Teresa Teng

penyanyi Taiwan (1953-1995)
Revisi sejak 29 Januari 2018 02.53 oleh Veracious (bicara | kontrib) (Pranala luar: pranala luar)

Teresa Teng (29 Januari 1953 – 8 Mei 1995), kadang-kadang namanya ditulis Teresa Tang, Teresa Deng atau Deng Li-jun, adalah seorang penyanyi legendaris dari Taiwan. Ia terkenal di antara komunitas masyarakat berbahasa Mandarin dan di seluruh Asia Timur, termasuk Jepang, selama kurang lebih 30 tahun. Ia terkenal hingga hari ini oleh karena lagu-lagunya yang merakyat dan bernada balada romantis.

Teresa Teng
Berkas:TW Taipei 中正紀念堂 Chiang Kai-Shek Memorial Hall - Teresa Teng photo magazine n service counter Feb-2013.JPG
Nama Tionghoa鄧麗君 (Tradisional)
Nama Tionghoa邓丽君 (Sederhana)
PinyinDèng Lìjūn (Mandarin)
Jyutpingdang6 lai6 gwan1 (Kanton)
Nama LahirTeng Li-Chun
LeluhurDaming, Hebei, China
AsalRepublik Tiongkok (Taiwan)
MakamChin Pao San
25°15′04″N 121°36′14″E / 25.251°N 121.604°E / 25.251; 121.604
Nama LainTeresa Tang, Teresa Deng
PekerjaanPenyanyi
GenreMandopop, Cantopop, J-Pop
InstrumenVokal
LabelPolydor, PolyGram
Tahun aktif1967 – 1995

Teresa merekam beberapa lagu terkenal, termasuk "Kapankah Kau Akan Kembali (pinyin: Hé Rì Jūn Zài Lái). Selain lagu-lagunya yang berbahasa Mandarin, ia juga pernah merekam lagu-lagu dalam Bahasa Hokkien, Kanton, Jepang, Indonesia dan Inggris.

Terea Teng meninggal dunia akibat serangan asma akut ketika sedang berlibur di Chiang Mai, Thailand, dalam usia 42 tahun (43 tahun menurut Kalender Tionghoa) pada tanggal 8 Mei 1995. Ia dimakamkan bagai seorang pahlawan di Taiwan, dengan bendera Taiwan menutupi peti matinya dan Presiden Taiwan saat itu, Lee Teng-hui, menghadiri pemakamannya.

Teresa dimakamkan di sebuah kaki gunung di Chin Pao San (Jinbaoshan, arti harafiahnya Gunung Harta Karun Emas), dalam sebuah kompleks pemakaman dekat Jinshan, dekat Taipei, Taiwan. Sebuah patung dirinya dalam pakaian pertunjukan dipajang, diiringi dengan musik lagu-lagunya sebagai latar belakangnya, didirikan sebagai tugu peringatan di tempat pemakamannya tersebut. Disana juga terdapat sebuah piano elektronik raksasa di mana para pelayat dapat memainkannya dengan menginjak balok-balok piano tersebut. Makamnya ini sangat sering dijunjungi oleh para penggemarnya --- sebuah kebiasaan yang sangat berbeda dengan tradisi Tionghoa untuk mengunjungi pemakaman pada umumnya.

Sebuah rumah yang dibeli Teresa pada tahun 1986 di Hongkong beralamatkan Jalan Carmel Street nomor 18 juga menjadi tempat tujuan kunjungan para penggemarnya terutama begitu ketika berita kematiannya tersebar. Rencana penjualan rumah tersebut untuk membiayai sebuah museum di Shanghai diberitakan pada tahun 2002, dan kemudian menjadikannya terjual sebesar 32 juta dollar Hongkong. Rumah itu ditutup untuk umum semenjak tanggal 29 Januari 2004, hari di mana Teresa seharusnya berulang tahun ke-51.

Untuk memperingati tahun ke-10 kematiannya, Teresa Teng Culture and Education Foundation meluncurkan kampanye berjudul "Feel Teresa Teng". Selain merencanakan konser di Hongkong dan Taiwan, para penggemarnya juga melayat ke makamnya di Chin Pao San. Juga, sebagian gaun-gaun, perhiasan dan barang-barang pribadi Teresa juga dipajang dalam sebuah eksibisi di Yuzi Paradise, sebuah taman kesenian di luar kota Guilin, Tiongkok.

Pada bulan Mei 2002, patung lilin Teresa Teng dipajang untuk umum di museum lilin Madame Tussauds di Hongkong.

Lihat Pula

Referensi

"Teresa Teng in loving memory forever", China Daily, 2005-05-08.

Pranala luar

Didahului oleh:
George Lam
Golden Needle Award of RTHK Top Ten Chinese Gold Songs Award
1995
Diteruskan oleh:
Alan Tam