Pegunungan Cycloop

pegunungan di Indonesia
Revisi sejak 25 Desember 2017 12.59 oleh 26Isabella (bicara | kontrib)

Pegunungan Cycloop atau Pegunungan Dobonsolo atau Pegunungan Robhong Holo adalah sebuah jajaran pegunungan yang berada di Provinsi Papua. Panjang Pegunungan Cycloop sekitar 36 Kilometer membentang dari barat ke timur. Secara adminitratif Pegunungan Cycloops terletak pada di wilayah administrastif Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Disebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik Selatan, Lembah Danau Sentani di sisi selatan, Teluk Tanahmerah disebelah barat dan disebelah timur terdapat Teluk Yos Sudarso. Pegunungan Cycloop sangat jelas terlihat dari Kota Sentani kearah utara. Pegunungan Cycloop memiliki beberapa puncak tertingginya, antara lain:

  1. Gunung Dafonsoro (1.580 Mdpl)
  2. Gunung Butefon (1.450 Mdpl)
  3. Gunung Robhong (1.970 Mdpl)
  4. Gunung Haelufoi (1.960 Mdpl)
  5. Gunung Rafeni (1.700 Mdpl)
  6. Gunung Adumama (1.560 Mdpl)
Pegunungan Cycloop
Pegunungan Dobonsolo
Negara Indonesia
Titik tertinggi Gunung Haelufoi
 - elevasi 1.960 ft (597 m)
Panjang 22,5 mi (36 km), Barat-Timur

Asal Usul

Bagi masyarakat adat Sentani, Pegunungan Cycloop dikenal dengan sebutan Robhong Holo yang berasal dari sebuah legenda dimana ada seorang perempuan bernama Rhobong yang pergi ke bagian utara, bertemu dengan seorang laki-laki bernama “Haelufoi”. Setelah itu keduanya (Robhong dan Haelufoi) menghilang dan tidak diketahui lagi keberadaannya. Untuk mengenal wujud keduanya dalam bentuk fisiknya, Puncak Gunung Dobonsolo bagian Timur adalah Haelufoi (Laki-Laki/Suaminya), sedangkan Puncak Gunung Dobonsolo bagian Barat adalah Robhong (Perempuan/Istrinya)[1].

Kata Siklop atau Cycloop berasal dari kata “Cycoon Op” lalu menjadi “Cycloop”. Apa itu Cycoon Op atau Cycloop? Cycloop sebenarnya suatu perubahan penyebutan saja. Sebenarnya Cycloop itu berasal dari kata bahasa Belanda yakni “Cycoon Op” yang terdiri dari kata “Cycoon “ yang berarti “awan kecil yang terpecah-pecah” dan “Op” yang berarti “puncak”, Jadi kata Cycoon Op berarti awan-awan kecil yang berada di bawah atau di atas puncak gunung itu. Awan-awan kecil ini sering kita lihat di sekitar Gunung Cycloop pada saat angin bertiup. Dalam penyebutannya “huruf C” bisa dibaca “S/K”. itu sebabnya, kemudian kata “Cycoon Op” berubah menjadi Cycloop dan selanjutnya dijadikan sebagai nama lain dari Gunung Dobonsolo yakni Gunung Cycloop dan Pegunungan Cycloop[2]. Dalam bahasa Yunani “Cycloop” berarti raksasa bermata satu

Cagar Alam

 
Seekor belalang berduri (spesies tidak diketahui) yang ditemukan di Pegunungan Cycloop, Papua

Pegunungan Cycloop merupakan kawasan cagar alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Secara Geografis Cagar Alam Pegunungan Cycloops terletak pada 145˚30’ BT dan 2˚31’ LS. Pegunungan Cycloop ditunjuk sebagai Cagar Alam (CA) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 56/Kpts/Um/1/1978 tanggal 26 Januari 1978 dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 365/Kpts-II/1987 tanggal 18 Nopember 1987 dengan luas 22.500 Ha.

Pegunungan Cycloop terdiri dari 5 tipe ekositem utama yaitu Hutan Hujan dataran rendah (Lowland Rainforest), Hutan Pegunungan (Mountain Forest), Hutan Sekunder (Secondary forest), Padang Rumput (Grassland). Seluruh ekosistem merupakan ekosistem alami. Potensi Flora dalam kawasan ini adalah Pometia sp, Instia bijuga, Anisoptera sp, Dilennia sp, Dracontomelon sp,Firmiana sp, Callophylum sp, Myritica sp, Araucaria cuninghammi, Castanopsis sp, Querqus spp,Sapotaceae (Burcella magusun), Callophylum carii, Ficus spp dan Syzybium spp dan beberapa jenis Anggrek seperti Anggrek Hitam (Dendrobium lasianthera), Anggrek besi, (D.violaceoflavens), Anggrek Jamrud Hitam (D. macrophyllum var. gigantheum), Anggrek Jamrud Kuning (D. macrophyllum A. rich), Anggrek Kuning (D. connotum), Anggrek Dasi (Bulbophyllum sp), Anggrek Nenas (D. smilliae), Anggrek Kelinci (D. antenatum), Anggrek Kantung (Paphiopedillum violascens).

Potensi fauna yang ada antara lain Kakatua Raja (Pobosciger atterimus), Paradisea minor,Palanger sp, Lorius domicella, Cacatua galerita triton, Dendrolagus sp, Goura victoria,Ornitophera sp, Electus rotatus, Casuarius sp serta beberapa jenis Kelelawar. Salah satu jenis hewan karnivora berkantong yang ditemukan di kawasan ini adalah Dasyrys albopunctatus[3]. Pegunungan Cycloop juga memiliki beberapa air terjun diantaranya yang paling terkenal adalah Air Terjun Cycloop.

Referensi