Kepulauan Pitcairn

wilayah seberang laut Inggris di Samudra Pasifik Selatan
Revisi sejak 3 Februari 2018 08.44 oleh Farid.thoyib (bicara | kontrib) (Penambahan keterangan serta perbaikan redaksi dari terjemahan versi bahasa Inggris)

Kepulauan Pitcarin, resminya bernama Kepulauan Pitcairn, Henderson, Ducie dan Oeno, adalah kumpulan dari empat pulau-pulau vulkanis di selatan Samudera Pasifik. Keempat pulau tersebut tersebar beberapa ratus mil di samudera pasifik dan memiliki daratan yang kalau digabungkan luasnya menjadi 47 hektar kilometer, dimana pulau Henderson merupakan pulau terluas yang meliputi 86% keseluruhan daratan. Namun demikian hanya Pulau Pitcairn yang berpenghuni.

Pitcairn merupakan negara berjurisdiksi yang paling sedikit memiliki warga negara. Penghuni pulau Pitcairn adalah para awak kapal yang terlibat dalam peristiwa di Dahagi di atas HMS Bounty, serta warga Tahiti yang turut dibawa para pendahagi, seperti yang diceritakan di novel Mutiny on the Bounty, yang menjadi tema beberapa film. Sejarah pulau Pitcairn ini terlihat jelas dari nama-nama marga penghuninya yang merupakan keturunan dari para awak kapal HMS Bounty.

Sejarah

Artikel utama: Sejarah Kepulauan Pitcairn

Pemukim Polinesia di Pitcairn dan Kepunahannya

Pemukim awal di Kepulauan Pitcairn adalah orang Polinesia yang tampaknya telah tinggal di P. Pitcairn dan P. Henderson, serta P. Mangareva 400 kilometer (250 mil) di barat laut, selama beberapa abad. Mereka saling memperdagangkan barang sehingga terbentuk ikatan sosial di antara tiga pulau tersebut. Ikatan sosial yang terjalin melalui pelayaran kano itu, membantu populasi kecil yang ada di setiap pulau untuk bertahan hidup dalam sumber daya yang terbatas. Ketika sumber daya alam yang penting berkurang, perdagangan antar pulau itupun terganggu dan terjadilah perang sipil di P. Mangareva, yang menyebabkan populasi manusia di Henderson dan Pitcairn berkurang dan akhirnya punah.[1]

Meskipun sebagian arkeolog percaya bahwa orang Polinesia tinggal di Pitcairn hingga akhir abad ke-15, pulau-pulau tersebut tidak berpenghuni ketika mereka ditemukan kembali oleh orang Eropa.

Kedatangan Orang Eropa

Kepulauan Ducie dan Henderson ditemukan oleh pelaut Portugis Pedro Fernandes De Queiros, yang berlayar untuk Kerajaan Spanyol, pada tanggal 26 Januari 1606. Dia menamakan keduanya La  Encarnación ( "Inkarnasi") dan San Juan Bautista ( "Santo Yohanes Pembaptis"). Namun, beberapa sumber menyatakan keraguan tentang mana yang dari pulau-pulau yang dikunjungi dan diberi nama oleh Queiros. Kemungkinan La  Encarnación sebenarnya adalah P. Henderson, dan San Juan Bautista mungkin P. Pitcairn.

Pulau Pitcairn terlihat pada 3 Juli 1767 oleh awak kapal Inggris HMS Swallow, di bawah komando Kapten Philip Carteret. Pulau itu dinamai dengan mengambil nama Taruna Robert Pitcairn, salah seorang awak kapal yang berusia lima belas tahun yang merupakan orang pertama yang melihat pulau tersebut. Robert Pitcairn adalah putra Mayor Angkatan Laut Inggris John Pitcairn, yang kemudian tewas di Pertempuran Bunker Hill dalam Revolusi Amerika .

