Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa (yang sebelumnya bernama Yonif 411/Raider) adalah salah satu kesatuan infanteri di dalam TNI-AD. Yonif Mekanis 411/Pandawa didirikan pada 1 Juni 1967 dengan markas di Kota Salatiga, Jawa Tengah setelah sebelumnya bermarkas di Klaten. Satuan ini merupakan organik Brigade Infanteri Mekanis 6/Tri Sakti Balajaya, Divisi Infanteri 2/Kostrad. Pada tanggal 24 Desember 2013 seluruh prajurit Yonif 411/Pandawa melaksanakan latihan pembentukan Yonif Raider dan melaksanakan tradisi penyambutan tunggul baru dengan lambang "Raider" dan yang kemudian Batalyon ini resmi menyandang nama Yonif 411/Raider dan pada tanggal 23 Agustus 2016 Yonif 411/Raider kembali berubah nama menjadi Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa yang dilengkapi dengan 14 unit kendaraan tempur M113 Armored Personnel Carrier buatan Amerika Serikat. [1][2]

Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa
Berkas:Yonif 411 pandawa.jpeg
Lambang Yonif 411/Pandawa
Dibentuk1 Juni 1967
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitPasukan Elit Infanteri
Bagian dariBrigif 6/Trisakti Baladaya
Markas BatalyonJalan Ahmad Yani, Kali Cacing, Sidomukti Kota Salatiga
JulukanYonmek Raider 411/Pandawa
MotoKanthi Pandawa Trus Manunggal
BaretHijau Tua
AlutsistaTank M113 A1 B-E APC
Situs webwww.kostrad.mil.id
Tokoh
DanyonMayor Inf Widi Rahman S.H.

Sejarah pembentukan

Masa pembentukan sebelum Batalyon K

Pada tahun 1950 di Solo, Jawa Tengah berdiri Brigade 5 yang kemudian berubah menjadi Brigade Panembahan Senopati (Brigade Petugas) dan memiliki 3 Batalyon masing-masing adalah

  1. Batalyon 351 berkedudukan di Klaten dengan Komandannya Mayor Soenitiyoso, dimana kemudian mendapat tugas operasi APRA dan penumpasan DI/TII Kartosuwiryo di daerah Jawa Barat
  2. Batalyon 352 serta
  3. Batalyon 353 dengan Komandannya Mayor Sudigdo.

Pada tahun 1951 ketiga Batalyon tersebut dilebur menjadi 4 Batalyon masing-masing dengan nama Batalyon 415, Batalyon 416, Batalyon 417 dan Batalyon 418 dibawah Resimen Infanteri 15. Batalyon 415 yang dipimpin oleh Mayor Sudigdo dan berkedudukan di Kleco Solo hanya berusia 1 tahun sebab pada tahun 1952 telah diubah menjadi Batalyon 444 begitu pun Batalyon 416, 417, 418 direorganisasi menjadi Batalyon 445 dan Batalyon 446. Batalyon 444 berkedudukan di Kleco Solo menjalankan tugas penumpasan DI/TII Jawa Tengah (Eks Kapten Djamil), penumpasan pemberontakan Batalyon 426 Kudus, pemadaman pemberontakan PRRI/Permesta tahun 1958 dan tugas operasi pembersihan sisa-sisa DI/TII tahun 1959 sebanyak 3 kali. Komandan Batalyon diserah terimakan dari Mayor Ranoe Widjojo kepada Mayor Moecalis pada tahun 1952 ini dicanangkan Surya sangkala pada kepala Tunggul satuan yang berbunyi “KANTI PANDAWA TRUS MANUNGGAL“. Surya sangkala ini mengandung angka 2591 yang diartikan sebagai tahun terbentuknya Batalyon yakni pada tahun 1952.

Penggabungan Batalyon 444 dan Batalyon 446 menjadi Batalyon K

Tahun 1961 Resimen Infanteri 15 berubah namanya menjadi Brigade Infanteri 6 dan Batalyon di lingkungan Brigif 6 pun direorganisasi masing-masing menjadi Batalyon 444, Batalyon 445 dan Batalyon 446 dan Batalyon 451, Batalyon 444 dipimpin berturut-turut oleh Mayor Marwotosoeko, Mayor Soeryo Soesilo, (Eks) Mayor Kaderi sedangkan Batalyon 446 dipimpin berturut-turut oleh Mayor Samsoeharto, Mayor Soerono dan Mayor Soedarso. Pada tahun 1961 Batalyon-Batalyon dalam jajaran Brigade Infanteri 6 secara bergantian ditugaskan didaerah CBN IV dan Jawa Barat dalam operasi pemulihan keamanan dalam negeri. Sedangkan dari bulan April 1954 sampai dengan bulan Mei 1965 seluruh Batalyon yang tergabung dalam jajaran Brigade Infanteri 6 melaksanakan tugas operasi dalam rangka penumpasan DI/TII Kahar Muzakar di daerah Sulawesi.Pada tanggal 1 Agustus 1965 Batalyon-batalyon dalam jajaran Brigade Infanteri 6 Direorganisasi menjadi Batalyon K, Batalyon L dan Batalyon M. Batalyon K inilah yang nantinya akan menjadi Batalyon 411, Batalyon K berkedudukan di Kleco (Solo) dan dipimpin oleh (Eks) Mayor Kaderi.

