Ubay bin Ka'ab
Ubay bin Kaab (bahasa Arab: أبي بن كعب) (meninggal 639), yang juga dikenal sebagai Abu Mundhir ("ayah Mundhir"), adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dan terpandang di antara komunitas kaum Muslim awal.
Biografi
Ubay adalah kaum Anshar yang berasal dari Bani Khazraj dan merupakan salah seorang dari Yathrib (Madinah) yang pertama-tama menerima Islam dan melakukan bai'at kepada Nabi Muhammad di Aqabah, sebelum terjadinya peristiwa hijrah. Ia turut mengambil bagian dalam pertempuran Badr dan peperangan lain sesudahnya.
Ubay termasuk salah seorang yang pertama-tama mencatatkan ayat-ayat Al Qur'an ke dalam bentuk tulisan, karena Ubay merupakan salah seorang penulis bagi Nabi Muhammad. Ubay diriwayatkan memiliki suatu mushaf khusus susunannya sendiri [1], dan ia termasuk di antara para sahabat yang merupakan penghapal Al Qur'an (hafiz).
Ubay juga adalah anggota kelompok penasihat (mushawarah) yang dibentuk oleh khalifah Abu Bakr sebagai tempat bertanya atas berbagai permasalahan. Dewan tersebut terdiri dari Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Muadz bin Jabal, Zaid bin Tsabit dan Ubay bin Kaab sendiri. Setelah menjadi khalifah, Umar bin Khattab kemudian juga meminta nasihat dari kelompok yang sama. Secara spesifik, ia meminta nasihat mengenai fatwa-fatwa kepada Utsman, Ubay and Zaid bin Tsabit.
Ubay meninggal dunia pada tahun 29 H atau 639 M, yaitu pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.
Pandangan Sunni
Sunni memasukkannya ke dalam Hadits mempelajari Qur'an dari empat orang, dimana menurut hadits tersebut, Muhammad mengatakan: "Pelajari Qur'an dari empat orang: Abdullah bin Mas'ud, Salim Mawla Abu Hudhayfah, Ubay bin Kaab dan Muadz bin Jabal"
Pandangan Syi'ah
Ia mendapat penghargaan dari kalangan Syi'ah sejak ia menolak untuk berbai'at kepada Abu Bakar, sampai Ali bin Abi Thalib melakukannya.[2].