Tari Alusu

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 30 Januari 2018 06.52 oleh Rachmat04 (bicara | kontrib) (Dikembalikan ke revisi 13664078 oleh Aripirak (bicara).)

Tari Alusu atau Sere Alusu Mabbite Arung Pigi adalah tari rakyat yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan. Tarian ini juga dinamakan Sere Alusu di daerah Bone dan Sere Laloso di daerah Bugis. Menurut kebiasan Bone, tari ini sudah ada sejak raja Tumanurung berkuasa pada abad ke-14M. [1]"Proses Kreasi Tari Alusu' sebagai Tari Penyambutan di Kabupaten Bone". Catharsis. Diakses tanggal https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/catharsis/article/view/17033. 

Sejarah penamaan

Nama tarian ini diambil dari nama properti tari yang disebut lalosu. Lalosu merupakan alat yang berupa seruas bambu dan dibungkus dengan anyaman daun lontar. Ujungnya diberi semacam bentuk kepala ayam jantan, burung nuri atau alo (burung enggang), sedang pada ujung yang lain diberi semacam ekor unggas tersebut, dan badan lalosu itu dibungkus dengan kain warna merah atau kuning.

Tari Alusu dimainkan oleh para bissu yaitu pendeta ada setempat yang bertugas melaksanakan upacara-upacara seperti misalnya pada waktu pelantkan raja, penerimaan tamu agung, upacara kelahiran, kematian, dan sebagainya.

Makna tarian

Makna tarian Alusu terlihat dari gerakan-gerakan yang muncul saat menari. Gerakan-gerakan tari itu adalah :

  1. permohonan keselamatan;
  2. melukiskan persatuan dan kesatuan, saling memperingatkan demi kebaikan (gerakan: Sere Langko);
  3. keluwesan dan budi pekerti yang tinggi (gerakan: Sere Lemmak);
  4. semangat kepahlawan dan cinta tanah air (gerakan: Sere Patampa dan Sere Moloku).

Instrumen tarian

Tarian ini diiring oleh alat berupa gendang dan gong. Untuk kostum, penari wanita menggunakan kostum yang terdiri atas baju bodo dan sarung sutera. Untuk asesorisnya berupa perhiasan-perhiasan seperti kalung, anting-anting, hiasan kepala, pinang goyang dan sebagainya.

  1. ^ Ensiklopedi Tari Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1981. hlm. 17.