Carteret, yang berlayar tanpa kronometer laut yang saat itu baru saja ditemuka , memetakan Pulau Pitcairn di 25 ° 2'S 133 ° 21'W. Meskipun perkiraan garis lintangnya cukup akurat, namun perkiraan garis bujurnya meleset sekitar 3 ° (330 km). Hal ini membuat Pitcairn sulit untuk ditemukan, seperti kegagalan Kapten James Cook untuk menemukan pulau tersebut pada bulan Juli 1773.[2]

Pada tahun 1790 sembilan dari para awak kapal pelaku dahagi di Kapal Bounty bersama dengan penduduk asli Tahiti (enam pria, sebelas wanita dan seorang bayi perempuan), menetap di Kepulauan Pitcairn dan membakar Kapal Bounty .Sisa-sisa dari peristiwa tersebut masih terlihat di bawah air di Bounty Bay, yang ditemukan pada tahun 1957 oleh Explorer National Geographic Luis Marden. Meskipun pemukim bertahan hidup dengan bertani dan memancing, periode awal pemukiman ditandai dengan ketegangan yang serius di antara mereka. Alkoholisme, pembunuhan, penyakit lainnya merenggut nyawa para pemberontak dan orang-orang Tahiti. John Adams dan Ned Young mulai kembali kepada kitab suci dan menggunakan Alkitab sebagai panduan mereka untuk membangun masyarakat baru dan damai. Young akhirnya meninggal karena infeksi asma.

P. Ducie ditemukan kembali pada tahun 1791 oleh Kapten Kapal HMS Pandora Edwards dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris, ketika mencari para pendahagi Bounty. Dia menamakan pulau itu dengan mengambil nama dari Francis Reynolds-Moreton, Baron Ducie ke-3 , yang juga merupakan seorang kapten di Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

Tidak ada laporan tentang para penghuni Pulau Pitcairn pada tanggal 27 Desember 1795, ketika ada kapal yang mendekati Pulau Pitcairn untuk pertama kalinya sejak HMS Bounty mendarat di pulau itu. Kapal tersebut tidak berlabuh di Pulau Pitcairn sehingga mereka tidak mengetahui kebangsaan para penghuni Pulau Pitcairn.

Kapal kedua muncul pada tahun 1801, tetapi tidak berusaha untuk berkomunikasi dengan mereka.

Kapal ketiga mendekati pulau tersebut dan berjarak cukup dekat untuk dapat melihat rumah-rumah para penghuni Pulau Pitcairn, namun mereka tidak mengirim perahu untuk mendarat di Pulau Pitcairn.

Akhirnya, Kapal Dagang Amerika Topaz bawah Mayhew Folger menjadi kapal pertama yang mengunjungi Pulau Pitcairn sejak HMS Bounty. Mereka berlabuh sekitar 10 jam di Pulau Pitcairn pada bulan Februari 1808. Laporan penemuan oleh Folger ini diteruskan ke Angkatan Laut Inggris, yang menyebutkan tentang penghuni Pulau Pitcairn yang teryata adalah para pelaku Dahagi di atas HMS Bounty dan memberikan lokasi yang lebih tepat pulau: 25 ° 2'S 130 ° 0'BB . Laporan Folger ini tidak diketahui oleh Sir Thomas Staines, komandan HMS Briton dan HMS Tagus, yang menemukan pulau ini pada 17 September 1814 di 25 ° 4'S 130 ° 25'W (dengan pengamatan meridian). Staines mengirim sebagian awak kapalnya ke darat dan menulis laporan rinci untuk Angkatan Laut Inggris.

Pada saat Pulau Pitcairn ditemukan kembali, hanya tinggal satu pendahagi, John Adams, yang masih hidup. John Adams akhirnya diberikan amnesti atas keterlibatannya dalam pemberontakan.

Pulau Henderson ditemukan kembali pada tanggal 17 Januari 1819 oleh Kapten James Henderson, komandan kapal Hercules milik British East India Company. Kapten Henry King, Komandan kapal Elizabeth yang mendarat di Pulau Henderson pada 2 Maret 1819, mendapati bahwa tanda tanda jurisdiksi kerajaan atas pulau tersebut telah hilang, kemudian menuliskan nama kapal mereka pada sebuah pohon.

Pulau Oeno ditemukan kembali pada tanggal 26 Januari 1824 oleh Kapten kapal berkebangsaan Amerika Serikat George Worth.

Pada tahun 1832, misionaris Church Missionary Society, Joshua Hill, tiba di Pulau Pitcairn; Ia melaporkan bahwa pada bulan Maret 1833, ia telah mendirikan Temperance Society untuk menanggulangi kecanduan pada minuman keras, persekutuan doa bulanan 'Maundy Thursday Society', dan perkumpulan remaja Peace Society, serta mendirikan sebuah sekolah.

