Martabak mesir
Martabak Mesir atau Martabak Kubang adalah kudapan yang terbuat dari adonan tepung yang berisi telur, daging berbumbu, dan daun bawang. Martabak Mesir merupakan makanan khas dari Nagari Kubang, sebuah nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Masyarakat di luar Sumatera Barat, lebih sering menyebutnya sebagai Martabak Kubang. Adapula yang menyebutnya sebagai Martabak Padang, karena masyarakat non Minangkabau lebih mengenal etnis penjualnya sebagai Orang Padang. [1]
Martabak Mesir terlihat serupa dengan martabak telur, namun berbeda dari bahan-bahan yang digunakan maupun penyajiannya. Makanan ini juga merupakan perpaduan antara cita rasa Timur Tengah - India dengan citarasa lokal Minang. [2]
Sejarah
Asal usul martabak, termasuk martabak Mesir, adalah dari Timur Tengah dan India. Martabak berasal dari kata mutabbaq (bahasa Arab: مطبق) yang berarti "terlipat", merujuk pada makanan roti pipih yang dilipat-lipat saat pembuatannya. Dulu sembari berdagang, terjadi pula akulturasi budaya Arab dan India dengan masyarakat setempat, termasuk dalam hal makanan. Martabak oleh bangsa Arab dan India disajikan dengan berbagai macam jenis olahan dan rempah rempah.
Istilah "Mesir' pada martabak ini muncul karena saat itu makanan ini pertama kali dibawa oleh orang Arab dan India berkulit hitam. Kemudian menjadi salah kaprah oleh masyarakat setempat dan disebut sebagai "Orang Mesir". Hingga akhirnya dinamakan Martabak Mesir oleh masyarakat setempat[2].
Terlepas dari itu, masyarakat setempat menyukai martabak tersebut hingga dipadukan dengan citarasa Minangkabau. Campuran daging giling yang digunakan sebagai isian martabak dicampurkan dengan beragam rempah hingga menyerupai daging Rendang.
Perbedaan dengan Martabak Telur
Sepintas martabak mesir dan martabak telur akan terlihat sama ketika akan dimakan, begitupun asal muasal yang juga sama yaitu dari makanan Arab dan India. Namun, perbedaan tempat saat pertama kali diperkenalkan membuatnya berkembang menjadi sedikit berbeda. Martabak yang diperkenalkan di Sumatera Barat berkembang menjadi Martabak Mesir[3], sedangkan martabak yang diperkenalkan di Jawa Tengah berkembang menjadi Martabak Telur[4].
Perbedaan lainnya yaitu dari bahan yang digunakan. Untuk isiannya, keduanya memakai daun bawang, telur, dan daging giling. Telurnya bisa pilih antara telur ayam dan telur bebek, sedangkan dagingnya bisa pakai daging giling ayam atau sapi. Untuk bumbu daging martabak telur umumnya lebih sederhana, yakni bawang bombay, bawang putih, dan garam-merica secukupnya. Sedangkan bumbu daging martabak mesir adalah bawang merah, bawang putih, pala, lengkuas, jahe, jintan, bunga lawang, daun atau bubuk kari, daun salam, dan bahkan santan, menyerupai Rendang[2].
Salah satu keunikan lain yang membedakan citarasa keduanya adalah bahan minyaknya. Martabak telur umumnya menggunakan minyak kelapa untuk menggoreng martabak, sedangkan martabak mesir pakai margarin atau minyak samin.
Kedua jenis martabak ini sama-sama disajikan dengan kuah cuka yang terasa pedas-asam, namun tetap memiliki perbedaan.Kuah cuka martabak telur dibuat dari gula merah, air asam atau cuka, air, dan garam secukupnya dengan diberi tambahan potongan wortel, bawang merah, timun, dan cabe rawit. Namun, campuran kuah cuka untuk martabak mesir lebih sederhana, yakni potongan bawang bombay, cabe rawit, dan tomat[2].
Martabak telur biasanya disantap dengan mengambil sepotong bagian martabak lalu dicelupkan pada kuah cuka. Namun, jika disantap di rumah makan khas Minang atau Sumatera, kuah cuka biasanya langsung dituangkan ke atas sepiring martabak mesir yang sudah dipotong-potong[1].
Rujukan
- ^ a b "Gurih Berempah Martabak Kubang dari Sumatra Barat". detikfood. Diakses tanggal 2018-01-07.
- ^ a b c d "Ini Loh Bedanya Martabak Telur vs Martabak Mesir, Jangan Tertukar!". resepkoki.id. Diakses tanggal 2018-01-07.
- ^ iskundarti, etik. "Resep Martabak Kubang Khas Padang". www.masakandapurku.com. Diakses tanggal 2018-01-07.
- ^ mts07. "Asal Usul Martabak". KASKUS. Diakses tanggal 2018-01-07.