Bahasa Aceh

bahasa Aceh-Chamik yang mayoritas dituturkan oleh suku Aceh

Bahasa Aceh merupakan bagian dari Keluarga Bahasa Malayo-Polinesia. Bahasa ini dituturkan di Nanggröe Aceh Darussalam, dominan di sebagian besar wilayah kecuali di Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Aceh Tenggara dan Simeulue. Ada kemungkinan Bahasa Aceh ini ada keserupaan dengan Bahasa Cham dan Bahnar di Kamboja dan Vietnam.

Ejaan

Bahasa Aceh telah mengalami berulang kali perubahan ejaan, mulai penggunaan huruf Arab, huruf Latin ejaan lama, dan sekarang adalah Ejaan Yang Disempurnakan. Berikut adalah pedoman ejaannya:

  • Ee dibaca seperti huruf "e" dalam kata "besuk", dsb. Contohnya: le (banyak).
  • Éé dibaca seperti huruf "e" dalam kata "besok", dsb. Contohnya: lé (oleh).
  • Èè dibaca seperti huruf "e" dalam kata "kue", "kece", "bete" dsb.Contohnya: lè (dulu).
  • Öö tidak ditemui padanannya dalam bahasa Indonesia
  • Ôô dibaca seperti huruf "o" dalam kata "soto", "foto", dsb. Contohnya: bôh (taruh).
  • Oo dibaca seperti huruf "o" dalam kata "bola", "tolong" dsb. Contohnya: boh (buah)

Contoh

  • Peu haba? = Apa kabar?
  • Haba gèt = Kabar baik.
  • Lôn piké geutanyoë han meureumpok lé = Saya kira kita takkan bersua lagi.
  • Lôn jép ië u muda = Saya minum air kelapa muda.
  • agam ngön inong = pria dan wanita
  • lôn = saya
  • kah, droën = kamu, anda
  • han = tidak
  • na = ada
  • pajôh = makan
  • jih, dijih, gobnyan = dia, beliau
  • Ceudah that gobnyan = Tampan sekali dia.