Masa Peralihan

Batalyon K menjadi Batalyon infanteri 411 Selama masa tugas di Kalimantan Selatan, Batalyon K mengamankan wilayah Kalimantan Selatan dikenal dengan Operasi Dwikora yang mencakup tugas teritorial. Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VII/Diponegoro Nomor : Skep-8/2/1966 tanggal 7 Februari 1966 dan Surat Perintah Komandan Brigade Infanteri 6 Nomor : Sprin-4119/5/1966 tanggal 3 Mei 1966, maka Batalyon K menjadi Batalyon Infanteri 411/Pandawa. Bulan Mei 1967 tugas Operasi Dwikora selesai, Pasukan Yonif 411 kembali ke Pulau Jawa, langsung dipindahkan dari Kleco ke Klaten. Jabatan Komandan Batalyon diserah terimakan dari Letkol Bambang Soesilo kepada Letkol Sugiri. Tugas Letkol Sugiri adalah membersihkan sisa-sisa pengaruh PKI. Setelah pasukan menempati pangkalan di Klaten, oleh Letkol Sugiri seluruh Pasukan dicutikan dengan maksud mengamankan alat persenjataan. Pada masa cuti tersebut, para perwira yang dicurigai terlibat G 30 S PKI dibebas tugaskan dan Bintara / Tamtama yang dicurigai dipindah tugaskan ke Irian Jaya. Sisa Pasukan hanya 61 orang. Untuk mengisi kekosongan Letkol Soegiri menerima 104 orang Bintara dari Brigif 4 sebanyak 399 orang Tamtama dari DODIK 5 Klaten serta beberapa orang Perwira dari AKABRI. Saat itulah peremajaan personel Batalyon yang bersih dari pengaruh PKI dijadikan hari sebagai lahirnya Batalyon Infanteri 411/Pandawa pada tanggal 1 Juni 1967. Tugas Operasi yang dilaksanakan oleh Yonif 411 adalah pembersihan dan penangkapan sisa-sisa G 30S PKI diantaranya yang dapat ditangkap adalah (eks) Peltu Markaban, (eks)Pelda Bimo, Towijan alias Marjo Suharjo gembong PKI CDB Jawa Tengah.

Pada Tahun 1974 berdasarkan ST Danbrigif 6 Nomor : ST/108/XII/1974 tanggal 14 Desember 1974, Markas besar Yonif 411 dipindahkan dari Klaten ke Salatiga (kecuali satu kompi senapan) dan pada tahun 1978 berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VII/Diponegoro Nomor : Skep /11/I/1978 tanggal 20 Januari 1978, status organik Yonif 411 Brigif 6 beralih dari Kodam VII Diponegoro ke Kostrad dan pada tahun 1986 secara keseluruhan I Batalyon penuh berada di Salatiga.

Komandan Yonif 411/Raider

  1. LETKOL INF BAMBANG S (ALM) (TAHUN 1966-1967)
  2. LETKOL INF SUGIRI (TAHUN 1967-1968)
  3. LETKOL INF SUKOWO (TAHUN 1968-1970)
  4. LETKOL INF RAMELAN JW (TAHUN 1970-1973)
  5. LETKOL INF M. SALIM AR (TAHUN 1973-1975)
  6. MAYOR INF NAMURI ANOM (TAHUN 1975-1976)
  7. MAYOR INF SADELI MOCHTAR (TAHUN 1976-1977)
  8. LETKOL INF R SOEWARNO (TAHUN 1977-1978)
  9. MAYOR INF NAMURI ANOM (TAHUN 1978-1979)
  10. MAYOR INF UNTUNG S (TAHUN 1979-1981)
  11. LETKOL INF HARYONO (TAHUN 1981-1983)
  12. LETKOL INF FERRY FX T (TAHUN 1983-1985)
  13. LETKOL INF A. RASYID G (TAHUN 1985-1988)
  14. MAYOR INF MAKMUR SYAH (TAHUN 1988-1990)
  15. MAYOR INF ALBERT UMBOH (TAHUN 1990-1991)
  16. LETKOL INF DARMAWI C (TAHUN 1991-1994)
  17. LETKOL INF SONNY ES (TAHUN 1994-1995)
  18. BRIGJEN TNI UDIN SUPIDIN (TAHUN 1995-1997)
  19. LETKOL INF BAMBANG H (TAHUN 1997-1999)
  20. BRIGJEN TNI KOMARUDDIN S (TAHUN 1999-2001)
  21. LETKOL INF MULYONO SYAH (TAHUN 2001-2002)
  22. MAYOR INF ARIF SUJATMIKA (TAHUN 2002-2003)
  23. LETKOL INF ACHMAD MARZUKI (TAHUN 2004-2006)
  24. LETKOL INF ASEP SUDRADJAT (TAHUN 2006 -2009)
  25. LETKOL INF WACHID APRILIYANTO (TAHUN 2009-2010)
  26. LETKOL INF TEGUH WARDOYO (TAHUN 2010-2011)
  27. LETKOL INF DEDI ISWANTO (TAHUN 2011 -2012)
  28. MAYOR INF GUNAWAN PERMADI, S.E. (TAHUN 2012 s.d.2013)
  29. MAYOR INF HENDHI YUSTIAN (TAHUN 2013 s.d 2014)
  30. MAYOR INF NANDANG DIMYATI, S. IP., (TAHUN 26 Agustus 2014 s.d. 2016)
  31. MAYOR INF RYZADLY SYAHRAZZY THEMBA, S.SOS.(TAHUN 2016 s.d. 12 DESEMBER 2017)
  32. MAYOR INF WIDI RAHMAN (12 DESEMBER 2017 - SEKARANG)

Referensi