Takerharjo, Solokuro, Lamongan
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Takerharjo adalah desa di kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Indonesia.
Takerharjo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Lamongan | ||||
Kecamatan | Solokuro | ||||
Kode Kemendagri | 35.24.15.2007 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Oleh masyarakat sekitar, desa Takerharjo biasa disebut Takeran atau Keran.
Konon nama Takerharjo berasal dari kata takeran (Bhs. Jawa yang berarti alat penakar beras atau menakar beras).
Kata sahibul hikayat, duhulu kala di daerah sekitar SD Inpres sekarang ini, orang biasanya melakukan jual beli beras. Banyak orang berdatangan ke daerah itu untuk menjual / membeli beras.
Daerah itu kemudian disebut Takerharjo, yang artinya tempat jual beli beras yang ramai.
Masih kata sahibul hikayat, konon pada jaman dahulu ada seorang pangeran Majapahit sedang dalam perjalanan menuju Demak.
Di tengah perjalanan, di daerah yang sekarang bernama desa Takerharjo itu sang pangeran menderita sakit dan meninggal dunia.
Jasad sang pangeran akhirnya di makamkan di daerah itu.
Untuk merawat dan menjaga makam sang pangeran, sang abdi, yang konon di antaranya bernama Mbah Plontang akhirnya menetap di daerah itu, lokasinya di ujung barat areal yang sekarang menjadi makam desa.
Di lokasi itu, dulunya juga ada sebuah bangunan masjid, yang sisa-sisa pondasinya, samar-samar sekarang masih bisa dilihat di antara semak dan rerumputan.
Makam Mbah Plontang berada di ujung barat makam desa.
Sedangkan makam sang pangeran yang disebut Panji itu, berada di sebelah utara desa Takerharjo.