Kapal penjelajah Jepang Noshiro
Noshiro (能代 ) adalah sebuah kapal penjelajah ringan kelas-Aganodalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (IJN) selama Perang Dunia II.[3] Dia dinamai dari Sungai Noshiro di Prefektur Akita di bagian utara Jepang.
Noshiro di Teluk Tokyo pada Juli 1943
| |
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Noshiro |
Dipesan | 1939 (Tahun Fiskal) |
Pembangun | Yokosuka Naval Arsenal |
Pasang lunas | 4 September 1941 |
Diluncurkan | 19 Juli 1942 |
Mulai berlayar | 30 Juni 1943[1] |
Dicoret | 20 Desember 1944 |
Nasib | Tenggelam pada 26 Oktober 1944 oleh pesawat USN |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal penjelajah kelas-Agano |
Berat benaman |
|
Panjang | 162 m (531 ft) |
Lebar | 15,2 m (50 ft) |
Daya muat | 5,6 m (18 ft) |
Tenaga | 100.000 shp (75.000 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 35 knot (65 km/h) |
Jangkauan | 6.300 mil laut (11.670 km) pada 18 knot (33 km/h) |
Awak kapal | 726 orang |
Awak | 700 awak + 26 opsir |
Sensor dan sistem pemroses | |
Senjata |
|
Pelindung |
|
Pesawat yang diangkut | 2 x pesawat terbang apung |
Fasilitas penerbangan | 1 katapel pesawat terbang |
Konstruksi
Noshiro yang lahir pada 19 Juli 1942 di Yokosuka dan baru bisa benar-benar selesai pada 30 Juni 1943. Awalnya ditempatkan di Armada Pertama IJN untuk mendapatkan pelatihan di Hashirajima. Tetapi, pada 15 Agustus 1943, Wakil Admiral Takeo Kurita merekrutnya untuk menjadi kapal bendera Skuadron Perusak 2 yang menjadi bagian dari armada keduanya, dan menjadi pewaris sah jabatan kapal bendera yang sebelumnya dipegang oleh Jintsuu yang tewas tepat sebulan yang lalu.
Berbeda dari peran yang sering dijalankan kakaknya, Noshiro lebih sering terlibat dalam beberapa pertempuran frontal di garis terdepan baik pertempuran skala besar sampai dengan pertempuran yang nyaris terlupakan oleh sejarah. Diantaranya adalah Pertempuran Kepulauan Gilbert, Pertempuran Kepulauan Solomon, Kampanye Guadalkanal (Pertempuran Teluk Empress Augusta), Operasi Galvanic yang dilancarkan Amerika Serikat, Pertempuran Laut Filipina, dan Pertempuran Teluk Leyte (Pertempuran Laut Shibuyan & Pertempuran Samar).
Beberapa catatan prestasinya adalah sebagai berikut. Pada masa Kampanye Guadalkanal, Noshiro pernah menjabat sebagai kapal bendera untuk armada yang terdiri dari enam kapal penjelajah berat (Atago, Takao, Maya, Suzuya, Mogami, dan Chikuma) dan empat destroyer di Rabaul. Pada November 1943, Noshiro berhasil menggagalkan 'kematian' Agano dengan sukses menariknya pulang ke Truk untuk diperbaiki. Sebagai kapal yang bertarung frontal di garis depan ia justru tak mengalami kerusakan apapun di pertempuran skala besar seperti Pertempuran Laut Filipina dan Pertempuran Laut Shibuyan. Dan pada Pertempuran Samar, ia menenggelamkan Aircraft Carrier USS Gambier Bay disamping juga melukai kapal pengawal Carrier USS White Plains; menjadikannya sebagai satu dari dua kasus pertempuran langka yang menenggelamkan kapal induk hanya dengan meriam kapal.
Nasib akhir
Sayangnya, sehari setelah prestasi langka tersebut, Noshiro menghadapi tiga gelombang serangan pesawat Avenger dari dua kapal induk Amerika lainnya (USS Wasp dan USS Cowpens) dimana 80 pesawat pembom torpedo dikerahkan untuk menyergap Armada Kurita tempat Noshiro bernaung di dalamnya. Noshiro termasuk salah satu yang tidak dapat menghindar terus-terusan dari serangan torpedo membuatnya terpojok dan tak bisa bergerak kemana-mana lagi. Gelombang keempat yang terdiri dari 28 pesawat pembom torpedo lainnya menyusul, dan semakin membuat nyawa Noshiro sudah pasti tak terselamatkan. Namun, sampai saat terakhirnya, Noshiro masih sempat menembak jatuh enam pesawat tersebut sebelum sang kapten memerintahkan untuk meninggalkan Noshiro dan berpindah ke kapal perusak Akishimo dan Hamanami.[4] Secara resmi, 26 November 1944 menjadi hari tewasnya Noshiro di perairan selatan Mindoro, Laut Sulu.11°42′N 121°41′E / 11.700°N 121.683°E Noshiro dihapus dari daftar kapal pada 20 Desember 1944.[5]
Catatan kaki
- ^ Lacroix, Japanese Cruisers, hal. 794.
- ^ a b c Eric Lacroix; Linton Wells II (1997). Japanese Cruisers of the Pacific War. Naval Institute Press. hal.578-579.
- ^ Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869-1945. Naval Institute Press. hlm. 111-112. ISBN 0-87021-893-X.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamacombinedfleet
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaNishida
Bacaan lanjutan
- Brown, David (1990). Warship Losses of World War Two. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-914-X.
- D'Albas, Andrieu (1965). Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II. Devin-Adair Pub. ISBN 0-8159-5302-X.
- Dull, Paul S. (1978). A Battle History of the Imperial Japanese Navy, 1941-1945. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-097-1.
- Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The drama of the Imperial Japanese Navy, 1895-1945. Atheneum. ISBN 0-689-11402-8.
- Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869-1945. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-893-X.
- Lacroix, Eric; Linton Wells (1997). Japanese Cruisers of the Pacific War. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-311-3.
- Roscoe, Theodore (1949). United States Submarine Operations in World War II. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-731-3.
- Stille, Mark (2012). Imperial Japanese Navy Light Cruisers 1941-45. Osprey. ISBN 1-84908-562-5.
- Whitley, M.J. (1995). Cruisers of World War Two: An International Encyclopedia. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-141-6.