Pembatasan penyuntingan
Anda diblokir selamanya karena menggunakan nama pengguna yang dilarang dan tidak memenuhi kebijakan, serta Anda tidak menanggapi peringatan untuk mengubah nama pengguna sesuai jangka waktu yang disepakati. Silakan berkontribusi lagi setelah memilih nama pengguna yang mematuhi kebijakan nama pengguna yang dirangkum sbb.:
Per kebijakan, nama pengguna wajib mewakili individu dan tidak diperkenankan: mewakili organisasi; promosi; menyesatkan (seperti mengindikasikan hak pengguna tertentu seperti "bot" (kecuali bot tersebut disetujui oleh Birokrat)); menyerang kehormatan orang lain; mengumpat atau bahkan mengganggu. Pengguna yang mewakili individu dalam sebuah organisasi/perusahaan, seperti "Fulan bin Fulan (Organisasi XYZ)", "Intan (PT Anjani Tbk.)", dan lain-lain, meski diperbolehkan, sering kali melanggar kebijakan konflik kepentingan dan kontribusi berbayar.
Anda sangat dianjurkan agar menggunakan nama pengguna yang sesuai dengan kebijakan dan buat akun sendiri. Alternatifnya, jika Anda ingin memindahkan kontribusi lama Anda ke nama baru, Anda dapat mengajukan perubahan nama pengguna dengan:
  1. Tambah {{unblock-un|nama pengguna baru}} pada halaman pembicaraan Anda. Anda harus bersedia untuk melakukan ini meski Anda telah diblokir. Jika tidak mampu menyuntingnya, Anda dapat mengajukan perubahan melalui seorang pengurus.
  2. Pembukaan blokir akan diputuskan 24 jam setelah permohonan diajukan.
  3. Anda hanya bisa meminta nama baru yang belum ada. Silakan cek di sini untuk melihat nama pengguna yang pernah ada sebagai acuan.

Banding: Jika dirasa kami melakukan kesalahan tak disengaja, Anda dapat membuka blokirnya dengan memasukkan {{unblock|isikan alasan di sini}} di halaman pembicaraan Anda.

SD Muhammadiyah Sapen terletak di Jalan Bimokurdo No 33, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Sekolah merupakan fillial dari SD Muhammadiyah Sukonandi dan berdiri pada 1 Agustus 1967. Tidak seperti sekolah-sekolah swasta sekarang yang didirikan dengan modal besar oleh pemilik atau yayasannya, SD Muhammadiyah Sapen didirikan dengan modal niat, semangat, dan keihlasan oleh para pendirinya. Diantara para tokoh yang memprakarsai berdirinya SD Muhammadiyah Sapen adalah H. Sutrisno, Drs. Marsum, M.M., Sumarno, Djazari Hisyam, S.H., Drs. Kirmadji, dan tokoh sekitar kampung Sapen yang peduli dengan pendidikan Muhammadiyah


Proses berdirinya SD Muhammadiyah Sapen sempat ditanggapi pesimis oleh warga sekitar. Perasaan pesimis itu muncul karena saat itu sama sekali tidak ada dana untuk membangun gedung dan biaya operasional sekolah sehingga SD Muhammadiyah Sapen hanya menempati mushalla berukuran 3 X 4 M kemudian berpindah ke sebuah balai RK yang sebenarnya tidak layak untuk dijadikan tempat belajar.


Ruangannya berukuran 6 X 6 M. Semua dindingnya terbuat dari gedhek yang sudah rapuh, berlubang, dan penuh tiang penyangga agar tidak roboh. Genap sudah status SD Muhammadiyah Sapen saat itu sebagai sekolah terjelek di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Melihat kondisi semacam itu Sumarno, salah seorang pemrakarsa berdirinya SD Muhammadiyah Sapen, merasa terpanggil untuk mewakafkan tanahnya seluas 1000 m. Pembangunan gedung pun dimulai pada tahun 1971 dengan terbentuknya panitia pembangunan yang diketuai oleh Prof. Dr. H.A. Mukti Ali, MA. Pembangunan ini berlanjut dengan adanya bantuan dari Prof.Dr. Amin Rais berupa tanah seluas 400 m2. kemudian disusul sumbangan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu yaitu Prof Dr. Wardiman Joyonegoro sehingga terwujudlah bangunan gedung lama. Pada tahun 2000 SD Muhammadiyah Sapen berhasil membebaskan tanah seluas 1800 m2 dan dibangun gedung hingga berwujud seperti sekarang


Bersamaan dengan proses pembangunan tersebut SD Muhammadiyah Sapen mulai berbenah. Setapak demi setapak mencoba memperbaiki diri dan mencari kiat-kiat untuk menjadi sekolah yang berkualitas. Pelan tapi pasti, mimpi dan keyakinan itu terbukti. Seiring dengan prestasi yang diraih, SD Muhammadiyah Sapen mulai mendapat kepercayaan dari masyarakat. Mulai tahun ajaran 1991/ 1992 SD Muhammadiyah Sapen selalu meraih nilai rata-rata NEM tertinggi se propinsi DIY, bahkan tingkat nasional. Prestasi non-akademis pun demikian, berbagai tropi kejuaraan tingkat nasional, bahkan internasional diraih.


SD Muhammadiyah Sapen mulai dikenal, tidak hanya di wilayah Yogyakarta, tetapi juga membahana ke seantero Indonesia. Dari siswa yang dahulu hanya berjumlah 5 orang kini seiring dengan peningkatan kualitas dan kepercayaan masyarakat jumlah seluruh siswa telah mencapai 2400 siswa.n Bimokurdo No 33, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta