François Coty

Revisi sejak 4 Januari 2018 01.26 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Menambah {{Commonscat}})

François Coty, 3 Mei 1874 – 25 Juli 1934 adalah politikus, ahli parfum dan pebisnis dari Perancis. Ia pendiri liga fasis Solidarité Française. Perusahaan yang ia dirikan kini bernama Coty, Inc, berbasis di New York.

François Coty
Berkas:Coty, François (Regards 1934-03-16).jpg
Coty in 1934.
Mayor of Ajaccio
Masa jabatan
May 1931 – August 1934
Sebelum
Pendahulu
Dominique Paoli
Pengganti
Hyacinthe Campiglia
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Joseph Marie François Spoturno

(1874-05-03)3 Mei 1874
Ajaccio, Corsica, France
Meninggal25 Juli 1934(1934-07-25) (umur 60)
Louveciennes, Yvelines, France
Partai politikThe Fasces (1925–1927)
Cross of Fire (1927–1933)
French Solidarity (1933–1934)
Suami/istri
Yvonne Alexandrine Le Baron
(m. 1900; his death 1934)
AnakRolande
Christiane
ProfesiBusinessman
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan pribadi

Joseph Marie François Spoturno lahir 3 Mei 1874 di Ajaccio, Korsika. Ia keturunan Isabelle Bonaparte, bibi dari Napoleon Bonaparte.[1]:9 Orangtuanya adalah Jean-Baptiste Spoturno dan Marie-Adolphine-Françoise Coti, bothkeduanya keturunan warga pemukim dari Genoa yang menemukan Ajaccio pada abad 15. Orangtuanya meninggal saat ia masih kecil dan ia dibesarkan oleh buyutnya, Marie Josephe Spoturno, dan setelah kematiannya, oleh neneknya Anna Maria Belone Spoturno, yang tinggal di Marseille.[2]:39

Setelah beberapa tahun mengabdi di militer, François bertemu sesama orang Korsika, Emmanuel Arène. Sebagai politisi, penulis, dan senator di masa depan, Arène segera menjadi mentor François, menawarkannya pekerjaan sebagai sekretaris. Di Paris, François menikahi Yvonne Alexandrine Le Baron dan mengadopsi nama Coty yang lebih kedengaran Perancis, sebuah variasi dari nama ibunya. Ia juga bertemu Raymond Goery, seorang ahli farmasi yang membuat dan menjual parfum di Paris. Coty lalu belajar membuat parfum dan menjualnya dengan nama Cologne Coty.[2]:49

Coty memiliki dua anak Roland dan Christiane. Meskipun menikah, Coty dikenal senang memelihara simpanan dan memiliki beberapa anak haram.[1]:23

Dunia parfum

Melalui Arène, Coty bertemu Antoine Chiris, senator dan keluarga Chiris, produsen dan distributor parfum sejak dahulu. Di pabrik Chiris di Grasse, Coty belajar dunia perparfuman dan mulai membuat wangi baru, La Rose Jacqueminot.[2]:61 Sekembalinya ke Paris pada 1904, Coty mulai menjual parfummnya ke department store, butik, dan pencukur rambut, namun kurang laku. Keberuntungannya mulai membaik setelah menjatuhkan parfumnya di konter Grands Magasins du Louvre, departement store di Paris. Tertarik oleh wanginya, pembeli segera mengerubungi dan membelinya. Parfum Coty habis dalam hitungan menit dan pemilik toko menawarkannya tempat khuss. [1]:14 Kesuksesan La Rose membuat Coty jadi jutawan dan menempatkan dirinya sebagai pemain utama dalam dunia parfum.

Coty adalah pembuat parfum dan marketer yang berbakat. Ia pertama kali yang menemukan bahwa bentuk botol yang menarik adalah hal penting dalam sukses sebuah parfum. Meskipun La Rose dijual dalam botol bekas minuman Baccarat, kolaborasi paling terkenal Coty adalah dengan seniman keramik dan perhiasan René Lalique. Lalique mendesain botol yang tepat untuk parfum awal Coty, seperti Ambre Antique dan L'Origan yang segera menjadi best seller. Ia juga mendesain labelnya, yang dicetak pada kertas emas dan huruf timbul.[3] Desain Lalique bergaya Art Nouveau yang relevan untuk masa itu.[4]:261

Selain merupakan pelopor desain botol parfum yang unik, Coty juga adalah yang memperkenalkan konsep parfum untuk pasar massal. Sebelum Cory, parfum adalah barang mewah, hanya kalangan kaya yang bisa membelinya. Coty sebaliknya, menawarkan berbagai lini harga agar bisa dibeli oleh berbagai kalangan, termasuk kalangan menengah dan pekerja. [5] Botol parfum Coty, walaupun juga diproduksi massal, tetap didesain hati-hati dan berkelas.[4] Coty juga menemukan ide menjual set wewangian, sebuah kotak hadiah yang berisi berbagai barang berpengharum, misalnya parfum dan bedak, sabun, krim, dan kosmetik dengan wangi yang cocok. [2]:24

Coty menyimpulkan pendekatan bisnisnya sebagai:

Berikan wanita produk terbaik, pasarkan dengan kemasan sempurna, cantik dalam kesederhanaannya, namun taste yang juga sesuai. Tetapkan harga yang masuk akal, dan kamu akan menyaksikan lahirnya bisnis dengan ukuran yang tidak akan disangka-sangka seluruh dunia.[2]:100

Tahun 1908, Coty memindahkan pabriknya ke Suresnes, di luar Paris. Ia membeli properti di daerah tersebut dan mulai membangun "La cité des Parfums", kompleks besar berisi laboratorium dan pabrik produknya."La cité" memiliki hingga 9.000 pekerja dan bisa memproduksi 100.000 botol sehari.[1] Ini memungkinkan Coty memenuhi permintaan yang meledak di Perancis dan luar negeri akan produknya.

Setelah Perang Dunia Pertama, permintaan parfum Perancis makin pesat. Banyak prajurit Amerika yang ditempatkan di Perancis selama perang membawa kembali parfum Coty untuk istri dan saudara mereka. Coty merasa pentingnya pasar Amerika dan mulai mendistribusikan produknya di sana.[4]:260,261

Pada tahun 1921, dengan pertolongan Jean Despres, Coty membuat cabang di Amerika untuk menangani perakitan dan distribusi produknya untuk pasar Amerika[6] Pabrik Amerika merakit parfum Coty dari bahan mentah yang dikirim dari Paris, sehingga bisa menghindarkan diri dari pajak tinggi untuk barang mewah yang diberlakukan Amerika Serikat. Ini memungkinkan Coty menerapkan harga kompetitif untuk prouknya. [4]:261 Kemudian ia juga membuka cabang di Inggris dan Romania.[5]

Coty kemudian mengembangkan lini produknya ke arah kosmetik dan perawatan kulit, dan mengembanhgkan distribusi hingga ke Eropa, Asia dan Amerika Latin. Pada tahun 1925, jutaan wanita sudah menggunakan bedak Coty.[1]:24 Produknya paling populer adalah bedak muka Air-spun , dirilis tahun 1934. Coty berkolaborasi dengan desainer fashion Léon Bakst untuk menciptakan keemasan Air-spun[2]:83 Produk ini begitu populernya sehingga Coty segera meluncurkan bedak Air-spun dengan aroma parfum populernya, misalnya L'origan dan Emeraude.[7]

Dunia politik

Coty dengan segera menjadi orang terkaya di Perancis. Kekayaannya ditaksir hingga US$34 juta pada tahun 1929. [8] Sejak awal, ia sudah tertarik menggunakan kekayaannya untuk menarik pengaruh publik dan kekuasaan politik. Pada 1923, setelah pemilihan yang hasilnya tipis, ia terpilih sebagai senator Korsika, namun hanya berumur pendek. Senat Perancis menganulir pemilihannya pada 1924 atas tuduhan menyogok suara. Kekalahannya di senat membuat Coty dendam dan berbalik melawan Republik Ketiga.[2] :117

Pada 1922, Coty membeli Le Figaro, koran konservatif yang dibaca kalangan atas. Melawan keinginan staffnya, Cory mengubah namanya menjadi Figaro saja dan memindahkan kantornya Rond-Point des Champs-Elysées.[2]:147 Di bawah pemilikan Cory, jurnal ini, yang awalnya agak moderat, mulai mengadopsi pandangan anti semit ekstrim kanan dalam politik dan ekonomi. Figaro banyak memproduksi artikel anti semit dan anti komunis, dan terkenal atas sikap oposisinya atas pemerintahan. Pandangan ekstrim Coty tidak disenangi pembacanya dan Figaro tidak lagi dibeli[2]:148

