Tengku Rizal Nurdin

politisi Indonesia

Mayor Jenderal TNI (Purn) Haji Tengku Rizal Nurdin (21 Februari 1948 – 5 September 2005) adalah Gubernur Sumatera Utara ke-14, menjabat dari tahun 1998 hingga meninggal dunia pada 5 September 2005. Saat itu ia sedang bertugas dalam periode keduanya (2003-2008). Pada periode sebelumnya (1998-2003), Rizal Nurdin juga merupakan gubernur Sumut.

Mayor Jenderal TNI (Purn)
Tengku Rizal Nurdin
Berkas:Rizalnurdin.jpg
Tengku Rizal Nurdin
Gubernur Sumatera Utara 14
Masa jabatan
15 Juni 1998 – 5 September 2005
PresidenB.J. Habibie
Abdurahman Wahid
Megawati Soekarnoputri
Susilo Bambang Yudhoyono
WakilRudolf Pardede
Pangdam Bukit Barisan
Masa jabatan
1997–1998
Sebelum
Pendahulu
Sedaryanto
Pengganti
Ismed Yuzairi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1948-02-21)21 Februari 1948
Indonesia Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia
Meninggal5 September 2005(2005-09-05) (umur 57)
Indonesia Medan, Sumatera Utara, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriHj. N.R. Siti Maryam
Alma materAkmil 1974
PekerjaanMiliter
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Sebelum menjadi Gubernur, dia adalah Pangdam I Bukit Barisan tahun 1997, dengan Pangkat Mayor Jenderal. Nurdin terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara pada 15 Juni 1998. Jabatan Gubernur Sumut untuk periode kedua disandangnya pada 24 Maret 2003, dan seyogyanya berakhir pada 15 Juni 2008.

Tengku Rizal Nurdin yang berdarah Melayu dan Minang ini, merupakan kakak kandung dari Tengku Erry Nuradi, wakil gubernur Sumatera Utara periode 2013-2018.[1][2]

Dari pernikahannya dengan Hj. N.R. Siti Maryam (lahir tahun 1948), Rizal memperoleh dua orang putri, yaitu T. Armilla Madiana dan T. Arisma Mellina. Selain itu, Rizal Nurdin juga adalah Ketua KONI Sumut.

Ia meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Mandala Airlines pada 5 September 2005 di Medan. Saat itu ia sedang berada dalam perjalanan untuk menghadiri rapat mendadak dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pada malam harinya.[3]

Tengku Rizal Nurdin dianugerahi Bintang Mahaputra oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 9 November 2005 berkaitan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2005 dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 083/TK/2005[4]

Pendidikan

  1. SD - tamat tahun 1961 di Medan
  2. SMP - tamat tahun 1964 di Medan
  3. SMA - tamat tahun 1967 di Medan
  4. FISIP - tamat tahun 1996 di Jakarta

Pendidikan militer

  1. Sussarpara - 1969 di Batujajar
  2. Akabri Darat - 1971 di Magelang
  3. Sussarcabif - 1971 di Bandung
  4. Ranger/Airbone Course - 1974 di Amerika Serikat
  5. Kursus Instruktur - 1980 di Amerika Serikat
  6. Inf Mortar Training - 1980 di Amerika Serikat
  7. Inf Off Advance Course - 1980 di Amerika Serikat
  8. Sus Dan Yonif - 1985 di Bandung
  9. Seskoad - 1988 di Bandung

Riwayat pangkat

  1. Letnan Dua - 1 Desember 1971
  2. Letnan Satu - 1 April 1974
  3. Kapten - 1 April 1977
  4. Mayor - 1 Oktober 1981
  5. Letnan Kolonel - 1 Oktober 1986
  6. Kolonel - 1 Oktober 1992
  7. Brigadir Jenderal TNI - 1 Februari 1995
  8. Mayor Jenderal TNI - 1 Agustus 1997

Karier

  1. Danton Brigif Linud 18 Kostrad - 1972
  2. Danton 3/A Yon 502 Kostrad - 1973
  3. Danki A Yonif 502 Kostrad - 1976
  4. Danyonif 321 Brigif 13 - 1985
  5. Dandim 0403 Rem 044 Gapo - 1988
  6. Kepala Perwakilan UN-Untac di Laos - 1993
  7. Dan Secapa TNI Angkatan Darat - 1995
  8. Kepala Staf Kodam I Bukit Barisan - 1996
  9. Panglima Kodam I Bukit Barisan - 1997
  10. Gubernur Sumatera Utara - 1998–2003
  11. Gubernur Sumatera Utara - 2003-2005

Rujukan

Jabatan militer
Didahului oleh:
Sedaryanto
Pangdam Bukit Barisan
1997–1998
Diteruskan oleh:
Ismed Yuzairi
Jabatan politik
Didahului oleh:
Raja Inal Siregar
Gubernur Sumatera Utara
1998–2005
Diteruskan oleh:
Rudolf Pardede