Koloni Inggris

Pulau Pitcairn menjadi koloni Inggris pada tahun 1838, dan merupakan salah satu teritori pertama yang memberikah hak memilih kepada perempuan. Pada pertengahan tahun 1850an, Masyarakat pulau Pitcairn menginginkan untuk keluar dari pulau tersebut. Para tokoh masyarakatnya meminta bantuan kepada Pemerintah Inggris, dan Pemerintah Inggris menawarkan mereka untuk pindah ke Pulau Norfolk. Pada tanggal 3 Mei 1856, seluruh penduduk Pulau Pitcairn sejumlah 193 orang pindah ke Pulau Norfolk dengan kapal Morayshire. Dalam perjalanan yang penuh penderitaan selama lima minggu, mereka akhirnya tiba di Pulau Norfork pada tanggal 8 Juni 1856. Namun, 18 bulan kemudian, 17 orang Pitcairn yang telah pindah ke Norfolk memutuskan untuk kembali ke Pulau Pitcairn, yang kemudian diikuti 27 orang lainnya selama lima tahun kemudian.

Pada tahun 1886, penginjil Seventh-day Adventist John Tay mengunjugi pulau Pitcairn dan membujuk para pemukim pulau Pitcairn untuk menerima ajarannya. Ia kembali ke pulau Pitcairn pada tahun 1890 dalam suatu pelayaran misionaris Pitcairn dengan seorang pendeta untuk melakukan pembaptisan kepada para pemukim pulau Pitcairn. Sejak itu, mayoritas pemukim pulau Pitcairn adalah pemeluk agama Kristen Adven.

Pulau Henderson, Oeno dan Ducie dianeksasi olah Kerajaan Inggris pada tahun 1902: Henderson pada tanggal 1 Juli, Oeno tanggal 10 Juli dan Ducie tanggal 19 Desember 1902. Pada tahun 1938 tiga pulau tersebut bersama sama dengan pulau Pitcairn, digabungkan dalam satu unit administrasi yang disebut "Kelompok Kepulauan Pitcairn". Populasi pulau Pitcairn mencapai puncaknya pada tahun 1937 dengan jumlah penduduk 233 orang. Sejak itu, jumlah penduduk terus menurun karena emigrasi ke Australia dan Selandia Baru.

Kasus Pelecehan Seksual 2004

Pada tahun 2004, tujuh orang laki laki yang tinggal di pulau Pitcairn dan enam lainnya yang tinggal diluar pulai dituduh telah melakukan pelecehan seksual. Jumlah ini merupakan sepertiga dari keseluruhan jumlah laki laki yang tinggal di pulau Pitcairn. Setelah sidang pengadilan yang berkepanjangan, sebagian tertuduh dinyatakan bersalah atas dakwaan pelecehan seksual, termasuk tuduhan melakukan hubungan seksual dengan anak dibawah umur. Pada tanggal 25 Oktober 2004, enam orang dinyatakan bersalah termasuk Steve Christian, yang pada saat itu merupakan kepala daerah kepulauan tersebut.

Pemerintah Inggris kemudian membangun penjara di Bob's Valley. Para terpidana mulai menjalani hukumannya pada akhir 2006. Pada tahun 2010, semua terpidana dibebaskan dari penjara atau dialihkan tahanannya menjadi tahanan rumah.

Pada tahun 2010, kepala daerah yang menggantikan Steve Christian, Mike Warren didakwa atas 25 dakwaan memiliki gambar gambar atau video yang berisi pornografi anak yang disimpan didalam komputernya.

Anak anak yang berusia dibawah 16 tahun disyaratkan untuk membawa "Surat Ijin Masuk" sebelum mengunjungi pulau Pitcairn. Orang dewasa yang akan mengunjungi pulau Pitcairn kurang dari 14 hari tidak disyaratkan untuk melengkapi dokumen apapun termasuk visa .

Pada tahun 2016, Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris, (Foreign and Commonwealth Office -FCO) tidak mengijinkan staf mereka yang berdinas di pulau Pitcairn untuk membawa anak.

Referensi

  1. ^ Rujukan kosong (bantuan) 
  2. ^ Rujukan kosong (bantuan) 

Pranala luar