Kapal penjelajah Jepang Ōyodo
Ōyodo lahir pada 2 April 1943 di Kure, Hiroshima dan baru benar-benar selesai setahun kemudian (28 Februari 1943). Awalnya ia dimaksudkan untuk menjadi kapal komando operasi militer yang menggunakan kapal selam, namun pada saat ia benar-benar selesai dibangun perannya sudah berubah. IJN menggunakan kemampuan tembak jarak jauh dan AAA-nya untuk menjadi pengawal grup para Aircraft Carrier.
Misi pertamanya adalah mengirimkan pasokan logistik dan tentara ke Truk dan Rabaul pada Juni 1943. Setelahnya, ia langsung masuk ke dalam Armada Ozawa bersama dengan Shoukaku, Zuikaku, Zuiho, Yamato, Nagato, Myoko, Haguro, Tone, Chikuma, Mogami, Atago, Takao, Choukai, Maya, Agano, dan lima belas Destroyer untuk merespon serangan udara Amerika di Kepulauan Gilbert. Namun, dua kali pencarian tidak membuahkan hasil dan armada tersebut terpaksa kembali ke Truk. Pada awal Desember 1943, Ōyodo menjadi flagship untuk Armada Ozawa. Dan setelah ia selesai diremodel pada 30 April 1944, ia menjadi flagship untuk Armada Gabungan IJN.
Ōyodo juga ikut serta dalam Operation Sho-Ichi-Go di Battle of Leyte Gulf pada 20 Oktober 1944 sebagai bagian dari Armada Ozawa yang berperan sebagai "armada jebakan", dimana armada yang dipimpin Admiral Ozawa tersebut mengalami kekalahan dan ia memindahkan posisi flagship dari Zuikaku ke Ōyodo. Semenjak itu Ōyodo selalu ditempatkan di perairan sekitar Pangkalan Kure setelah perjalanan terakhirnya dari Singapura ke Jepang pada Januari-Februari 1945 karena dikejar-kejar oleh 63 kapal selam Sekutu selama perjalanannya. Dan ia mengakhiri masa tugasnya dalam pertempuran yang memporakporandakan Kure pada 24 Juli 1945 dan tewas di tanah kelahirannya sendiri.
Pranala luar
- Parshall, Jon; Bob Hackett; Sander Kingsepp; Allyn Nevitt. "Catatan pergerakan Kapal penjelajah Jepang Ōyodo".