakan moral. Akibatnya, sebagian besar dikast (anggota juri laki-laki yang dipilih) memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati dengan menengguk secangkir minuman beracun.

Kematian Socrates (1787), lukisan karya Jacques-Louis David.

Sumber utama yang mengisahkan pengadilan dan penghukuman mati Socrates adalah Apologia karya Plato dan Apologia karya Xenophon dari Athena.

Bacaan lanjut

  • Allen, Reginald E. (1980). Socrates and Legal Obligation. Minneapolis: University of Minnesota Press. 
  • Brickhouse, Thomas C. (1989). Socrates on Trial. Princeton: Princeton University Press. 
  • Brickhouse, Thomas C.; Smith, Nicholas D. (2002). The Trial and Execution of Socrates: Sources and Controversies. New York: Oxford University. 
  • Brickhouse, Thomas C.; Smith, Nicholas D. (2004). Routledge Philosophy Guidebook to Plato and the Trial of Socrates. New York: Routledge.