Pada tahun 1926, Coty bekerjasama dengan Perdana Menteri Raymond Poincaré untuk membuat tampungan dana untuk menstabilkan mata uang Perancis. Ia meminjamkan 100 juta Frank kepada pemerintah, namun tak pernah ditagih lagi. Coty ditinggalkan group yang ditunjuk untuk mengawasi dana tersebut, mungkin karena pandangan politiknya. Kecewa sekali lagi kepada pemerintah, Coty menuju masa nadirnya[2] :178

Pada tahun 1928, Coty meluncurkan L'Ami du peuple, koran dengan target kelas pekerja dengan harga lebih murah dari saingannya. Koran ini segera laris dan mendapat pembaca yang besar. [5] DiL'Ami du peuple, Coty, pengagum Benito Mussolini, berargumen untuk menurunkan Republik Perancis dan pendirian pemerintah fasis atau Bonapartis.[9]

Coty juga anti semit yang sengit. Ia menulis artikel panjang berseri diL'Ami du peuple, menuduh bankir dan ahli keuangan Yahudi meluncurkan aturan berdarah, keji, tak berperikemanusiaan, dan tiran, yang menyebabkan hancurnya dunia. Ia menyalahkan Yahudi sebagai penyebab terbentuknya komunisme, merampok Perancis dari kekayaan dan kejayaannya sebelum perang, serta menciptakan depresi ekonomi. Bahkan menurut Coty, Yahudi sudah beraliansi dengan Jerman dan bertanggung jawab atas meningkatnya kekuatan militer mereka. Tulisannya bukan tidak diawasi. Pada tanggal 1 Juli 1933, ia terbukti bersalah atas tindakan pencemaran nama baik atas veteran perang Yahudi di Perancis. [10]

Coty memberi bantuan finansial untuk beberapa organisasi ekstrim kanan, seperti Faisceau, partai fasis, dan Croix-de-Feu, veteran Perang Dunia Pertama. Namun ia segera mengakhiri bantuannya setelah beberapa tahun. Tahun 1933, ia mendirikan Solidarité Française, organisasi fasis dan paramiliterdikepalai dirinya sendiri dan temannya Maurice d'Hartoy. Group ini segera mencapai puncaknya pada krisis 6 Februari 1934, saat terjadi demonstrasi besar-besaran dan kemudian berkembang menjadi kerusuhan di Palais Bourbon, dengan tujuan meruntuhkan Republik Ketiga Perancis. Group ini dilarang sejak 1936 oleh pemerintahan Popular Front.

Referensi

  1. ^ a b c d e Healy, Orla (15 September 2004). Coty: the Brand of Visionary. New York, New York: Assouline. ISBN 2-84323-622-3. 
  2. ^ a b c d e f g h i j Toledano, Roulhac B.; Elizabeth Z. Coty (2009). François Coty: Fragrance, Power, Money. Gretna, Louisiana: Pelican. ISBN 978-1-58980-639-9. 
  3. ^ "L'origan the golden (advertisement)" (JPEG). Ad*Access On-Line Project – Ad #BH1654. John W. Hartman Center for Sales, Advertising & Marketing History, Duke University Rare Book, Manuscript, and Special Collections Library. 1950. Diakses tanggal 9 November 2009. 
  4. ^ a b c d Caldwell, Helen (1988), "1920–1929: The Decade of the French Mystique in the American Perfume Market" (PDF), Proceedings of the Fourth Conference on Historical Research in Marketing and Marketing Thought, hlm. 259–272, diakses tanggal 9 November 2009 
  5. ^ a b c Flanner, Janet (3 May 1930). "Perfume and Politics". The New Yorker. Diakses tanggal 20 October 2009. 
  6. ^ "Jean Despres, 84; Ex-Coty Executive Ran U.S. Operation". The New York Times. 11 September 1988. Diakses tanggal 27 December 2009. 
  7. ^ "Coty Airspun powder: shade-matched for flattery (advertisement)" (JPEG). Ad*Access On-Line Project – Ad #BH1634. John W. Hartman Center for Sales, Advertising & Marketing History, Duke University Rare Book, Manuscript, and Special Collections Library. 1941. Diakses tanggal 9 November 2009. 
  8. ^ "Milestones, Aug.6, 1934". Time Magazine. 6 August 1934. Diakses tanggal 23 November 2009. 
  9. ^ Lazareff, Pierre (1942). Deadline: the Behind-The-Scenes Story of the Last Decade in France. New York, New York: Random House. hlm. 41–45. 
  10. ^ Schneiderman, Harry, ed. (1934). "France 1933" (PDF). The American Jewish Yearbook 5695. Philadelphia: The Jewish Publication Society of America. 36: 167. Diakses tanggal 6 December 2009.