Lini masa sejarah pameran seni di Indonesia

Revisi sejak 29 Januari 2018 04.55 oleh Madyn (bicara | kontrib) (uji coba penambahan isi artikel)

Halaman ini merupakan lini masa dari sejarah seni di Indonesia. Jangka waktu terbagi menjadi dua periode besar pra- dan pasca-Kemerdekaan.

Pra-Kemerdekaan

1700-an

1800-an

1900-an - 1945

  • 1900 - Bioskop pertama dibuka di Batavia yang bernama Gambar Idoep.[1]
  • 1902 - Nederlandsch Indische Kunstkring atau NIK (Asosiasi Lingkar Seni Hindia Belanda) didirikan.[1]
  • 1902 - Pameran 80 lukisan berjudul Nederlandsch-Indische en Europeesche Meesters (Maestro Hindia Belanda dan Eropa) kerja sama antara Nederlandsch Indische Kunstkring dengan Arti et Amicitae.
  • 1902—1918 - Bermunculan banyak kunstkring (perhimpunan peminat seni) di Hindia Belanda, pada tahun 1918 terdapat 28 kunstkring.[1]
  • 1905 - Pameran tunggal pertama yaitu berupa karya etsa dan gambar di Bali, Hindia Belanda oleh W.O.J. Nieuwenkamp, seorang seniman Eropa.[1]
  • 1906 - Pameran Rembrandttentoonstelling Photogravures yang menampilkan karya ciptaaan ulang milik Rembrandt van Rijn. Pameran berlangsung di beberapa kota, pertama yaitu Batavia dengan pengunjung lebih dari 3.600 orang serta dilanjutkan ke Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan Medan.[1]
  • 1913 - Pameran tunggal seorang seniman Jerman bernama Max Fleischer.[1]
  • 1914 - Perubahan nama Nederlandsch-Indische Kunstkring (NIK) menjadi Bataviasche Kunstkring (BK).[1]
  • 1929 - Pameran tunggal Rudolf Bonnet di Bataviasche Kunstkring[1]

Pasca-Kemerdekaan

1945 - 1950

1950an

1960an

1970an

1980an

1990an

2000an

2010an

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i Esche, Charles; Hujatnika, Agung (2017). Art Turns. World Turns. Exploring the Collection of the Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara. Jakarta: The Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN). ISBN 978-602-50539-0-0.