Djamal Aziz
Djamal Aziz (lahir 9 Maret 1958) merupakan seorang politikus Indonesia dan anggota DPR.
Profil
Salah sau figur aktivis politik Indonesia yang bernama Djamal Aziz, B.Sc, SH, MH dilahirkan pada tanggal 9 Maret 1958. Dia terpilih dan menjabat sebagai anggota Dewan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia pada tahun 2009. Tanah kelahirannya berada di Kota Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur. Nomor keanggotaan yang dia miliki adalah A-10. Dia terpilih setelah memenangkan total perolehan suara di Daerah Pemilihan (dapil) Jawa Timur V, yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Batu, dan Kota Malang.
Djamal Aziz berhasil menduduki kursi anggota DPR-RI pada tahun 2009 dengan diusung oleh Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Dia menanggung beban tanggung jawab dengan menjabat sebagai anggota di Komisi X DPR-RI untuk menangani Pemuda, Pariwisata, Kebudayaan, Pendidikan, Pariwisata, dan Kesenian. Djamal Aziz juga dilantik sebagai anggota dalam Badan Urusan Rumah Tangga (BURT). Selain terpilih sebagai Wakil Rakyat, Pria muslim tersebut memiliki jabatan sebagai Direktur Utama dan Pemilik PT. Andromeda Graha, Indonesia.
Dalam suatu seminar nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Arab UIN Maliki Malang pada tanggal 21 November 2011, Djamal Aziz sebagai narasumber menjelaskan bahwa hubungan antara Indonesia dengan bangsa Arab sangat kuat dengan diindikasikan dari aspek sosiologis dan psikologis bangsa Indonesia. Dalam seminar yang dihadiri oleh Ahmad Fuad Effendy (Pakar Konseptor Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab Nasional) dan para Guru Besar UIN maliki Malang, dia menilai bahwa bahasa Arab seharusnya bisa menjadi bahasa ibu kedua setelah bahasa Indonesia. Dia menambahkan bahwa bangsa Indonesia memiliki hubungan socio-history dengan bangsa Arab mengingat para nenek moyang bangsa Indonesia, terutama perempuan pribumi, menikah dengan para saudagar Arab.
Pada tanggal 21 Maret 2012, Djamal Aziz pernah diusulkan oleh Pengurus Provinsi PSS Jawa Timur untuk menjadi Ketua Umum PSSI periode 2012-2016 dengan alasan Djamal Aziz masih suci dari hiruk-pikuk PSSI dan dia juga memberikan perhatian dan kepedulian yang tinggi terhadap dunia pesepak bolaan Indonesia.