Lippo Group

perusahaan asal Indonesia

Lippo Group adalah sebuah perusahaan besar di Indonesia yang didirikan oleh Mochtar Riady. Grup ini memulai usaha dengan Bank Lippo yang telah berganti nama dan berubah posisi sahamnya menjadi Bank CIMB Niaga. Perusahaan ini kemudian mengembangkan diri di usaha properti yang kemudian berkembang di Indonesia, Tiongkok dan beberapa negara lainnya. Selain di usaha properti juga melakukan pengembangan bisnis eceran, telekomunikasi, dan berbagai jenis usaha lainnya.[1]

Lippo Group
Publik
IndustriKonglomerat
Didirikan1950
PendiriMochtar Riady
Kantor pusatIndonesia Jakarta, Indonesia
Tokoh kunci
James Tjahaja Riady
ProdukMedia
Telekomunikasi
Properti
Ritel
Elektronik
Keuangan
Kesehatan
Edukasi
PendapatanKenaikan$17,900 Miliar
Penurunan$16,800 Miliar
Karyawan
778,900 (2010)
Situs weblippogroup.com

Saat ini, perusahaan tersebut dipimpin oleh James Riady, anak Mochtar Riady. Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai merencanakan sebuah kota baru, yaitu Meikarta. Kota ini terletak di Cikarang, dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2021.

Sejarah

Didirikan oleh Dr. Mochtar Riady pada tahun 1950-an. Kemudian berkembang menjadi perusahaan pribadi dan publik di Tiongkok, Hong Kong dan Makau, Indonesia, Filipina, Singapura dan Korea Selatan dengan total aset senilai US$11 miliar. Juga terdaftar di berbagai bursa saham di Hong Kong, Indonesia dan Singapura dengan setidaknya 15 jenis perusahaan.[1]

Jenis usaha

Bergerak di bidang properti meliputi kota satelit, perumahan, kondominium, perkantoran kelas A, edukasi, pusat industri, pusat belanja, hotel, golf dan rumah sakit. Selain di Indonesia juga memiliki properti sejenis di Tiongkok dan Singapura.

Di bisnis eceran menguasai beberapa usaha seperti Matahari Putra Prima meliputi Foodmart, Matahari Dept. Store dan Hypermart serta eceran di produk kesehatan dan kecantikan.

Memiliki usaha di bidang media, telekomunikasi, teknologi informasi dan TV kabel. Jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, dan lainnya dengan fokus di Asia.[1]

Mantan perusahaan

Referensi

Pranala luar